Hai... hai...
Yeon balik lgi membawa sequelnya yaa, karena banyak *engga banyak sih tapi ada bberapa yang minta sequel jadi yeon kasih deeeh... hehehe
Ini cerita ekstra panjang loooohhh...
Kalo kira-kira udah gk kuat buat bca boleh kok d lwat aja hehe
Oke happy reading guysss...
Don't forget vote sma commentnya selalu ditunggu......😉😉😉Sorry for typos.!!!
***
Hyesung POV
Minggu pagi yang tidak seperti biasa, dimana minggu pagi itu biasanya hanya di isi dengan bermalas-malasan.
Tapi tidak denganku, minggu pagi adalah waktu untuk membuatku terlihat seabagai pembantu di rumah ini.
Saat ini aku sedang berkutat di dapur, memasak menu sarapan untuk keluarga kecilku.
Aku sedang memotong sayuran, dan tiba-tiba ada tangan yang melingkari perutku, sedikit terkejut memang, tapi aku sudah hafal dengan kebiasaannya.
"Yak, oppa bisakah kau berhenti membuatku terkejut seperti ini? Aku sedang memotong sayuran, bagaimana jika tanganku teriris akibat ulahmu yang tiba-tiba memelukku dari belakang seperti ini." Omelku yang hanya di balas kekehan olehnya.
Cup
Yoongi mengecup pipiku cepat,
Cup
Dia mengecup kembali."Yak Oppa, geumanhae." Ucapku.
Bukannya berhenti mengecup pipiku, dia malah membalikan tubuhku agar menghadap padanya.
"Aku akan berhenti jika aku telah mendapatkan jatahku." Ucapnya.
Aku mengerutkan dahiku bingung.
"Jatah mwo??" Tanyaku.
"Morning kiss" ucapnya santai, aku membelalakan mataku.
"Yak byuntae.!" Ucapku lantas memukul dadanya.
"Aargh, appo, kenapa kau memukulku?" Tanyanya.
Dia menarik pinggangku agar lebih mendekat.
"Lagipula, apa salahnya meminta morning kiss pada istri sendiri." Ucapnya disertai seringaian dibibirnya.
Aku menelan ludahku susah payah, entahlah melihatnya tersenyum menyeringai seperti itu membuatku merinding seketika.
Perlahan namun pasti wajah Yoongi makin mendekat kepada wajahku.
beberapa inchi lagi bibirnya
akan menempel pada bibirku, namun itu semua buyar ketika ada suara."Eomma, Appa, apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya suara yang menghentikan kegiatan Yoongi.
Aku refleks mendorong tubuh Yoongi menjauh.
"Ah... Yoon.. Yoonri-ya, kau sudah bangun?" Aku tersenyum kikuk dan menghampiri anak kecil bernama Yoonri itu, Min Yoonri lebih tepatnya.
Yah bocah perempuan berusia 4 tahun ini adalah anakku dengan Yoongi.
Aku menghampiri wanita kecilku, dan menggendongnya.
"Anak eomma sudah bangun rupanya. Apa kau lapar?" Tanyaku sambil sesekali mencium pipinya yang bulat, dia menganggukan kepalanya dengan sangat cepat dan itu terlihat sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perforce Wedding
RomanceKalian tahu bagaimana rasanya menikah dengan seseorang yg bahkan tidak kita kenal? Yah canggung, atau bahkan risih, itu lah yg saat ini aku rasakan, aku dijodohkan oleh kedua orangtua ku, dengan anak dari rekan bisnis atau bisa dibilang sahabat appa...