3. Bunga Mendung

39 5 0
                                    

WARNING!!!
TYPO BERMEKARAN DIMANA-MAMA

"Steffy?" Mataku membelalak.

Pasalnya steffy adalah temanku yang lumayan dekat denganku pas kelas 10, dulu aku dengannya sering kekantin sama-sama, apalagi hangout, bahkan sampe nginap dirumahku.

Dialah teman curhatkuu. Dulu.

"E-eh lo-ll-i" ucapannya gagap membuatku tidak mengerti.

Mengapa dia keliatan ketakutan?

mungkinkah dia mengira aku berpikir sedang mempergokinya bersama lelaki yang aku sukai? Yaudah bung santai aja kali, aku bukan mam titik keless, yang Suka mempergoki muridnya pacaran dan besoknya langsung dihukum gajelas. Macam gapernah pacaran aja pas muda, atau memang dari dulu udah tua kali ya?ahh yaudah serem bayanginnya.hft.

"Tumben Steff, Kamu sering beli bunga disini ya?" Ucapku seperti sedang mengintrogasikan steffy, dan Ralif? Dia juga sedang melihat ke aku. Aku.

"Ini nih Ralif lagi milih-milih bunga untuk adiknya"

aku ber 'oh' ria kan apa yang steffy katakan.

"Terus, kamu kesini beli bunga untuk apa?" Tanya Ralif ke aku.

Deg.

Tatapan matanya membuat jantungku berdetak tak karuan.

Yaiyalah berdetak tak karuan, kalo engga berdetak berarti udah mati dong??
Lhaa jijik, tapi mau gimana lagi dong??soalnya terlanjur suka, hadehhh.

"Lagi nyari bunga untuk bunga di ruang tamu Ral, soalnya udah pada layu ni. Yaudah aku kedalam dulu ya. Bye" jawabku sambil tersenyum tipis.

Pertanyaan demi pertanyaan timbul didalam otak aku, udah semacem soal pertanyaan mtk minat ala anak Ipa, susah dijawab.

Ada hubungan apa mereka berdua?

Terpenting aku tidak mau berpikir macam-macam tentang mereka,

Karena aku hanya menyukai lelaki ini dalam diam tanpa mengejarnya sekalipun.

Tidak.

Tidak akan pernah.

"Yaudah kami duluan yaa Li" kucium aroma parfum khas yang dimiliki Ralif yang melewatiku barusan, aduhaii kenapa aroma parfum nya banyak banget ya?lama-lama idung aku bisa flu.hehehe garing deh.

Aku tak bisa memilikinya.
Ungkapku dalam hati.lebay

Saat aku berbalik kearah mereka,

Terlihat tangan Ralif mengelus pelan rambut steffy sambil berjalan ke arah mobil sport hitam miliknya.

Apalah daya yang hanya bisa mengelus  pelan sapu lidi didepanku ini?

Lebih sakit dari yang kubayangkan.

--
AUTHOR POV
Hujan rintik-rintik telah membasahi mobil sport hitam milik Ralif. Setiap hari selalu mendung dan pada akhirnya turun hujan yang selalu menyakiti tanah,kasian rumah cacing akhir-akhir ini banjir.

Namun, pada kenyataannya gadis berumur 17 tahun itu tampak sedih

"Sudahlah steff, jangan sedih lagi. Masih ada gue kok yang selalu siap siaga untuk lo"

Perkataan Ralif barusan berhasil membuat steffy nangis, air mata yang jatuh tak bersahabat.

"Gue gak ngerti lagi jalan pikirannya cowok yang gue suka Ral, Kenapa dia tega nyakititin dirinya sendiri?hiks"

Isakkan tangis Steffy membuat mobil Ralif berhenti di tepi jalan, Ralif memang suka ngeliat cewek nangis, tapi tidak untuk gadis disampingnya. Karna orang terdekat untuk Ralif adalah yang terpenting.

"Jangan terlalu dipikirkan steff, lo gak kasian sama otak lo terus-terussan berfikir tentang cowok brengsek itu?" Umpat Ralif sambil menghapus air mata Steffy.

"Jangan pernah bilang kalau dia brengsek Ral! Gue udah terlanjur cinta sama dia. Walaupun, dia gak pernah sekalipun menganggap gua ada!"

"Yaudah, gue minta maaf. Sekarang lo tenang yaa. Gue antar lo pulang kerumah aja sekarang" jawab Ralif membuang nafas berat ke asal arah.

"Maaf gabisa nemenin lo ke makam adik lo Ral," ucap Steffy lirih.

"Gapapa, mungkin besok gue ngunjungin adek gue. Dengan ngeliat Wajah Lolli tadi udah lebih dari cukup."

Kini wajah lelaki itu menyiratkan kebahagiaan sesaat. Walaupun dia tau, Lolli tidak ingin mendekatinya. Karna lelaki yang disukai Steffy itulah yang membuat Lolli tidak ingin dekat dengannya.

--

Drttt.drttt...drtttt
"Hallo, assalammualaikum?"

"Lolli!!!! Gue lupaa kalo besok ada tugas kelompok sebangkuu. Gimana kalo kita ngerjain sekarang?"

Teriak gadis 17tahun disebrang sana. Lolli kembali pasrah, kini telinganya benar-benar berdenggung ala ala nonton konser band. Kangen band.

"MashaAllah hasya. Pusing gue denger lo teriak2 gitu. Coba ngomongin baek2" jawab Lolli malas

"Lhaa maap ayank beb, soalnya gue mikir tugasnya susah euy."
Ujar Hasya masih tersambung ditelepon.

"Yaudah lo bentar lagi datang kerumah gue abis sholat zuhur ya. Dasar nganggu orang nonton drama korea aja lo mah" Umpat Lolli kesal

"Okee ayankbeb. Ohiyaa gue mau ngasi sekilas info penting buat lo nih" ungkap hasya, berhasil membuat Lolli penasaran.

"Apaan dah?" Tanya lolli

"Apaan yaa" Ucapnya membuat Lolli kini sangat malas. Pasalnya, Lolli gasuka orang yang suka membuang-buang waktu apalagi kalo ada info yang dianggap penting tapi pada akhirnya gakpenting. Ngerti?

"Setan lo, udah tau gue suka penasaran. Masih aja digituin"

"Astaghfirullah Lollita Nisyatif. Ga boleh nyebut-nyebut setan dan kawan kawan deh. Ntar kesambet loh" Hasya terkekeh.

"Makanya, buruan kasi tau. A e lah" Lolli memutar bola matanya

"Richard ngajakkin elo buat ketemuan"

Deg.

Sontak kini gadis 16 tahun itu merasa senang. Hal yang hilang kini akan kembali.

Kembali apanya??
Benarkah mereka kembali seperti dulu??

Lagi nyobain aja hehe. Maaf ya pendek.
---

 Antara Pelangi dan Mendung [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang