Meet Little Friend

128 8 0
                                    

Burung - burung berkicau di atas pasir putih yang terkena deburan ombak mengisi suara keheningan dua anak yang sedang bermain. "Sepertinya aku akan pergi ke Amerika" ucap Jimin yang sedari tadi mengukir nama yeoja kecil yang sedang diajaknya bicara.

"Apa kau akan meninggalkanku?? Maksudku meninggalkan Seoul??" Hyeo Sung kini angkat bicara.

"Sepertinya begitu. Tapi aku janji akan kembali ke sini dan langsung mengajakmu bermain pasir di sini" janji Jimin yang membuat raut wajah Hyeo Sung berubah sedih.

Hyeo Sung hanya terdiam mendengar pernyataan temannya itu. Ia terus mengukir nama di pasir dengan serius. Jimin yang lelah langsung menidurkan dirinya di atas tumpukan pasir.

"Aku akan menjadi pohon di sini untuk menunggumu Park Jimin. Kalau kau kembali, datanglah ke tempat ini dan buatlah ukiran namamu sendiri di pasir ini" ucap Hyeo Sung yang berhasil membuat Jimin menengokkan wajah ke arahnya.

"Mian, Hyeo Sung"

"Tidak apa-apa kalau kau ingin ikut dengan orang tuamu ke Amerika Jimin"

Kebersamaan mereka seperti tidak mengenal waktu. Mereka tidak sadar kalau hari mulai petang dan matahari mulai meninggalkan tempat persinggahannya.

---- 7 Tahun Kemudian ----

Cahaya matahari menembus jendela kamar yeoja, anak dari Ny.Kim yang sedang tertidur dengan nyenyaknya. "Eomma, kenapa kau biarkan cahayanya memasuki kamarku?" amuk Hyeo Sung kepada Eomma-nya.

"Sudah jam berapa ini?Apa kau tidak pergi ke sekolah eoh?" bentak Ny.Kim membangunkan putrinya yang pemalas.

Hyeo Sung pun mencari handphonenya untuk melihat jam berapa sekarang. Hyeo Sung membelalakan matanya dan berteriak ketika melihat jam pada handphonenya.

"Aaaaaaaaa" teriak gadis itu yang berhasil membuat telinga ibunya terasa sakit.

"Salah sendiri. Dari tadi eomma sudah berusaha membangunkanmu tapi apa daya kekuatan tidurmu lebih besar daripada kekuatan mulut eomma ini" jawab ibunya yang bergegas ingin keluar kamar.

---Hyeo Sung POV---

Bagaimana ini? Sepertinya hari ini aku akan dihukum karena telat. Kenapa aku harus telat hari ini sihh?? Turun derajatku kalau sudah telat di pelajaran Kai Ssaem. Guru kiler itu tidak segan-segan untuk menghukum murid yang telat sepertiku ini. Aku hanya bisa menatap gerbang sekolah, karena takut untuk memasukinya. Apa kata dunia kalau primadona sepertiku harus dihukum karena telat.

Aku pun mulai melangkahkan kaki melewati koridor yang terlihat sepi. Semua murid menatap ke arahku saat sedang melewati kelas. Mungkin aku terlalu cantik, jadi mereka memandangiku seperti itu eoh. Aku ini orangnya terlalu percaya diri terlebih lagi aku memang menduduki tahta sebagai primadona sekolah.

Saat aku di depan kelas, ada namja yang sedang memperkenalkan dirinya. Apa dia murid baru?? Aku jadi penasaran dengan namja itu. Rambut orange, badan yang ideal, dan sepertinya dia dari kalangan atas.

"Kau boleh duduk di samping Kim Taehyung, Park Jimin" perintah Kai Ssaem pada Jimin.

"Annyeong, Ssaem." Aku pun memberanikan diri untuk masuk ke kelas dan memberikan salam.

"Kau telat memasuki pelajaranku Kim Hyeo Sung. Tapi karena kau baru pertama kali melakukannya, aku akan memberi keringanan untukmu" kata Kai Ssaem memaafkan perbuatan Hyeo Sung.

"Nde. Gamsahamnida" aku pun langsung menduduki tempatku yang tepatnya berada di depan Jimin.

Wajah tampannya mengingatkanku pada seseorang, tapi siapa ya. Wajahnya begitu familiar diingatanku tapi aku sulit untuk mengingatnya karena aku pernah mengalami amnesia selama seminggu karena tertabrak. Kepalaku mulai terasa pusing karena mencoba untuk mengingat. "Kau kenapa eoh? Aku lihat wajahmu pucat" Tanya Kwang Mi teman yang duduk di sebelah Hyeo Sung.

"Nan gwaenchana, Kwang Mi-ah" jawabku sambil mencoba untuk tersenyum.

Love Needs Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang