My Perfect Mate: Chapter One

27.6K 1.5K 35
                                    

::Green Gate International School::

"Kau tahu Glory?? Si murid baru itu??" tanya seorang murid pada murid lainnya yang sedang bergerombol di lorong sekolah

"Tentu saja aku tahu. Entah kenapa, tapi aku tidak menyukai dia." jawab seorang murid lainnya terdengar samar di koridor yang sedang ramai.

"Ya, dia sempurna melakukan apapun. Kau tahu?? Aku tidak lagi menjadi yang pertama di kelas ku. Semenjak kedatangannya 2 hari yang lalu, semua guru menyukainya. Dan guru favorite ku menjadikannya sebagai murid favorite nya." sahut suara yang lain.

Tak lama setelah itu, lewatlah orang yang dibenci oleh mereka, Glory Anastasya, dia berjalan dengan tenang seakan dia tidak mendengar obrolan orang lain yang cenderung membencinya.

Oops, atau malah dia memang tidak mendengarnya.

"Hei, lihat, murid baru itu sudah datang!" teriak seorang siswa yang membuat Glory menjadi pusat perhatian di sepanjang koridor, sedangkan Glory?? Dia berjalan dengan tenang dengan headphone terpajang di telinga nya.

'Apa apaan mereka' pikir Glory sebal

"aku benci menjadi pusat perhatian" gumam Glory dengan ketus

"Glory!!" seru seseorang membuat lagu Crush dari David Archuleta yang di senandungkan Glory terhenti begitu saja.

Dengan perlahan, Glory melepas headphone yang dipakai nya untuk melihat siapa yang memanggil nya.

"Ya??" ujar Glory tenang sambil melihat orang yang memanggilnya

'Leon Alexander Ferdinand, anak dari Harris Ferdinand dan Roselia Ferdinand. Calon pewaris Ferdinand Corp, Ketua Osis Green Gate International School' Pikir Glory.

Glory dapat dengan mudah mengetahui informasi tersebut dengan hanya menatap matanya.

Ya, itu kelebihan yang dimiliki Glory, tetapi itu hanya salah satu dari semua kelebihannya.

"Perkenalkan, aku Leon, Ketua Osis di sekolah ini. Kau anak pindahan dari 2 hari yang lalu, benar??" Leon menjelaskan dengan tenang tentang diri nya.

"Ya, aku Glory. Murid pindahan yang baru masuk 2 hari yang lalu." ujar Glory singkat.

"Kenapa?? Ada yang ingin kamu bicarakan??" lanjut Glory singkat dengan wajah yang datar.

'Well, cantik seperti yang teman temanku bicarakan, dan berwajah datar seperti yang teman temanku katakan juga' pikir Leon sambil memperhatikan wajah Glory.

"Leon?? Are you okay??" tanya Glory sambil mengibaskan tangannya didepan wajah Leon.

"Maafkan aku, Sampai dimana tadi??" sahut Leon sambil meringis pelan melihat Glory hanya bisa menghela nafas mendengarnya.

"Ada yang ingin kamu bicarakan??" gumam Glory.

"Ohh ya, Sebelumnya aku ingin meminta maaf karena terlambat menyambutmu. Seharusnya aku menemanimu sejak dua hari yang lalu. Dan juga aku diperintahkan oleh guru untuk menemanimu selama seminggu kedepan di sekolah ini sambil mengenalkan lingkungan sekolah padamu" jelas Leon memberi sambil tersenyum simpul

"Terimakasih.. Tapi aku lebih memilih untuk menghafal semua tempat tempat yang ada di sekolah ini, sendirian" ujar Glory menolak

'Tidak, aku tidak bermaksud untuk bersikap tidak sopan. Tapi coba lihat tatapan sinis mereka.' batin Glory sambil melirik beberapa siswa sekolah mereka yang menatap dengan sinis.

My Perfect Mate (MOVE TO DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang