Part 6 : D - 1 Kendala

468 22 3
                                    

D – 1

           Hari ini, 3 Oktober 2037, Besok adalah keberangkatan 18000 orang menuju planet Chronovoid. Ya besok akan ada peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia. Orang – orang disini akan merasakan atmosfer baru, udara baru, kehidupan baru, alam baru, dan semuanya akan kembali dari awal. Tapi kebahagiaan itu mungkin hanya akan dirasakan oleh 17000 orang saja karena salah satu roket kita mengalami masalah. Ya saat melakukan persiapan roket kembali salah satu kru pilot roket kami menemukan masalah pada roketnya. Dia berkata "Sepertinya ada yang salah dengan roket yang satu ini. Lihat ini, tabung gas pada pendorong utama hanya tinggal sedikit. Apakah ini sengaja agar meminimalisir berat roket ?". Lalu aku menjawab, "Tidak, semua pendorong pada semua roket bahan bakarnya sudah kami isi penuh. Karena jika tidak di isi penuh maka bahan bakar tidak akan cukup." Seketika seisi ruanganpun terdiam lalu berubah menjadi kacau.

          "Cepat semua bekerja ! Ambil pendorong itu, cepat cari dimana letak bocornya. Kita tidak punya cukup bahan bakar tersisa !"

          Semua pekerja pun memeriksa tiap sudut dan di ujung tabung pendorong terlihat ada baut yang longgar, dan menyebabkan lepasnya besi pada tabung itu yang akhirnya gas itu keluar sedikit demi sedikit dari tabungnya.

          "Gas di tabung ini hanya tersisa 24% sedangkan kita hanya memiliki sekitar 58% gas lagi disini."

         Itu artinya jika kita memindahkan seluruh bahan bakar yang kita punya ke dalam tabung pendorong itu. Itu artinya tabung itu hanya berisi 82% bahan bakar dan kita hanya mempunyai 2 pilihan. Apakah roket itu akan meluncur dengan usaha lebih ? Atau mendarat dengan keras. Pada umumnya kita menggunakan 60% bahan bakar roket pendorong utama dan 100% bahan bakar pada kedua pendorong bantuan. Lalu akan mendarat dengan 40% sisa bahan bakar, dan dibantu dengan Parasut utama untuk menahan gravitasi dengan menggunakan bantuan angin dan menyediakan sebuah parasut cadangan untuk keadaan darurat.

          Sedangkan dalam kasus ini, jika kita meluncur dengan kekuatan yang sama maka roket akan memiliki sisa bahan bakar hanya 18% dan akan terjadi pendaratan yang sangat keras dimana sangat memungkinkan bahwa saat mendarat roket akan meledak. Tapi jika kita mneggunakan sebagian saja kekuatan roket maka akan ada kemungkinan, roket tidak akan memiliki tenaga yang cukup saat melewati atmosfer dan akan meledak di udara.

          Ayo, berfikir kau adalah ilmuwan yang merencanakan semua ini. Akhirnya setelah berfikir sejenak. Lalu aku pun mempunyai ide yang sedikit gila tapi ide ini, memungkinkan roket bisa mempunya tenaga yang cukup untuk meluncur dan mendarat.

          Dalam dunia otomotif atau balapan ada yang disebut dengan 'Slipstream'. Slipstream adalah kondisi dimana pembalap di belakang pembalap lain, memanfaatkan angin yang dihasilkan oleh pembalap di depannya untuk mengurangi gaya gesek terhadap udara yang menyebabkan bertambahnya percepatan yang di alami si pembalap itu. Jika kita menggunakan prinsip itu maka roket akan diluncurkan satu persatu dan membuat formasi garis lurus agar roket di belakangnya bisa memanfaatkan angin yang dihasilkan oleh roket di depannya. Tetapi jika terlalu dekat maka panas dari pendorong roket didepannya akan membakar roket di belakangnya yang menyebabkan roket di belakangnya akan mengalami 'Overheat' dan meledak di udara. Ya, ide ini sangatlah gila karena kita mempunyai peluang 50 – 50. Jika kita gagal kita akan kehilangan 1000 nyawa. Aku ingin keadaan ini dirahasiakan dari para penumpang dan aku percayakan semua ini kepada pilot kita.

          Akhirnya karena kejadian itupun, kita semua tidak sempat meluncurkan drone yang kita buat. Besok kita akan berangkat pada sore hari.

New Age of CivilizationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang