Part 20

6.8K 463 18
                                    

Warning!!!!
Ini part yang paling panjang dari part2 sebelumnya. Jadi siapkan popcorn dan sebagainya agar tidak jenuh😂😂
Dan juga di part ini terdapat adegan 17+ hehe gk trlalu ekstrim sih tapi yah adegan ini tidak baik kalo buat anak di bawah umur 17 thun 😄😃
Jadi jika ada yang masih dibawah umur 17 th skip aja bacanya, kalopun mau d baca juga boleh, dosa di tanggung sendiri ya, Yeon gk ikut2an😂😂😂😂

oke happy reading!!!!😉😉😉😉
Don't forget
Vote + Comment nya....!!!!

Sorry if you finding typo !!!😁


***



Hyesung POV

Aku membuka mataku perlahan, rasanya pusing sekali kepalaku, ketika akan menyentuh kepalaku tanganku sedikit tertahan.

Aku melihat tanganku sedang di genggam seseorang yang sedang terlelap dengan kepala telungkup di samping ranjang.

Aku tersenyum menyadari jika yang sedang menggenggam tanganku adalah dia, yah dia Min Yoongi.

Dia sedikit menggeliat, dan mendongak, sekaligus mempertemukan pandangan kami, dengan refleks aku tersenyum.

"Sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak?" Tanyaku.

Dia sedikit bingung, tampang khas bangun tidurnya sangat lucu.

"pasti tidak nyaman ya tidur dengan keadaan seperti tadi." Lanjutku.

Dia sedikit tersentak raut mukanya seketika berubah, yang semula polos khas orang bangun tidur menjadi tegang.

"Hyesung-ah neo gwaenchana?!" Tanyanya sambil memeriksa kepalaku yang terbalut perban.

Aku terkejut ketika dengan gerakan cepat dia memeriksa tubuhku.

"Tenanglah, nan gwaenchana." Ucapku tersenyum.

"Kenapa kau berbohong padaku?" Tanyanya tepat selesai memeriksa keadaanku, dan menatap tepat di mataku.

Aku mengernyitkan keningku tidak mengerti dengan perkataannya.

Seperti dia mengetahui apa yang tidak kumengerti.

"Kenapa kau berbohong akan pulang dengan Nari?" Tanyanya lebih jelas.

Raut wajahku berubah, menjadi salah tingkah.

'Ahh bagaimana aku menjawabnya' batinku.

Aku tertawa garing sambil menggaruk tengkukku yang memang tidak gatal.

"Heumh?" dehemnya meminta jawaban.

"Eum, itu..." aku menggantungkan kalimatku, aku bingung harus menjawab apa?

"Apa?" Tanyanya semakin menuntut.

"Itu karena..." aku masih belum bisa meneruskan kalimatku.

"Karena apa Hyesung?! Oh ayolah jangan berbelit-belit seperti ini." Ucapnya nada suaranya agak meninggi dan tidak sabar.

"itu karena aku tidak mau mengganggu acara jalan-jalanmu dengan Yerin!" ucapku pada akhirnya dengan nada yang tak kalah tinggi darinya.

Mataku mulai berair, aku menundukan pandanganku darinya, tidak ingin menatapnya lebih lama.

Aku mendengar dia menghela nafas.

"Kau tau, mungkin ini terdengar seperti lelucon bagimu, tapi memang begini adanya, aku merasa cemburu melihatmu begitu akrab dengan Yerin, sampai terkadang aku sempat berfikir 'apakah aku terlalu membosankan untukmu?, apakah aku terlalu manja juga?'." Ucapku yang pada akhirnya mengakui perasaanku, tak terasa air mata yang sempat kutahan akhirnya lolos begitu saja.

The Perforce WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang