Chapter 7 Belajar mengingatmu

2 0 0
                                    

"Ayo turun kita sudah sampai,hati-hati" sambil menggandeng tangan Merry dengan lembut,Summer mengajaknya turun dari boat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo turun kita sudah sampai,hati-hati" sambil menggandeng tangan Merry dengan lembut,Summer mengajaknya turun dari boat.
Summer memiliki tangan yang hangat,senyum yang hangat,bahkan kelembutannya sangat menghangatkan.
"Sempurna" pikir Merry sambil tersenyum malu.
"Tempat ini masih sepi dan di sini tidak ada kendaraan bermotor,jadi udaranya masih fresh!" Kata Summer sambil terus menggandeng tangan Merry.
"Kita sudah lama sekali tidak jalan-jalan bersama. 5 tahun waktu yang sangat panjang." Sambil tersenyum hangat pada Merry,Summer menuntunnya menuju hotel.
Hotel itu berbentuk bungalow di pinggir pantai,Merry dapat melihat sepinya daerah itu. Hanya ada beberapa orang turis barat berenang dan berjemur di pinggir pantai siang itu.
Setelah selesai dengan urusan administrasi hotel,Summer menggandeng Merry menuju kamar mereka
"Ini kamarnya,ayo masuk" kata Summer.
Merry terkejut! Memang benar dia ingin mulai mengenal Summer,tapi sekamar??? Apa ini tidak terlalu cepat??
Ini baru pertemuan ketiga mereka!

Merry terkejut! Memang benar dia ingin mulai mengenal Summer,tapi sekamar??? Apa ini tidak terlalu cepat?? Ini baru pertemuan ketiga mereka!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merry belum melangkah,wajahnya di penuhi kebingungan dan keraguan.
Summer hanya tersenyum melihat gelagat Merry yang serba salah.
"Bungalow ini memiliki 2 kamar tidur,jadi jangan berfikir terlalu jauh,tapi kalau kamu mau bertindak lebih jauh,aku tidak menolak" jelas Summer sambil tertawa geli
Merry salah tingkah,ia hanya berjalan lurus tanpa bisa mengangkat kepalanya.
10 menit setelah itu,Summer mengajak Merry makan siang di teras depan.
Bungalow itu memiliki ruang tamu kecil di dalamnya,namun teras depannya cukup luas dan pemandangannya langsung menghadap ke pantai.
Merry melihat makanan yang di pesan Summer,chicken burger,salad buah,kentang,dan orange jus,2 porsi yang sama persis. Lagi-lagi makanan kesukaannya.
"Summer makanan kesukaanmu apa?" Tanya merry di sela-sela makan siang mereka.
"Aku suka burger,kamu suka sandwich. Tapi supaya gampang di order,kita akan memilih burger,yang chicken karena kamu tidak makan beef." Jawab Summer sambil terus fokus pada makanannya.
Merry membathin "ternyata kebiasaannya makan chicken burger karena Summer"

Selesai makan,mereka berjalan-jalan di pinggir pantai. Summer tidak melepaskan genggamannya dari tangan Merry.
"Maukah kamu mencoba mengingatku?" Tanya Summer pelan sambil terus melihat ke arah lautan luas. Ia seolah berharap lautanlah yang akan memberi jawabannya.
Sejak mereka bertemu,Summer tidak pernah menunjukkan kalau dia kecewa karena tlah di lupakan,dia juga selalu bersikap tenang di hadapan Merry. Tapi tidak kali ini,geggaman tangannya semakin erat dan nada suaranya bergetar. Belum lagi tatapan matanya yang putus asa.
Merry merasa iba dengan keadaan Summer saat ini.
"Bagaimana caranya?" Hanya kata itu yang dapat Merry pikirkan saat ini. Bagaiman caranya agar dapat mengingat Summer?!

"Dengan mengingat genggamanku,mengingat pelukanku,mengingat tatapanku,dan ciumanku" di pinggir pantai itu,Summer sekali lagi mengecup bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dengan mengingat genggamanku,mengingat pelukanku,mengingat tatapanku,dan ciumanku" di pinggir pantai itu,Summer sekali lagi mengecup bibirnya. Lebih lembut dan lebih dalam dari sebelumnya. Lebih lama dan lebih penuh arti.
Merry merasa familiar dengan ciuman itu,kehangatannya,kerinduannya. Semua rasa rindu yang sebelumnya tak bisa ia pahami,larut bersama ciuman itu.
Hatinya tlah menemukan jawabannya,meski otaknya lupa,namun tidak dengan perasaannya.

Di tengah ciuman yang memabukkan itu kepala Merry tiba-tiba sakit,dan muncul adegan-adegan pertengkaran antara dirinya dan Summer. Sama seperti mimpinya semalam,ia merasakan jantungnya bagai teriris dan sangat menyakitkan.
"Jadi kita menjauh dari semua ini hanya untuk melarikan diri dari kenyataan??? Hanya untuk sebuah perpisahan sempurna??? Summer...akan jauh lebih baik jika kamu memperalat saya dan menghilang tanpa jejak daripada mengatur perpisahan di tengah kebahagiaan ini!" Jerit Merry dalam ingatannya.

"Aku sudah berusaha sangat keras,sungguh! Tapi tiap kali aku menatap matamu.. Aku akan melihat bayangan ayahmu! Bagaimana kamu berharap aku tetap ada bersama dengan dirimu" jawab Summer tenang namun penuh keputus asaan.

Merry mulai ingat... yaaaa pertengkaran demi pertengkaran yang mengisi cinta mereka!
Merry mulai ingat betapa rapuhnya jodoh yang mengikat mereka,tapi betapa kuatnya cinta yang mereka miliki.

Saat sakit kepalanya menghilang,bukannya tenang Merry malah menangis lebih kencang dari sebelumnya.
Perpisahan Sempurna terus terngiang dalam pikirannya.

Summer hanya diam dan memeluknya dengan erat,Summer tau untuk kembali mengingat dirinya Merry harus melewati rasa sakit yang bertubi-tubi.
Tapi ia tak ada pilihan lain... ia tak memiliki banyak waktu lagi.
Perpisahan Sempurna itu harus segera terjadi....
Wang weien ayah Merry yang mati atau dia yang mati,siapapun itu sakitnya akan sama untuk Merry.
Kehilangan dirinya atau bersama dengan orang yang menghabisi ayahnya? Keduanya seperti kutukan bagi Merry.
Kedua pilihan itu hanya akan membuat Merry hidup dalam penderitaan.

Kedua pilihan itu hanya akan membuat Merry hidup dalam penderitaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merry in the summerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang