Awal

28 1 0
                                    

"Ishhh sepatu gue" gumam gue sambil mencenceng sepatu gue. Ya, hari ini hujan ketika gue pulang sekolah. Aishh sungguh sial. Udah pulang sore, gak ada angkot dan parahnya satu keluarga gue gak ada yang jemput gue. Terpaksa gue jalan kaki menuju ke rumah yang sbnrnya agak jauh sambil nyeker. Karena sepatu gue udah basah dan penuh lumpur. Yaa wajarlah, ketika gue keluar kelas lalu gue munuju gerbang dan itu gue nglewatin lapangan sepak bola. Tahu kan bagaimana lapangan sepak bola? Gak perlu gue jelasin!

"Hei orang gila! Ngapain lo!?" tanya suara dari belakang.
"Gue sedang gulat sama semut" jawab gue kesal tanpa menoleh dan tetap berjalan.
"Emang gila nih anak! Hei!" kata orang itu lagi sambil menepuk pundakku.
"Apa?" tanya gue sambil memutar bola mataku malas. Lalu gue terkejut ternyata itu Afan! Ya afan adalah seseorang yang ehm yaa bisa dibilang gue kagum padanya.

"Ayo bareng gue Rin!" ajaknya.
"Gak usah upil kuda! Gue jalan lebih enak" kata gue cuek padahal di dalam hati dag dig dug serrr :v
"Oke semoga elo jadi terkenal ya!" celotehnya. Gue hanya menatap dengan heran, mungkin saat ini ekspresi gue kyak orang idiot.
"Maksud lo?" tanyaku dongo.
"Yaa terkenal karena elo kyak orang bodoh yang sdg berjalan tanpa malu. Ckckck" jelasnya sambil tertawa gak jelas.
"Apaan sih lo! pergi sana!" kataku ketus. Yaa ini untuk nutupin salting gue.
"Gak mau nih?"
"Gak!"
"Ya udah semoga ditemenin orang gilaaa ato setaaaannnn hi hi hi"
"Ehhh elo! Tanggung jawab lo! Gue udah takut dan elo harus nganterin gue sampai ke rumah!"
"Ogahhhh" katanya lalu mengayuh sepedanya meninggalkan gue.
"Afaaaaaaaannnnn!!!! Jahat lo ya!" kataku agak nangis ketakutan. Lalu dia berhenti dan menoleh ke gue.
"Wkwkwkwkwk hahahaha. Dasar cewek penakut! Makanya jangan sok berani deh! Ayo naik."
"Beneran?"
"Gak mau?"
"Iy iy iyaa dehhh" lalu gue naik di depan sepedanya.

*terus bacaaaa yaa

Terpendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang