Satu - Murid Baru

32 5 1
                                    

Author's POV

Clak.. Clak.. Dress.. Suara hujan gerimis yang kini telah berubah menjadi deras

"Merepotkan saja, pagi-pagi sudah hujan" Keluh Elyn

"Jangan mengeluh Elyn, hujan itu berkah" Nasihat Eva, kakak Elyn.

"Maafkan aku, kak. Kalau begitu, aku berangkat duluan kak" Pamit Elyn sambil melambaikan tangannya

"Hati-hati di jalan" Ucap kak Eva lalu membalas lambaian tangan adiknya

***

Tak seperti biasanya, kali ini kelas 7C terlihat lebih sepi.

"Apa karena hujan teman-teman datang terlambat?" Batin Elyn. Ia lalu menyimpan tasnya di bangku biasa ia duduk. Ia lalu melaksanakan rutinitasnya, yaitu pergi ke perpustakaan.

Di perjalanan menuju perpustakaan, dia berpapasan dengan seorang gadis cantik yang kelihatannya sebaya dengannya, berambut coklat bermata hazel. Gadis itu berjalan bersama seorang wanita yang sepertinya itu ibunya.

Gadis itu tersenyum pada Elyn. Elyn pun membalas senyumannya. Gadis itu dan ibunya pun memasuki ruang kepala sekolah.

Entah apa yang ada di pikirannya. Tetapi, ia merasa bahwa gadis itu adalah murid baru.

Elyn lalu meneruskan langkahnya menuju perpustakaan.

***

Teett.. Bel tanda masuk berbunyi. Elyn segera kembali ke kelas. Pelajaran pertama adalah IPA oleh Ms. Frida, wali kelasnya.

Untung saja, Elyn tidak terlambat. Ia datang sebelum Ms. Frida masuk kelas. Vee, sang ketua kelas lalu menyiapkan teman-temannya.

Tak lama setelah itu, Ms. Frida datang dengan seorang gadis yang berpapasan dengan Elyn tadi.

"Gadis itu" Pekik Elyn. Ternyata, dugaan Elyn benar. Ia seorang murid baru.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Ia datang dari Chicago. Silahkan perkenalkan dirimu nona Kanzyla" Ucap Ms. Frida lalu mempersilahkannya memperkenalkan diri.

"Halo, namaku Elizabeth Kanzyla. Panggil saja aku Lizie. Aku pindah dari Chicago ke sini karena pekerjaan ayahku. Aku harap kalian bisa menerimaku" Gadis yang ternyata bernama Lizie itu memperkenalkan diri.

"Baiklah, sudah cukup. Bagi yang ingin bertanya nanti saja saat istirahat. Sekarang, duduklah di bangku yang kosong itu, nona Kanzyla" Perintah Ms. Frida sembari menunjuk bangku samping Elyn.

Elyn's POV

"Apa?! Sampingku? Oh tidak, apa ini akan menjadi baik atau buruk?? Tak apalah, inilah kesempatanku."

———————————————

Maaf kalau ceritanya gimana. Ini masih awal kok. Makin kesana insya Allah makin seru. Maaf kalau ada typo.

Makasih yang udah mau baca cerita pertamaku ini. Jangan lupa vomment nya ya.. Menerima saran dan kritik

Thanks

Peppermint124

Alone ElynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang