Part 3

395 41 1
                                    

Satu bulan kemudian di sekolah tempat Kei mengajar,

"Otte?" tanya ny. Choi kepala sekolah, dia menyodorkan foto seorang namja bergaya cool dilayar ponselnya.

"Uhmm... Dia menarik." jawab Kei,

"Dia keponakanku. Namanya Lee Howon, panggilannya Hoya. Dia seorang guru dance, dan sering melatih para idol. Kau tahu INFINITE?" tanya Ny. Choi, Kei mengangguk semangat.
"Dia... Pelatihnya..." Ny. Choi memberitahu, Kei pun langsung membulatkan matanya.

"Wahh.. Jinjja?" kagum Kei, mendengar boyband kesukaannya.

"Ne, kau ingin berkenalan dengannya? Ya, semacam kencan buta." kata Ny. Choi

"Eoh? Kencan buta? Tapi aku...." Kei mencari alasan untuk menolaknya,

"Tapi kenapa? Kau tak perlu khawatir, aku tak memaksamu untuk berpacaran dengannya. Bertemulah dulu, jika nanti kau tak suka jangan dilanjutkan." bujuk Ny. Choi

Kei diam sembari berpikir, dia sebenarnya tak suka dg kecan yg diatur seperti ini tp jika menolaknya Kei merasa tak enak hati, apalagi Ny. Choi sangat baik padanya.

Ny.Choi terus menatapnya penuh harap,
"Baiklah, aku mau." ucap Kei, Ny. Choi begitu senang melihatnya.

"Bagus, nanti tempat dan waktu aku beritahu padamu." sahut Ny. Choi, berbinar. Kei hanya tersenyum.

********

Seminggu kemudian,

Kei pergi sendirian ke caffe tempat janjian dirinya dg Hoya. Kali ini dia harus pergi sendiri tanpa ditemani Woohyun. Meskipun dia berharap, tp namja itu tak mungkin menemaninya.

Sudah sebulan lebih seminggu dia tak bertemu Woohyun, terakhir pergi bersamanya saat menemaninya ke pernikahan Sujeong. Woohyun bilang dia akan tugas keluar kota untuk urusan kerja selama sebulan.

Woohyun jarang sekali mengangkat telepon atau membalas pesan darinya, mungkin dia sangat sibuk disana. Saat dirinya ditawari kencan buta lagi, ingin rasanya dia bercerita tp mulutnya tak pernah bisa mengatakannya pd Woohyun.

Dan pagi tadi, sebelum Kei pergi, dia mencoba mengirim pesan pada Woohyun. Dia memberitahu jika hari ini dia akan pergi  bertemu dg namja yg dikenalkan Ny.Choi

Sampai sore ini, Woohyun tak membalasnya. Padahal dia mengharapkan balasan dari namja itu.
"Hyun-ah... Apa kau sesibuk itu?" gumam Kei, menatap ponselnya.

Rindu. Yah rindu, Kei menyadarinya. Dia sungguh merindukan namja itu. Rasa kehilangan dan cemas meliputi perasaannya. Hingga untuk memenuhi janjinya dg namja yg bernama Hoya pun tak dipikirkannya.

Biasanya Kei begitu khawatir jika ada pertemuan seperti ini. Sama halnya saat dirinya janjian dg Kim Myungsoo beberapa bulan yg lalu. Kei sungguh mempersiapkannya,agar dirinya terlihat lebih baik didepan orang itu. Tapi kali ini berbeda, dia hanya memenuhi janjinya dg Ny.Choi.

Kei memasuki caffe dan duduk di meja dekat jendela agar orang yg akan ditemuinya langsung mengetahuinya.
Sudah 20 menit dia menunggu, tp Hoya tak kunjung datang. Tiba2 ponselnya berdering dan ternyata Ny. Choi yg menelponnya.

"Yeobseyo?" sapa Kei,

"Ne,ini Aku." sahut Ny. Choi

"Ye kepala sekolah, wae geure?" tanya Kei

"Sebelumnya aku minta maaf, sebenarnya.. Aku tak tahu harus bilang apa padamu. Aku benar2 minta maaf, aku tak tahu kalau akan begini." kata Ny. Choi

Kei sungguh tak mengerti maksud Ny. Choi
"Kepala sekolah, tolong jelaskan ada apa sebenarnya?" tanya Kei,

"Sepertinya Hoya tak akan datang. Anak itu, ternyata berbalikan lagi dengan mantan kekasihnya. Saat aku memperkenalkanmu padanya sebenarnya dia baru saja putus dg kekasihnya. Dia berpikir ingin melupakannya dan mencoba mencari yeoja lain, jadi dia setuju berkenalan denganmu. Tapi, pagi tadi kekasihnya datang kerumah dan meminta maaf dg tulus pada Hoya. Aku sungguh minta maaf atas namanya, Kei. Aku akan menyuruhnya meminta maaf langsung padamu." jelas Ny. Choi

"Tak apa-apa Ny. Choi, aku turut senang mereka berbaikan lagi. Kau tak perlu merasa bersalah, aku jg tidak terlalu berharap dengannya." jawab Kei

"Sungguh?, terima kasih Kei. Suatu saat kau pasti akan menemukan namja yg baik dan sangat mencintaimu. Geurom, sampai nanti Kei." kata Ny. Choi

"Ne, gomawo..." Kei pun menutup teleponnya.

********

Kei berjalan lesu menuju bioskop dekat caffe. Dia berpikir untuk jalan2 sebentar, jika langsung pulang mungkin akan kesepian. Apalagi tak ada namja yg selalu menjahilinya.

Saat Kei duduk diruang tunggu, tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Kei..."

Kei terperanjat,
"Aissh... Disaat seperti ini pun, aku masih memikirkannya." gumam Kei, dia berpikir suara tadi hanya halusinasinya.

"Ya! Yeoja cerewet!"

Deg,,
Kei merasa ini bukan khayalannya, dia pun menoleh kebelakang mencari2 sosok orang yg ada dipikirannya itu.

"Hyun-ah...." lirih Kei,

Dilihatnya namja itu sedang tersenyum padanya dan sedang menghampirinya. Mereka berhadapan dan saling menatap.

"Kei... Kau..." ujar Woohyun tak menyelesaikan perkataannnya karena Kei tiba-tiba memeluknya begitu erat.

Woohyun begitu kaget dan terkejut karena Kei menangis dalam pelukannya. Woohyun nyangkanya krn ada yg salah dg kencan butanya. Diapun menenangkannya dg menepuk pelan bahunya.

"Wae geure? Apa kencanmu gagal lagi? Apa dia menyakitimu?" tanya Woohyun khawatir, Kei masih menangis.

"Katakan padaku kenapa kau menangis?" tambah Woohyun,

Semua yg disana pun memperhatikan mereka,
"Ya, berhentilah menangis. Banyak yg melihat kita, aku tak mau mereka berpikir akulah penyebabnya." pinta Woohyun,

"Ini memang karena kau, bodoh!" gumam Kei dalam hati,

Kei tak menyangka jika dirinya akan menangisi Woohyun seperti ini. Namja yg sungguh ia rindukan.

"Ya... Berhentilah, bajuku basah karena mu... Aww!!" teriak Woohyun karena Kei mencubit pinggangnya,

"Baiklah, kau boleh menangis sepuasnya. Tapi, apa kau punya koran untuk menutupi wajahku? Aku sungguh malu, Kei.. Mereka terus melihat kita." kata Woohyun,menutupi mukanya dg tangan kiri. Kei terkekeh mendengarnya.

******

Kei akhirnya tenang dan mereka duduk diruang tunggu bioskop.

"Jadi, kau tak bertemu dengannya karena ternyata dia berbaikan lagi dg kekasihnya?, aissh... Sungguh menjengkelkan! Pasti dari awal dia tak serius denganmu. Sudahlah, tak usah bersedih karena hal itu!" ujar Woohyun, mencoba menghibur Kei.

"Anniya... Bukan karena itu Woohyun-ah.." ungkap Kei dalam hati,
"Emmm... Sekarang aku tak sedih lagi." jawab Kei, Woohyun tersenyum.
"Geunde, kenapa kau tahu aku disini?" tanya Kei,

"Aku tahu dr pesanmu. Aku sungguh kaget kau mengiriku banyak pesan. Maaf, aku sedang dipesawat pagi tadi." jelas Woohyun,

"Jadi kau langsung kesini saat tiba dirumah?" tanya Kei, kaget

"Anni, tp dr bandara langsung kesini." seloroh Woohyun, Kei langsung menatapnya, "M-maksudku, karena melewati tempat ini jd sekalian saja mampir menemuimu kesini." lanjut Woohyun, gagap.

"Owh..." gumam Kei sembari mengangguk. Meskipun dg alasan seperti itu, Kei tetap saja senang Woohyun menemuinya langsung.

"Kau beli tiket nonton apa?" tanya Woohyun, memecahkan kecanggungan.

"Ini... Train to Busan." jawab Kei, menunjukan tiketnya

"Ini batalkan. Kita nonton lain kali saja, sekarang kita makan." kata Woohyun,

"Wae? Aku ingin nonton...." rengek Kei,

"Besok saja, aku yg bayar.." balas Woohyun

"Jeongmal?" seru Kei,

"Emmm..." Woohyun tersenyum, dia pun bangkit dari duduknya dan menggandeng tangan Kei mengajaknya pergi.

Mereka pun akhirnya makan malam bersama di sebuah restoran dekat bioskop.

Tbc....

Destiny (ff Infinite/Lovelyz)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang