Febri pov
Namaku anisa febriana, atau biasa di panggil febri. Aku baru saja lulus sekolah dasar. Rencananya aku akan mendaftar di sebuah sekolah favorit. Akan tetapi ayahku tidak mau dan mendaftarkan aku di sebuah yayasan islam.Hari ini aku akan pra MOS di yayasan tersebut, membuatku tertawa, bisa juga ada MOS di yayasan itu.
Pagi ini aku bangun pukul 04.50. Aku shalat subuh, mandi,lalu sarapan. "Pagi bu". Aku menyapa ibuku, lemas. "Loh, kok lemas. Hari ini kan hari pertamamu masuk sekolah. Yang semangat dong". Ujar ibu. Aku tidak peduli pada ucapan ibu. Aku sangat tidak ingin masuk yayasan tersebut. Aku segera menghabiskan roti selaiku, lalu segera berangkat.
Yayasan tersebut masih sepi saat aku sampai di depan gerbang. Aku segera masuk. Akan tetapi saat aku masuk, aku bingung mau kemana. Untung saja ada seorang anak perempuan yang juga baru masuk. Tanpa pikir panjang aku segera mengikuti anak tersebut dari belakang. Aku tidak berminat mengajaknya berkenalan.
Akhirnya aku dan anak tersebut masuk di sebuah kelas. Ternyata bukan hanya aku yang baru datang, banyak juga anak lain di kelas ini, yang sepertinya sudah datang sebelum aku.
☆☆☆
Tidak lama kemudian seorang guru masuk. Guru tersebutpun mulai mengenalkan namanya. Kemudian guru tersebut menjelaskan tentang perlengkapan sekolah.
Beberapa menit kemudian. Seorang anak perempuan mengucapkan salam dan segera masuk. dia duduk tepat di belakangku. Dari wajahnya ku rasa dia baik. karena itu aku mulai mengajaknya berkenalan. "Hai, namamu siapa?". Ujarku sambil mengulurkan tanganku. "Namaku Elda". Ujarnya sambil menerima uluran tanganku.
☆☆☆
Setelah beberapa menit kemudian, kami di bagi kelompok oleh guru tersebut. Dan akhirnya mendapat jatah kelompok nomor 3. Aku dengan ekspresi malas berjalan ke arah kelompok tersebut. Namun seketika ekspresiku berubah, ternyata di kelompok itu juga ada Elda!.Setelah mencatat peralatan yang akan di bawa pada saat MOS, kami di persilakan keluar.
Setelah keluar dari kelas aku segera mengambil ponselku dan menelpon ibuku.
"Hai, Febri". Sapa seorang anak perempuan yang tinggi, putih, dan cantik. Oh iya ini adalah vanessa, atau biasa di panggil nessa. Dia adalah teman masa SD ku dulu. Dia sangat terkenal di sekolah l. Dia juga masuk di yayasan islam ini.. "Hai nessa". aku menyapanya balik. Setelah itu kami keluar dari kelas tersebut sambil mengobrol ringan.
Saat sampai di depan gerbang, aku lihat, mobil ibuku sudah menunggu di depan gerbang. Aku mengucapkan selamat tinggal pada nessa, lalu segera masuk ke mobil.
☆☆☆
Ke esok kanharinya , aku datang terlambat. Aku datang saat upacara sudah di mulai. Setelah upacara ada pengenalan guru. Setelah itu, barisan di bubarkan. Setelah barisan di bubarkan aku malah bingung mau kemana.
Untungnya aku melihat Elda, dia sedang berjalan bersama seorang temannya. Aku pun segera menghampiri Elda. "Hai Elda, aku bingung, nih,mau kemana aku ikutan sama kamu, ya". Aku menyapa Elda. "Hai Febri,kamu ikutan aja sama kita, nggak apa apa, kok". Ujar Elda. "Oh iya, Febri ini anawula, bisa di panggil chaca". Ujar Elda lagi kepadaku, memperkenalkan temannya kepada ku. "Anawula ini Febri
". Kami ber tiga pun berjalan bersama mencari kelas kami. Di setiap pintu kelas sudah di pasang nama-nama murid di kelas itu. Kami menuju salah satu kelas dan mencari nama kami. "Aku mendapatkan namaku nih!!!" Ucap anawula girang. Beberapa saat kemudian aku juga mendapatkan namaku. Namun Elda tak kunjung mendapatkan namanya. "Loh kok namaku nggak ada sih?". Tanya Elda. "Berarti kamu beda kelas sama kita,dong". Ujar chaca(Anawula) sedih. Kamipun berpisah. Aku dan chaca masuk di kelas tersebut sementara Elda mencari kelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Friends
FantasyNamaku anisa febriana, bisa di panggil febri. Aku baru saja akan mendaftar di sebuah Sekolah Menengah Pertama(SMP) di sebuah sekolah favorit. Tetapi ayahku tiba tiba ingin mendaftarkan aku di sebuah yayasan islam. Awalnya aku sangat tidak ingin masu...