Author notes di bawah..😊
Don't forget for vote and comments 😀😀
Happy reading!! ^.^
Sorry for typo..
"sudah pulang?" Tanya seseorang.
Aku terkejut melihatnya, Aku tidak sedang bermimpikan?***
Aku rasa ini memang bukan mimpi.
Saat ini aku berada di dalam mobil bersamanya, bersama pria yang tadi ada dalam pikiranku.
Entah sejak kapan aku mulai tersenyum, ketika mengetahui ini semua nyata.
Senang? Yah bisa dibilang aku senang, bagaimana aku tidak senang? aku memikirkan dia menjemputku di sela-sela kesibukannya yang memang seorang dokter, dan tidak ada sedikitpun harapan itu terkabul, tapi apa? Takdir berkehendak lain, dia benar-benar menjemputku.
Aku senang bukan main, sepanjang perjalanan memang seperti biasa selalu diliputi dengan keheningan, tapi saat ini aku tidak memperdulikannya, sepanjang perjalanan bibirku tak lepas dari yang namanya senyuman.
"Hyesung-ah apa kau sudah makan?" Tanya Yoongi.
Dan aku terlalu asik dengan fikiranku sendiri, sehingga tidak menyadari pertanyaan dari Yoongi, sehingga dia memanggilku lagi.
"Hyesung-ah,?" Ulangnya, dan panggilannya kali ini sukses membuat lamunanku buyar, dan membuatku menoleh ke arahnya.
"Ah ne, ada apa?" Tanyaku.
Aku melihat dia sedikit menoleh ke arahku.
"Kau kenapa melamun? Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya nya.
"Ahaha.. a-aniya.." aku tertawa hambar sambil menggaruk belakang kepalaku yang memang sebenarnya tidak gatal.
"Kau sudah makan?" Lagi Yoongi bertanya.
Aku menggeleng.
"Belum."
"Kita makan di luar saja ya, jadi hari ini kau tidak perlu memasak." Tawarnya.
Aku mengangguk setuju.
Yoongi memberhentikan mobilnya ketika sampai di sebuah restoran mewah.
Kami turun, dan masuk ke dalam restoran tersebut dan langsung di sambut oleh seorang pelayan."Selamat datang." Ucap pelayan itu sopan dengan membungkukan badannya sedikit.
Kami duduk di meja yang berdekatan dengan jendela, lalu kami memesan menu untuk makan malam kita.
Pesanan kamipun datang, dan kami langsung menyantapnya.
'Tidak di rumah tidak di restoran, selalu saja hening' batinku, aku menghembuskan nafasku.Dalam perjalanan pulang, entah kenapa rasanya aku sangat mengantuk, aku menguap sesekali.
Aku terlalu lelah mungkin ketika tadi di kampus.
"Hoaaaaam.." aku menguap lagi, dan kali ini Yoongi melirikku.
Aku tidak menghiraukan lirikannya, satu yang aku inginkan, aku ingin segera sampai di apartemen dan langsung tidur di kasur, 'tapi kenapa perjalanan saat ini terasa sangat lama?' Batinku.
Aku sudah tidak bisa menahan rasa kantukku, mataku terasa sangat berat, tak terasa mataku tertutup perlahan.
SKIP
Aku perlahan membuka mataku, dan mendudukan tubuhku di atas kasur. 'Aahh seprtinya aku digendong kemarin' batinku, 'hahh seharusnya aku tidak tidur di mobil semalam.' Rutuk ku sambil mengacak rambut frustasi, aku melihat ke samping.
"Dia belum bangun." Gumamku sambil memperhatikan wajahnya yang sangat damai saat mata sipitnya terpejam, aku tersenyum memperhatikan wajahnya.
Yah semenjak satu bulan lalu kami berbagi kasur, di karenakan kami kan sudah suami istri, sudah sewajarnya kan pasangan suami istri tidur dalam satu kasur, jadi aku memutuskan untuk berbagi kasur dengannya, dan dia menyetujuinya.
Dia melenguh pelan dalam tidurnya, dan senyumku semakin melebar ketika melihat itu, 'sangat menggemaskan' pikirku.
Aku jadi teringat perkataan Nari kemarin, apa benar aku sudah jatuh cinta padanya?
Tidak mau berkutat lama dengan pikiranku, aku melangkahkan kaki ku ke kamar mandi, dan bersiap untuk menyediakan sarapan untuk kita.
Hari ini hari minggu, kami semua libur, kecuali jika Yoongi tidak ada telpon mendadak seperti waktu itu.
Aku memasak nasi goreng untuk sarapan kami pagi ini, kemampuan memasakku bertambah sejak satu bulan lalu, aku mulai bisa memasak nasi goreng, sayur dan yang lain sebagainya.
Aku mendengar langkah kaki menuju ke dapur, mungkin itu Yoongi yang sudah bangun pikirku, aku sedikit melihat ke belakang, dan benar dia telah bangun dengan pakaian casual.
Aku menyiapkan sarapan di meja makan, dan kami mulai menyantapnya, sampai tiba-tiba.Ting-tong.
Suara bel memecahkan keheningan.
'Siapa sih, pagi-pagi begini sudah bertamu?' Batinku.
Awalnya aku hanya menghiraukan saja, karena mungkin itu hanya perbuatan orang yang tidak ada kerjaan saja, tapi bunyi bel nya semakin lama semakin tidak karuan, aku geram mendengarnya, dan aku juga bisa melihat ekspresi Yoongi yang tak jauh beda denganku.
"Aarrgh, siapa sih orang iseng ini, pagi-pagi sudah bikin kesal orang." Ucapku.
"Aku akan memeriksanya." Lanjutku sambil berjalan menuju pintu.
Aku melihat lewat interkom yang disediakan di apartemen ini, tapi tidak ada siapa-siapa.
"Nuguseyo?" Tanyaku, tapi tak ada jawaban.
Aku langsung membuka pintu, dan langsung di sambut oleh wanita yang tak kukenali, dan ia langsung bertanya.
"ah, apa benar ini rumah Min Yoongi?" Tanyanya.
"Ne, majjayo, geunde nuguseyo?" Tanyaku (ya, benar, tapi siapa kamu?)
"Aahh, syukurlah aku tidak salah alamat." Ucapnya tidak menghiraukan ucapanku.
"Kalau begitu Yoongi oppa pasti ada di dalam." Lanjutnya dan ingin menyerobot masuk ke dalam, aku menahannya.
"Ya! agassi nuguseyo? kau tidak seharusnya mebyerobot masuk ke rumah orang." Ucapku kesal.
"Apa yang terjadi Hyesung-ah, Siapa yang tadi menekan bel?" Tanya Yoongi, yang tiba-tiba ada di belakangku.
"Yoongi oppa!!" Teriak wanita tadi histeris dan langsung masuk, dan memeluk Yoongi.
Aku membelalakan mataku lebar, aku tidak salah melihat kan? Siapa wanita itu? kenapa dia memeluk Yoongi?
TBC
Author notes...
Haii.. Yeon back 😃😃😃
Nahloh siapa tuh cewek yang tiba-tiba nyelonong langsung meluk Yoongi... kira-kira siapa ya...😄😄😄Hehe....
Ayo ayo makanya vote sma comment ny d tunggu...
Klo vote nya udah bnyak Yeon lanjuuutttt.....😆😆😆😆😆Big Hug
Park Yeon Rin 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perforce Wedding
RomanceKalian tahu bagaimana rasanya menikah dengan seseorang yg bahkan tidak kita kenal? Yah canggung, atau bahkan risih, itu lah yg saat ini aku rasakan, aku dijodohkan oleh kedua orangtua ku, dengan anak dari rekan bisnis atau bisa dibilang sahabat appa...