I Need You - part 9

3 0 0
                                    

" wahh , Ara masak ke semua ni ? " soal SinB sebaik sahaja turun ke dapur .

" haah , mari la makan " ujar Ara .

" nae , tapi oppa mana ? Dia tak turun ke ? Or nak sinB panggilkan ? " soal SinB .

" ermm , takyah la . Biarkan je dia , SinB makan je dulu . Nanti la Ara pergi panggilkan dia " ujar Ara lalu tersenyum . Dia mengambil lauk tu lalu meletakkannya ke dalam pinggan SinB sama rata .

☆ skip ☆

Setelah selesai makan dan membasuh pinggan , Ara dan SinB naik ke bilik . SinB masuk ke dalam biliknya manakala Ara just berdiri di hadapan pintu bilik jimin . Dia ternampak jimin sedang berdiri di beranda biliknya .

" ermm aku patut masuk ke tak ehh ? Merajuk ke dia dengan aku ? Aku ada buat salah ke ? Rasanya tak kot . Masuk or tak ? Ermm masuk je la " bisik hatinya .

" jimin ahh " sapa Ara .

" hurmm ? " jimin memusingkan badannya .

" awak marah saya ? " soal Ara .

" buat apa aku marah kau ? Kau takde salah apa2 " jawab jimin lalu kembali melemparkan pandangan ke luar rumah .

" habistu kenapa tak turun makan tadi ? Or awak masih lagi tak suka masakan saya ? " soal Ara yang sudah berdiri di sebelah jimin .

" hurmm , aku takde mood nak makan " jawab jimin .

" kenapa ? Awak demam erk ? " soal Ara lagi .
" takde apa2 , aku tak demam pon . Ermm , aku ada sesuatu nak bagitahu kau ni " ujar jimin lalu memandang Ara .

" hurmm , awak nak bagitahu apa ? " ujar Ara yang turut memandang jimin .

" kau akan tinggalkan aku tak ? " soal jimin .

" ntahh la . Kalau awak still perlukan saya , saya takkan tinggalkan awak . Kalau awak tak perlukan saya , saya boleh pergi dari sini " ujar Ara .

" aku nak kau janji dengan aku yang kau takkan tinggalkan aku sampai bila2 " ujar jimin sambil memegang kedua2 lengan Ara .

Ara hanya diam tanpa memberikan apa2 reaksi . Dia just memandang wajah jimin . Bagi dia , jimin sangat sukar untuk ditafsirkan perasaannya kerana dia sendiri tidak memahami isi hati jimin .

" sebenarnya aku dah sayangkan kau sejak beberapa hari lepas . Aku cuba untuk faham perasaan aku sendiri and tadi baru aku sedar yang aku dah sayangkan kau , aku dah cintakan kau and I NEED YOU . perasaan aku tak menentu bila aku fikir semua ni tapi aku memang perlukan kau dalam hidup aku . Pleasee , jangan tinggalkan aku " ujar jimin . Kelompak matanya sudah ditakungi dengan air mata ( author : tak cool la nngis2 ni )

Sekali lagi Ara just diam . Dia menundukkan wajahnya memandang lantai . badannya tersendu2 menahan sebak . Dia tidak memandang wajah jimin lagi .

" Ara , pleasee pandang aku . Aku perlukan luahan hati kau " ujar jimin lalu mengangkat perlahan dagu Ara .

" saya dah lama sayangkan awak , sejak dari dulu lagi tapi awak je yang tak sayang saya . Saya sanggup awak sakiti saya , saya sanggup tahan perasaan saya , asalkan saya boleh pandang wajah awak setiap hari . Saya tak kisah kalau diri saya cedera , asalkan awak puas hati , asalkan awak happy . Saya abaikan semua tu asalkan saya dapat awak . Awak tahu tak ? Saya rela buat apa saja untuk awak " ujar Ara teresak2 . Dia memandang tepat ke arah mata jimin . Dia dapat melihat air mata jimin mengalir untuknya . Dia tahu lelaki itu betul2 ikhlas kali ini .

" maafkan aku , aku tahu selama ni aku kejam dengan aku . Aku tahu aku ego , aku buat tangan kau cedera . Walaupon aku buat2 tak kesian , tapi aku dah betul2 menyesal dengan apa yang aku buat dekat kau . Pleasee maafkan aku , aku perlukan kau sangat2 " ujar jimin . Dia menundukkan wajahnya .

" saya dah lama maafkan awak , saya tak pernah ambil hati dengan apa yang awak buat . Luka2 tu kecil je , saya okay je " ujar Ara lalu tersenyum . Dia mengelap air mata jimin .

Jimin menarik Ara kepelukannnya lalu memeluk Ara dengan erat . Dia meletakkan wajahnya ke bahu Ara . Ara menggosok2 belakang jimin . Tak pernah dia melihat jimin menangis seperti itu .

" dah la , takyah la sedih2 . Saya akan jadi milik awak seorang je . Saya takkan tinggalkan awak " ujar Ara .

Jimin senyum kepada Ara lalu merangkul pinggang Ara . Ara juga turut tersenyum kepada jimin .

" dah la , jom masuk . Sejuk la angin luar ni " ujar Ara .

" okay " balas jimin ringkas .

Mereka berjalan ke katil . Jimin terlebih dahulu membaringkan dirinya di atas katil . Ara menyelimutkan jimin lalu berjalan keluar .

" ehh , kau nak gi mana ? " soal jimin pelik .

" emm masuk bilik la . Nak pergi mana lagi ? " jawab Ara selamba .

" buat apa masuk bilik ? Ni kan bilik kita " ujar jimin lalu bangun dari baringannya . Dia berjalan ke arah Ara lalu memegang tgn Ara .

" haishh , mana boleh saya tidur sini . Saya masuk bilik saya la " ujar Ara .

" tak payah la , mulai hari ini chagi tidur dengan oppa " ujar jimin

" ehh sejak bila pulak saya pnggil awak oppa ni ? And bila plak awak pnggil saya chagi ? Ishh , awak ni " bebel Ara .

" sejak tadi la and forever , i will call you like that " ujar jimin . Dia menarik Ara naik ke atas katil .

" haihh , tiba2 je ni " ujar Ara yang duduk di atas katil itu apabila dipaksa oleh jimin .

" salah ke ? Chagi tak suka erk ? " ujar jimin yang turut duduk di hadapan Ara .

" tak salah pon , cuma rasa pelik je " ujar Ara .

" oppa sayang chagi , oppa taknak kehilangan chagi " ujar jimin .

" Saya pon taknak kehilangan awak . dh pukul 12 la awak , jom la tidur " ujar Ara lalu membaringkan dirinya .

jimin turut mengikut perbuatan Ara . Akhirnya , jimin tertidur terlebih dahulu . Ara memusingkan badannya memandang wajah jimin , jelas kelihatan kepenatan pada wajahnya itu . Ara menyelak rambut jimin yang menutupi matanya . Dia juga mengusap lembut pipi jimin .

" finally , you're mine . Thanks sayang " ujar Ara .

TO BE CONTINUE

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 16, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Need YouWhere stories live. Discover now