Chapter 3

3.4K 29 3
                                    

Udara dingin menyelimuti bagian atas tubuh ku, aku pun meraih selimut yang menutupi bagian pinggang ke bawah untuk menutup seluruh tubuh ku yang terasa begitu dingin.

Lelah dan begitu bergairah nya semalam bersama Boss Monster itu. Bagaimana caranya aku berbicara kepada keluarga ku?

"Ahh masa bodo" teriak ku lirih.

" Selamat pagi sayang" Sean menyapa dalam jubah hitam yang selaras dengan warna kulit nya.

" Kita harus buat perjanjian dalam hubungan ini."

Oh ya ampun apa yang ada dalam pikiran mu Jasmine?? Sudah gila atau memang gila?? Kau menggertak boss mu sendiri??

"Sungguh?"

" Ten.. tentu saja" kenapa sekarang aku begitu gugup? Mata ku serasa berkunang kunang.

" Kenapa kau begitu gugup, sayang?"

Turut.. turut...

Dering Hp ku membuyarkan percakapan yang sudah jelas dan pasti dia pemenang nya.

" Ha.. hallo?"

" Jas, sayang kamu tidak masuk hari ini? Apa kmu sakit??!!" Suara Jane melengking saat kata terakhir.

"tid.. ah iya jane.. hacuh.. aku mengalami demam" sungguh begitu susahnya berperan sebagai orang sakit.

saat Jane sedang bertanya dengan ku ada tangan yang menyeruat masuk kedalam selimut dan memegang salah satu payudara ku.

"ahh.."

" kau tidak apa-apa Jas ??"

"aku baik-baik saja. dah Jean aku ingin tidur"

ku bulatkan kedua bola mata ku menunjukan kemarahan bak singa yang akan menerkam mangsanya. ku kibaskan tubuh ku untuk menjahui nya dan pergi dari sana dengan membawa selimut untuk menutupi tubuhku .

***

Sore ini aku sudah berada di rumah, ah lebih tepatnya tempat kost. Dengan berbagai cara aku lakukan akhirnya sudah bisa kembali dengan selamat di tempat ini.

Secepatnya aku berlari menuju kasur kesayangan ku yang begitu nyaman empuk dan tidak pernah memberikan ku rasa kecewa.

" Kau pasti kesepian ya semalam aku tinggal pergi tanpa pamit" manjaku pada ranjang yang sedang aku tiduri.

Dalam sekejap aku sudah tertidur pulas dan ketika melihat layar ponsel ku menunjukkan pukul 21.06 itu berarti aku sudah tertidur selama 3 jam.

Saat akan bergerak berpindah posisi tanganku menyentuh sesuatu yang keras tapi halus.

" Kau tidur cukup lama juga ya? "

"Hammppppppppp!!!!!!! " tangannya sudah menutup mulutku dengan sempurna sehingga tidak mengeluarkan suara keras.

' siallll!!! Bagaimana dia bisa masuk? ' batin ku.

" Kau pasti bertanya bagaimana aku bisa masuk bukan? "

' holly molly' umpatku dengan mata membuat.

" Keluar kau sekarang!! Atau aku akan.."

"Teriak?? Silahkan saja, tapi bagaimana pandangan orang-orang di sini ya bila mereka tau kau tidur dengan seorang pria"

Bila dia bukan boss ku sudah aku masukkan korban "Orang Hilang".

Aku pun menenangkan diri dan membuat keputusan dengan kepala dingin, itu seperti rasanya aku ingin merendam kepalaku di air kutub Utara.

"Ahhhhhhh" tangannya sudah di payudaraku. Meremasnya dengan lembut seperti biasa.

Aku pun sampai bingung kenapa setiap adegan bersama pria ini aku selalu terlihat mesum?!

Tapi sudahlah setelah itu dia sudah dengan cepat melepaskan tali bra ku dan melepaskannya dengan sempurna, sama seperti sebelum sebelumnya.

Dia melakukannya lagi tampa permisi sama sekali dari aku yang memiliki badan ini. Gilanya aku pun tetap mengikuti alur dari cerita penjelajahan tanpa henti.

"Upss.. " Ucapan yg keluar dari mulut Sean dengan jari telunjuk dan jempol yang di satukan untuk memegang bra yang aku pakai. Lalu dia lemparkan kesudut ruangam kosong dengan 'Agak jiji?'

'Brengsek memang Boss Monster satu ini' dumal ku dalam hati, mentang mentang bra aku harga promo murah dan jelek dia perlakukan seperti itu.

Tapi pikir kan saja itu nanti sekarang nikmati cerita cinta menggairah yang sedang berlangsung.
Selamat selama aku berpikir dia sudah mulai memasukkan pistolnya dan membuat aku sedikit menggerang.

Gerakan yang berirama tampa jeda selama 30 menit dengan banyak gerakan adegan panas "filem blue" Sudah kami mainkan dan di penghujung dia pun terlihat puas dengan apa yang sudah dia perbuat.

Aku pun terbaring lemas dengan badan penuh keringat dan ahem kalian tau apa itu.

"Aku bisa menginap disini?" Sean bertanya tampa melihat kondisi yg dia akibatkan.

Mata dan alis ku pun ku buat tanda dia harus segera pergi dari sini, memangnya dia saja yg bisa berlaga gagu.

Sean pun bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarku, sesegera setelahnya aku pun membersihkan diri di luar berganti pakaian tidur.

Tapi aneh nya setelah selesainya, astaga aku tidak pernah memakai sabun pewangi di kamar mandi ku, atau jangan jangan dia memakai pewangi pakaian karena dia pikir itu sabun badan..

'Ohh noooo...!!!! Tp ini bukan wangi sabun cuci aku tapi kenapa dia keluar lalu tercium bau harum sempat terpikir olehku apa semua orang kaya mempunyai baunya masing-masing??

" Masa bodo! " Ucapku malas.

"Baiklah syang aku pergi dan jangan sampai kau telat berkerja esok. "

"Yah sampai besok Boss Mon.. Montok" Hampir sajah..

"Eh tunggu ada yg tertinggal" Sean mematung di ambang pintu.

" Apa? " Seraya aku membalikkan balikkan badan mencari barang mahal yang tertinggal dari badannya.

" Kenikmatan yg tertinggal " Senyum Sean berkembang separuh sambil berjalan pergi dan aku mematung mendengar ucapan nya..

"BRREEEENNNGGGSSSEKKKK.... " Aku lari dan menutup pintu kayu rapuh seperti otakku sekarang.

Kiss My HandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang