Class And MOS

7 0 0
                                    

Febri pov
Saat aku dan Chaca memasuki kelas baru, Chaca langsung mengambil tempat duduk di tengah, dan akupun langsung duduk di samping Chaca. Ku lihat, di belakang ku ada seorang anak yang agak tinggi dan besar, sepertinya aku pernah melihatnya. Aku mencoba mengingat-ingat di mana aku pernah bertemu dengannya . Ah!! Iya, baru aku ingat dia adalah anak yang ku temui saat pra-MOS. Saat itu aku sekelompok dengannya. Tetapi aku lupa namanya siapa. Aku pun memutus kan untuk mengajaknya berbincang. "Hai namaku Febri, namamu siapa?". Ujarku memperkenalkan diri. "Namaku hevilya". Ujar anak itu senang. Sepertinya dia belum mengenal siapapun di kelas ini.

Setelah beberapa menit di kelas ini  di kelas ini, baru ku perhatikan ternyata di sini semuanya perempuan. Beberapa saat kemudian, seorang guru perempuan masuk, atau biasa yang disebut di sini usatadzah, sedang kan guru laki laki di sebut ustadz. "Assalamualikum anak sholehah". Sapa ustadzah. "Wa alaikumsalam ustadzah". Sapa para murid. "Perkenalkan nama ustadzah, ustadzah Fatimah, mulai sekarang ustadzah adalah wali kelas kalian dan nama kelas kalian adalah kelas VII Ma'wa. Hari ini MOS di mulai. Pertama ayo kita membersih kan lingkungan sekolah, sekarang kita bagi tugas". Ujar ustadzah Fatimah.

Setelah pembagian tugas, semuanya pun langsung mengerjakan tugas nya masing-masing. Aku mendapat tugas membersih kan kaca di ruang guru bersama seorang anak yang lain. Aku pun memberanikan diri untuk berkenalan dengan anak itu. "Hai namaku Febri namamu siapa?". Tanya ku. "Namaku Anisa Cahya Umulia, panggil saja Echa". Kami pun membersihkan kaca jendela sambil mengobrol ringan. Tidak butuh waktu lama untuk bisa akrab dengan Echa.

Beberapa saat kemudian, bel shalat dhuha berbunyi. Kami menuju tempat berwudhu untuk berwudhu. Setelah shalat dhuha, kami disuruh duduk berhadapan di depan kelas masing-masing. Aku sangat bingung untuk apa kita di kumpulkan di depan kelas masing-masing.

Rupanya setelah beberapa saat barulah aku mengerti kami di kumpulkan untuk di bagi kan makanan ringan, seperti puding, gorengan,kue,ddl. Dan ternyata setiap setelah shalat dhuha kami di kumpul kan untuk di bagi kan makanan ringan.

Beberapa jam kemudian...

Kring...Kring...Kring..., bel makan siang berbunyi nyaring seluruh siswa segera keluar kelas dan duduk berhadapan di depan kelas masing masing. Sekolah ini pulang sore, jadi ada yang memakai jasa catering sekolah, ada juga yang memilih membawa bekal sendiri dari rumah. Aku duduk di hadapan seorang anak yang gemuk dan seorang anak lagi di samping nya yang tinggi. Aku pun mengajak mereka berkenalan. "Hai namaku Febri. Nama kalian siapa?".
"Namaku nurul", ujar seorang anak yang gemuk
"Namaku Lathifa",ujar seorang anak yang tinggi.
Huffft sudah ku duga sebagian anak di sini sangat pendiam dan alim.

Setelah makan kami berwudhu dan shalat Dzuhur, kemudian di lanjutkan dengan kegiatan-kegiatan MOS yang lain.

                                               ***

Hari ini seperti 2 hari sebelumnya aku datang terlambat. Aku menaruh tasku di depan kelas dengan cepat dan segera berlari menuju barisan untuk melaksanakan apel pagi. Setelah itu barisan di bubarkan dan kembali ke kelas masing masing.

   Aku kembali memasuki kelas yang kemarin ku tempati, dan duduk di bangku yang telah ku pilih di samping Chaca, "Hai", aku menyapa hevilya dan di balas dengan senyuman hangat darinya. Kami pun mengobrol ringan, seperti Echa, tidak butuh waktu lama untuk bisa akrab dengan Hevilya. Akhir-akhir ini,aku lebih sering mengobrol dengan Hevilya ketimbang dengan Chaca, padahal Chaca yang duluan ku kenal. Tidak lama kemudian seorang guru masuk untuk memberitahukan tata tertib sekolah.

                                                 ***
  Kring...kring...kring...
Bel sekolah berbunyi dengan nyaring, aku heran padahal ini bukan waktunya shalat ataupun makan siang. "Kepada siswa kelas 7 di harapkan segera keluar kelas dan berbaris dengan rapi di lapangan". Terdengar sebuah suara dengan speker. Aku dan semua di kelas itu pun keluar dan berbaris di lapangan. Setelah semua kelas 7 berkumpul di lapangan, seorang guru perempuan, maksudku ustadzah, berdiri didepan ,"mulai besok, untuk kelas ma'wa akan mendapatkan kelas baru. Letak kelas kalian di lantai 2, dan kelas 7 firdaus  akan menempati kelas lama 7 ma'wa", Ujar guru tersebut, Yesss akhirnya, aku mendapatkan kelas  diatas, tapi ngomong-ngomong...aku masih sedih,sih karena bersekolah disini, yang kebanyakan mayoritas siswa nya sangat pendiam,alim,dan pintar membaca Al-Qur'an.

Crazy FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang