5

10 5 1
                                    

Ardel POV

Sesampainya di kantin

"Ekhmm kalian mau makan apa?" tanya gue

"gue bakso sama minumnya jus mangga" kata Vanni, diah juga ikut menjawab "kalo gue nasgor sama minumnya jus alpukat".

"Ok" gue langsung pergi dan memesan makanan. setelah memesan makanan, gue duduk di bangku sambil menunggu antrian. tiba-tiba suasana di kantin begitu rame saat kedatangan segerombolan kakak kelas. gue yang kepo akhirnya melihat ke segerombolan tersebut.

"pantes rame, ternyata yang dateng itu para cogan dari anggota Osis" kata gue dalam hati sambil memperhatikan mereka satu per satu. gue berdecak "ck, kenapa gue baru sadar kalo kakak gue cukup banyak memikat para hati cewe di sekolah ini"

gue tersentak ketika ada yang nepuk bahu gue dari belakang dan gue pun menoleh mendapati ibu kantin. "de, ini pesanannya" kata ibu kantin, gue menjawab sambil tersenyum "oh iya, makasih ya bu"

gue langsung menuju ke meja yang sedang ditempati oleh Diah dan Vanni.

"widihhh makanannnya udah dateng nih" kata Diah dengan mata berbinar.

gue hanya tersenyum melihat ekspresi Diah dan melirik ke arah Vanni yang terlihat sedang memperhatikan seseorang. dengan sekilas gue langsung melihat seseorang yang sedang ditatap oleh Vanni.

"astaga Vanni, lo lagi memandangi ka Alan si Ketos itu" kata gue sambil nunjuk ka Alan

"ehh itu anu gu-gue g-gak mandangin ka Alan kok" ucap Vanni dengan terbata-bata

Diah yang sedang asik makan akhirnya iku angkat bicara, "lo gak usah bohong deh van, gue juga tau ko dari tadi mata lo itu berbinar melihat ka Alan"

"bener tuh kata diah atau jangan-jangan lo itu suka sama ka Alan?" kata gue dengan nada menggoda.

Vanni yang tersadar mukannya udah kayak tomat langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya, "iya-iya gue ngaku kalo gue suka sama ka Alan" jawab Vanni malu-malu kucing.

"tapi apa lo yakin suka sama ka Alan yang notabennya cowok ganteng dengan muka datar dan sikapnya yang dingin itu mungkin batu es aja kalah kayaknya" kata Diah dengan serius

gue menyetujui omongan Diah " betul tuh kata Diah, apalagi gue pernah denger katanya ka Alan itu anti banget sama yang namanya cewe"

" ya gue bakal ngebuat ka Alan jatuh cinta sama gue dengan cara apapun" kata Vanni dengan percaya diri, walaupun keliatannya Vanni terlihat gak yakin.

gue melihat Diah mendengus pasrah "yaudah terserah lo deh van tapi kalo nanti lo sakit hati gara2 cinta lo itu gak kebalas sama ka Alan, gue gak mau tanggung jawab"

Tepat setelah menghabiskan makanan bel masuk berbunyi, kami segera bergegas untuk kembali ke kelas.

*kelas

gue dan kawan-kawan memasuki kelas, tapi kelihatannya kelas begitu berisik. dan ternyata benar, di kelas beberapa anak cowo pada joget-joget gak jelas di depan kelas. yang anak cewe sih cuma ketawa-tawa ngeliat kelakuan anak cowo.

"ini kalian pada ngapain?" kata diah dengan suara cemprengnya.

"lah lo gak liat sendiri apa, kita lagi ngapain" kata salah satu anak cowo dengan nada sewot

"Lo kalo ngomong biasa aja dong, gak usah nyolot gitu! " Kata diah

Oke sepertinya bakal ada pertengkaran. Gue melihat ke arah Vanni yang sepertinya gak senang melihat keributan tersebut.

"Woyy gak usah ribut bisa kali! Childish banget" tuh kan dugaan gue bener, pasti Vanni yang akan memisahkan mereka.

"Ekhmm ini kenapa disini rame banget?! " tiba - tiba muncul suara dari arah pintu kelas. Semua orang menoleh dan mendapati Ka Alan dan temen2nya. Semua yanh ada di kelas langsung diam dan balik ke tempat duduk nya masing2.








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Impossible Or PossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang