lima

189 40 1
                                    

"Calum, gue bareng ya sama lo ke SGnya?"gue yang lagi neduh dipos satpam teriak kearah Calum dengan motor supra milik ayahnya.

"Yah, hari ini gue gak les, Stell. Ujan, apalagi gue juga disuruh bantuin mamah bikin pempek buat arisan dia besok."teriak Calum dari motornya. Wah calum anak rajin dan soleh.

Ngomong-ngomong sore ini emang hujan dan sialnya hari ini gue juga les. Gue les di SG dan kebetulan Calum juga les di SG. Gue sering berangkat bareng sama dia. SG lumayan jauh dari sekolah gue. Naik angkot juga lumayan jauh dan harus jalan kaki buat masuk kegangnya lagi.

"Yaudah deh, gapapa."

"Maaf ya, Stell. Gue duluan ya."

Gue ngangguk terus Calum langsung pergi keluar sekolah. Gue celingak-celinguk ngeliat sekolah, ternyata sekolah juga udah lumayan sepi. Gue paling anti kalo sekolah udah mulai sepi gini.

"Apa gue naik grab aja kali ya?"gumam gue sambil ngeronggoh ponsel gue dikantong rok abu-abu gue.

"Yaudah lah naik grab aja."gue bergumam lagi.

Tin Tin

Tiba-tiba sebuah bunyi klakson terdengar membuat gue mendongak dan mengalihkan pandangan gue dari layar ponsel. Seseorang dengan motor ninja hitam berada tepat dihadapan gue. Orang itu memakai setelan jaket denim dan tak lupa juga sebuah helm full face hitam dikepalanya.

"Perasaan gue belom order grabnya tapi kenapa udah dateng duluan?"ucap gue tanpa sadar sambil meneliti pengendara didepan gue.

Orang itu membuka kaca helm full face nya. Yang keliatan cuma matanya, bikin gue bingung itu orang siapa.

"Ayo pulang."orang itu berucap sambil menatap gue.

"Gue?"telunjuk tangan kanan gue nunjuk diri gue sendiri.

"Iyalah, emang siapa lagi? Pak Faisal gue ajak pulang?"balas orang itu dengan kekehen diakhir kata. Kebetulan Pak Faisal itu satpam disekolah gue.

Dahi gue mengerut bingung. Ini orang kenal gue tapi gue ga kenal dia, duh. Ngomong apa nih gue. Seakan ngerti apa yang gue pikirin orang itu turun dari motornya sambil ngelepasin helmnya. Dia berdiri tepat didepan gue dengan jarak yang ga terlalu jauh. Cowok jangkung dengan jaket denim ini kembali menatap gue.

"Gue Michael anak 12 IPS 4."

Seakan-akan gue langsung beku ditempat dan gak bisa ngomong apa-apa. Mata gue mengerjap-ngerjap berusaha ngembaliin kesadaran gue.

"Stella Violetta kan?"kali ini dia bertanya."Atau Stella pengharum ruangan?"

Gue tersenyum malu mendengar ucapannya tadi."Tapi menurut gue, lu lebih harum daripada Stella pengharum ruangan."Ka Michael langsung senyum lebar setelah berucap sedangkan gue tertunduk malu sambil mainin jari gue.

"Bener kata orang-orang, lo gemesin."Ka Michael terkekeh.

Gemesin apaan coba, guenya baper nih lo ngomong gitu, Ka.

"Lo gak dijemput?"dia kembali nanya.

Gue ngegeleng."Mau order grab."gue menggoyang ponsel gue yang ada digenggeman tangan.

"Gausah, bareng sama gue aja yuk?"

Gue dengan cepat menggeleng lagi."Gausah, Ka. Lagian gue juga sekalian mau les."

Ka Michael malah senyum lebar."Gue anterin, udahlah ayo."

Dia langsung narik tangan gue ke motor besarnya itu. Sebenernya gue kurang suka sama motor besar gini, ketinggian soalnya.

"Gak ngerepotin, Ka?"serius, gue gak enak hati.

"Selow aja sih sama gue."bales Ka Michael lalu mengacak-acak rambut gue sambil ketawa kecil.

Dia cute banget kalo ketawa, astaga.

"Karena masih gerimis, lo nutupin kepala lo pake jaket gue aja ya? Nih."Ka Michael dengan cepat langsung melempar jaket denimnya lalu memakai helm dan menaiki motornya otomatis gue gak bisa nolak. Dengan sedikit bantuannya gue naik ke motor besarnya itu. Lalu menutupi kepala gue dengan jaketnya Ka Michael.

"Udah?"Ka Michael sedikit berteriak dari helmnya.

"Dah."

Lalu motornya melaju keluar sekolah. Jalanan keliatan sepi karena hujan. Dijalan gue cuma bisa diem sambil melihat jalanan sesekali gue ngelirik Ka Michael dari spion dan kadang mata kita ketemu. Yaelah, tambah baper aja dah.

"Lo les dimana, Stell?"

"SG, Ka."gue sedikit mencondongkan tubuh gue kearah dia supaya dia bisa denger, modus dikit gapapa kan hehe.

"SG yang deket SMP Taruna?"tanya dia lagi.

"Iya, Ka."balas gue.

Motornya kembali melaju dengan kecepatan maksimal. Ka Michael enak bawa motornya, gak buru-buru kaya Calum tapi tetep motornya lebih enakan supranya dia hehe.

"Udah sampe."gumam Ka Michael.

Gue dengan segera turun dari motornya."Makasih ya, Ka. Maaf ngerepotin."

Ka Michaelnya malah ketawa kecil gue ngomong begitu."Iya, sama-sama. Udah sana masuk, belajar yang pinter ya."dia mengusap kepala gue. Lah malah jadi kaya bapak sama anak. Gue ngangguk dan langsung masuk kedalem.


A/n
hael
khusus chap ini ga text dulu ya terus mungkin kedepannya jg pake paragraf gini ya.

Ya pokoknya vomments aja sono gih. Jgn banyak bachot k?k

Kakak Kelas [mgc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang