Pagi hari pukul 06.40, masih terlalu pagi memang untuk bertamu di rumah orang. Tapi kalau tidak sepagi itu, aku akan terlambat untuk datang di sekolah. Aku mau jemput temanku dulu, makanya aku harus jalan jam segitu, kalau aku sendirian, ya aku berangkat jam 07.00 dari rumah.
Aku sudah sampai di depan rumah sahabat ku sejak SMP ini, aku langsung turun dari motor dan langsung mengetuk pintu rumahnya, tentunya aku masih pakai helm loh.
Tok Tok
Aku ketuk pintu rumahnya.
Tok Tok
Aku ketuk lagi pintunya rumahnya.
Akhirnya, setelah dua kali ketuk pintu rumah dia. Ada juga yang buka. Ternyata yang buka itu mamanya dia.
"eh dyo" sapa mama dia ketika melihat aku di depan pintu dia "tunggu ya? Melodynya masih lama"
Aku senyum "iya, tante, udah biasa. Dia kan ribet"
"haha" mama melody ketawa "biasa, cewe, ribet" kata mama melody membenarkan kata-kataku.
"yuk, kita berangkat sekolah, dyo" ajak sofia yang tiba-tiba keluar dari dalam rumah. Dia sudah rapi dengan pakaian rok abu-abu , baju putih dengan di balut sweater merah mudah, sebuah tas selempang dengan gambar menara eifel yang menggantung di lengan kirinya dan sebuah helm yang dia tenteng di tangan kiri.
Kalau kataku, dia itu cantik hari ini. Bukan hari ini saja, tapi setiap hari. Mungkin karena aku menyukainya, jadi aku bilang dia cantik.
Setelah aku liat dia siap untuk berangkat. Dia langsung bersaliman dengan mamanya dan kita berdua pun langsung pergi menuju sekolah.
Biasanya, ketika di jalan. Aku selalu dapat suapan potongan kecil roti dengan olesan selai, dan itu dari melody. Dia yang membuatkannya untuk ku, dan dia juga yang nyuapkan untuk aku.
Aneh memang, tapi itu yang biasa dia lakukan untuk ku. Aku tanya "kenapa kamu selalu buatkan aku roti dan nyuapin aku pas kita lagi jalan menuju sekolah?", dia Cuma jawab "ini sebagai rasa terima kasih aku ke kamu" dan kata-kata itu selalu di akhiri dengan senyuman dia yang manis, aku jadi suka!.
Cuma butuh waktu 15 menit untuk sampai di sekolah kami berdua, tapi aku dan melody tidak satu sekolah ketika SMA, hanya SMP saja kita satu sekolah dan satu kelas. Sekolah aku dan sofia itu dekatan, lebih tepatnya berhadapan.
Walau sekolah aku dan melody itu berhadapan, tapi sekolah kami nggak pernah tawuran antar siswa. Kadang siswa sekolahku sering kok pergi ke sekolah melody untuk makan pas istirahat di kantinnya. Kantin sekolahku menunya kurang variatif, jadi siswa sekolah aku sering makan ke sekolahnya melody. Tapi siswa sekolahnya sofia aku nggak pernah liat makan ke kantin sekolah aku.
Biasanya aku menurunkan melody di depan gerbang sekolah dia, dan nggak lama aku juga langsung pergi ke parkiran siswa milik sekolahku.
"nanti kamu pulang kaya jam biasakan?"kutanya dia ketika sudah turun dari motor maticku.
"iya. Kaya biasa. Kamu juga?" jawab dia dengan balik tanya padaku.
"iya, kaya biasa, jam 2 udah pulang"jawabku "pulang bareng lagi?"kutanya dia lagi.
Biasanya, selain pergi bersama, aku dan melody juga sering pulang bersama. Walau nggak sesering berangkat sekolah, tapi kalo pulang suka jarang bareng, Karena banyak hal.
melody nganguk "iya, bareng aja, aku habis pulang nggak ada kegiatan"
"yaudah, tunggun aku ya di depan sini" ucapku.
"iya" jawab melody.
Aku langsung meneruskan motorku ke parkiran sekolahku, parkiran sekolahku ini letaknya di luar lingkungan sekolah melody. Tapi jauh dari parkiran sekolah melody.
Setelah aku parkirkan motor, aku langsung menuju kelas.
Kalian tau apa yang aku lakukan setelah sampai di kelas? Aku lagi diskusi umum dengan teman satu kelasku. Lagi mendiskusikan PR yang belum ada jawabanya, kalian pikir pasti aku belum kerjakan PR, ya? Aku sudah kerjakan, tapi ada beberapa soal yang belum ketemu jawabannya. Jadi perlu bantuan teman untuk menjawabnya.
Bel tanda pelajaran akan di mulai pun sudah bebunyi, bersamaan dengan aku yang telah selesai menjawab soal yang belum aku tau jawabanya.
Guru yang mengajar jam pertama pun masuk, aku berseta teman satu kelas yang lainyapun langsung mengikuti pelajaran dengan khitmat smapai berganti pelajaran di jam kedua dan istirahat tiba.
-0-
Pada jam istiraht, aku dan 2 temanku. Ah, sebut saja mereka ber2 itu fergi dan bagas. Aku, fergi dan bagas hari ini mau makan di kantin sekolahnya melody, aku sudah kasih tau melody tadi, kalau aku hari ini akan makan di kantin sekolah dia.
Biasanya aku bujuk rayu dulu satpan sekolahnya melody supaya bisa masuk, hanya sekedar say hai saja. Agar nggak menimbulkan masalah di kemudain hari untuk ke dua sekolah.
Di dekat kantin sekoalh melody ada pohon mangga besar, biasanya, aku kalau makan di sana pasti duduk di bawah pohon mangga itu.
Seperti hari ini, aku, fergi dan bagas duduk di bawah pohon dengan melody dan 2 temannya juga yang ikut gabung makan dengan kita. Kita ber6 sudah lumayan akrab, jadi nggak terlalu canggung pas sama-sama kayak begini.
Pas makan kami juga sering ngobrol banyak, dari mulai masalah pelajaran sekolah smapai ke hal yang nggak penting amat.
"mel?" melody memandang wajahku dengan ekspresi seperti bertanya 'ada apa?'.
"kita nonton java jaz, yuk?" aku ajak dia untuk menonton konser java jaz, kebetulan aku lagi pengen nonton itu.
"kapan?"dia balik tanya.
"pas hari sabtu aja, kan enak kalo misalnya kita pulang kemaleman, besoknya masih bisa tidur agak lebih lama"jawabku panjang lebar.
"boleh. Tapi jemput ya?" jawab melody.
"iya, pasti. Kan biasanya begitu"
"Cuma berdua?"melody tanya lagi.
"nggak kok, mel. Aku sama fergi juga ikut nonton"jawab bagas.
"bareng ama pasangan kita masing-masing"fergi menambahi omongan bagas.
"oh, bagus kalo gitu"kata melody.
"emang kenapa kalo Cuma berdua?"tanyaku "jadi nggak bisa manja-manja sama aku ya?"
"enak aja! Ya nggak lah" sanggah melody.
"kirain, Cuma bedua aja gitu"kata melody.
"oh, hehe" aku jawab dengan sedikit ketawa.
Karena ke asyikan ngobrol sambil makan, tak terasa makanan kami sudah habis. Saatnya untuk aku dan dua kawanku pergi, kita mau kembali ke alam kita sendiri.
Aku, fergi dan bagas langsung pamit meninggalkanmelody berserta temannya untuk kembali ke sekolah kami. Karena memang, jatah disekolahku Cuma 15 menit. Jadi harus cepat balik, takut ada guru yang sudahmasuk ke kelas dan nanti kami jadi dihukum nggak boleh ikut belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Teman
Fanfictak akan pernah ada hubunngan persahabatan antara laki-laki dan perempuan, yang ada hanya hubungan sebatas teman.