Ghost

14.2K 814 14
                                    


Kim Taehyung x Park Jimin

Supranatural, Romance

.

.

Happy Reading

.

.

Hari ini adalah hari yang paling membosankan sepanjang minggu. Sangat membosankan. Tidak ada yang menarik. Well, setidaknya itu menurut Kim Taehyung.

Kim Taehyung itu pemuda tampan yang cenderung cantik yang sedang menempuh pendidikan tinggi tahun ketiga. Pemuda tampan pecinta singa ini sekarang tengah menopang dagunya di atas meja. Dari wajahnya saja sudah menunjukkan jika dia sangat bosan.

"Huaa~ kenapa lama sekali" gumam Taehyung pelan. Dia sudah tidak berminat lagi untuk mendengarkan penjelasan dari dosen di depan. Rasa kantuk dan bosan lebih mendominasinya.

Taehyung itu bukan orang yang rajin, bukan juga orang yang malas. Dia berada di tengah-tengah. Dan sekarang dia sedang menjadi mahasiswa yang –sedikit- malas.

"Aku mengantuk~" rengeknya pelan. Taehyung menjatuhkan kepalanya di atas meja. Menyerah dengan rasa kantuknya.

Puk!

Seketika Taehyung menegakkan tubuhnya begitu sesuatu yang dingin menyentuh pundaknya. Matanya yang tadi nyaris terpejam kini bisa terbuka lebar. Semenit kemudian Taehyung menghela nafas berat. Dia lupa jika di sekitarnya ada 'makhluk' yang tak akan pernah bisa membiarkannya tenang.

"Park Jimin jangan menggangguku" gerutu Taehyung pelan, sangat pelan.

"Aku tidak mengganggumu sayang. Aku hanya menyadarkanmu" 'makhluk' bernama Park Jimin itu menjawab dengan nada yang sangat ceria sambil sesekali menciumi pipi Taehyung.

Perlu diperkenalkan?

Namanya Park Jimin. Dia bukan manusia. Dia adalah sesosok arwah yang entah bagaimana dan kenapa bisa terdampar di kehidupan Taehyung. Taehyung sebenarnya adalah indigo. Dia bisa melihat hal-hal seperti itu.

Sejak bertemu dua bulan yang lalu, Jimin tak pernah absen untuk mengganggu Taehyung. Awalnya hanya menggunakan kata-kata. Tapi akhir-akhir ini Jimin sangat berani melakukan kontak fisik. Jangan tanyakan Taehyung kenapa Jimin bisa menyentuhnya.

"Jangan sembarangan menciumku" Taehyung kembali mengomel dengan suara yang lirih.

Jimin tertawa senang. Dia suka mencium, memeluk, atau melakukan apapun terhadap Taehyung saat namja itu berada di keramaian. Alasannya karena hanya disaat yang seperti itu Kim Taehyung tak akan marah.

"Taetae, Taehyungie" Jimin terus memanggil nama Taehyung. Dia masih betah mengganggu Taehyung yang bahkan sudah memasang wajah bosan yang menggemaskan.

"Chim, jangan sekarang" Taehyung masih berusaha membujuk Jimin agar tidak mengganggunya sekarang.

"Kenapa? Bukankah kau bosan? Aku hanya menghiburmu baby"

Taehyung diam. Baiklah, daripada disebut mengganggu, Jimin lebih tepat disebut penghibur. Hantu tampan ini selalu punya banyak cara untuk membuat Taehyung keluar dari rasa bosannya. Walau tingkah Jimin yang berlebihan itu terkadang membuat Taehyung kuwalahan tapi Taehyung senang.

Entahlah.

.

.

"Ke-kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Taehyung. Dia sedang menikmati makan malamnya saat Jimin tiba-tiba muncul dan terus memandanginya.

"Apa ada yang salah?" Tanya Jimin balik.

"Te-tentu saja!" sewot Taehyung. 'Kau membuatku berdebar bodoh' omelnya dalam hati.

Jimin tersenyum. Taehyung terdiam. Jimin tak pernah tersenyum selembut ini padanya sejak mereka saling kenal. Mendadak Taehyung kenyang. Dia kenyang dengan degupan jantungnya yang menggila.

Tangan Jimin terulur menyentuh pipi kanan Taehyung. Mengusap pipi porselen itu dengan sangat lembut. Taehyung? Dia sedang terpaku.

Blush~

"Wajahmu memerah" Jimin menyeringai.

"Y-YA!" Taehyung hendak menepis tangan Jimin tapi namja itu menahannya.

Jimin berjalan mendekati Taehyung. Menembus meja makan. Berdiri sambil menundukkan kepalanya menatap Taehyung. Taehyung reflek mendongak. Matanya bertemu dengan mata Jimin.

"Ch-Chiim..boleh aku bertanya?" suara Taehyung bergetar.

"Tanyakan saja" Jimin menangkupkan kedua pipi Taehyung.

"Ke-kenapa kau masih disini?..Ma-maksudku kenapa kau tidak bisa ke alammu" sumpah demi apapun Taehyung sangat gugup sekarang.

Jimin tertawa kecil melihat Taehyung yang sangat menggemaskan. Tidak biasanya Taehyung gugup seperti ini. Kedua tangannya mencubit kecil pipi Taehyung.

"Bukannya tidak bisa, hanya saja aku tidak mau"

"Kenapa?"

"Karena kau"

"Hah?"

"Aku tidak mau meninggalkanmu. Aku tidak mau jauh darimu. Aku tidak mau melihatmu bersama orang lain" Jimin menatap Taehyung lekat. "Aku mencintaimu Tae"

"Ta-"

"Apa kau mau aku pergi?"

Reflek Taehyung menggeleng. Walau merepotkan dan terkadang membuatnya jengkel, tapi Taehyung sudah terbiasa dengan kehadiran Jimin di apartemen kecilnya ini. Taehyung sudah terbiasa tidur dengan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jimin sambil didekap namja Park itu.

"Kalau begitu aku tak akan pergi" Jimin kembali mengeluarkan tawanya.

Taehyung ikut tertawa. "Terima kasih untuk semuanya Park Jimin"

Jimin memicingkan matanya, "Terima kasih saja tidak cukup. Hari ini aku berulang tahun dan kau harus memberiku hadiah"

"Kau ulang tahun?! Whoa~ saengil chukkae Jiminnie"

Sret!

Cup!

Jimin tak sempat memproses apa yang terjadi saat tiba-tiba Taehyung bangkit kemudian mencium pipinya. Bahkan setelah melakukan hal itu, Taehyung masih bisa memamerkan cengiran kotak khas-nya yang membuat Jimin bertekuk lutut.

"Boleh aku minta hadiahku sekarang?"

"Ha-hadiah apa?"

"Kau" Jimin mendekatkan wajahnya. "Aku mau Kim Taehyung" ucapnya dengan suara rendah

Taehyung memerah, "Y-YA!!"

.

.

END

muehehehe

entahlah aku cuman mau bikin beginian xD

ini nanti isinya cuman drabble ngga jelas everyone x Taehyung. jadi ngga cuman satu pairing aja~

jangan bosen-bosen vomment yaaaa



Drabble VottomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang