Chapter 2

59.2K 407 13
                                    


Tanpa sepatah kata pun aku pergi meninggalkan nya sendiri dengan rasa panas di pipinya.

Satu tarikan tangan memegang lenganku dan seketika itu pula aku terjatuh di perlukan nya. seperti drama Korea yang romantis. Tapi ini sama sekali tidak!!!

Tangannya menyambar dagu ku lagi dan ciuman yang agak membabi buta menerjang ku seperti ombak di pantai yang tidak pernah segan menghajar tebing pantai.

"Ahhh.. lepa.. emmmm.." ah dia memulainya lagi!!

Apa yang ada di pikiran nya, dia kembali melumat bibir ku dan sekarang tangannya menjalar melewati blazer ungu untuk membuka kancing bajuku.

Aku melawan sebisa ku dan.. coba tebak, kalah tanpa ada sedikit pun yang berhasil. Mengapa wanita selemah ini??

"Ahhhhhhh... Jangan di situ, kumohon.." hebat sekarang seluruh kancing atas ku sudah terbuka dan muka nya di pendam kan dalam dada ku.

Perlahan dia mulai membuka bra dan memainkan peranan nya yang sangat bagus. Ah lidah nya perlahan menyentuh pucuk puting ku dan memutarnya dengan lidahnya.

Tidak luput pula bagian bawah ku, dia membuat ku lemas dan bergairah??!!!

Tangan nya mulai mencari pakaian dalam ku dan begitu saja terlepas dan jatuh ke bawah.

Tapi tunggu ada lagi.. ini..

Ada yang keras menyentuh bagian sensitif ku begitu keras hingga seperti pistol yang siap di tembakan.

Dia membuka gesper kemudian kancing celana nya pun menyusul ikut terbuka. OMG..!! BESAR SEKALI....!!!!

Kurasa aku tidak siap dan ahhhhhh... Itu melalui ku begitu saja. Tidak ada peringatan terlebih dahulu.

Hanya ada dia dan aku di ruangan ini. Entah kenapa dia begitu "pengalaman". Aku terus terbuai.

Di tengah tengah percintaan kami dia mencium leher ku dan sedikit menjilat bagian kuping yang membuat ku semakin panas.

Alunan irama gerak kami semakin cepat dan beraturan seperti musik dan lagu yang bertemu karena mereka memang di takdir kan bersama.

Dia mengerang dikuti dengan wajah nya memerah serta kepala yang di dongakkan ke atas. Seperti mempunyai sensasi tersendiri untuk melampiaskan kepuasan nya saat bercinta.

Kubiarkan pikirin dan nalar ku masuk kembali ke dalam pikiran ku yang kosong. Ini tidak seharusnya terjadi, apa yang kau lakukan dasar bodoh...

" Hei apa yang kita lakukan?!!" Ku dorong sekuatnya untuk membuka ruang untuk ku bernafas.

 Berada di dekat nya serasa seluruh oksigen di sekeliling ku terhisap ke hidung nya yang besar.

" Kita bercinta sayang, baru saja terjadi"

" Apa ini selalu kau lakukan pada karyawan mu?" Dengan susah payah aku membenarkan dandanan ku dan pakaian ku.

Astaga, sungguh bukan main. Begitu berantakan dan tidak pantas di sebut karyawan. Kulihat pantulan diriku di kaca gedung.

" Tidak sayang, hanya kau yang telah membuat ku bergairah. Tidak pernah aku merasakan gairah birahi sebesar ini pada seorang wanita" matanya membuat ku terpanah dan kata-kata nya.

Ayo lah cewe pintar dia kaya dan punya segalanya. Perkataan nya sudah pasti untuk setiap wanita yang sudah dia tiduri.

" Apa yang kita lakukan salah. Jadi tolong jangan pernah di ungkit kembali. Ijinkan saya pergi pak Sean. Terima kasih." tanpa memandang dia kembali aku melangkah pergi.

Kiss My HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang