Sejak kejadian tadi aku menolak ajakan pak Raka untuk makan malam bersama temannya, bukan karena aku terlalu lelah namun aku tidak siap jika harus bertemu dia. Kuhembuskan nafas panjang secara perlahan, angin malam menusuk kulitku dengan tajamnya. Sebenarnya aku juga lapar, tapi aku akan menahannya sampai besok pagi.
"Astaga...kenapa jadi begini?" kuhembuskan nafasku sekali lagi, masih belum bisa mencerna kejadian beberapa menit yang lalu. Ini terlalu mendadak, bahkan aku tidak pernah kepikiran akan bertemu dengannya lagi walaupun tanpa sengaja. Kenapa di harus kembali lagi?
***
Ini sudah jam 11 malam dan pak Raka masih belum kembali, aku sangat mengantuk, tapi kamar ini hanya memiliki satu ranjang king size, hey aku tidak mungkin akan satu ranjang dengan pak Raka. Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, mungkin itu pak Raka.
"Kamu belum tidur?" Tanya pak Raka yang kelihatan sangat lelah.
"Bentar lagi pak."
"Ini makanan buat kamu, mulai tadi kamu belum makan kan? Apa kamu tadi sudah pesan makan?" ucap pak Raka sambil memberikan bungkusan kepadaku
Aku menerimanya dan memakan nasi goreng yang diberikan pak Raka, entah kenapa melihat pak Raka rasanya seperti melihat dia lagi, apa mungkin karena profesi mereka yang sama, hah untuk apa aku memikirkannya lagi, dia juga belum tentu memikirkanku.
Pak Raka merebahkan tubuhnya diaatas sofa sambil mencari posisi yang pas untuk tidur "Saya gak mau kena skandal antara murid dan gurunya. Good night." Ucap pak Raka lalu menutup matanya.
Ha? Skandal antara murid dan guru? Kata-kata pak Raka terkesan menyindirku, tapi kuakui dia orang yang menghargai perempuan.
***
"Iya kamu yang paling manis yang ada didepan saya."
"Iya iya, selamat malam orang yang suka ke guru TIK-nya. Banyak banyak berdoa sana, kali aja tuh guru TIK bisa ngebales perasaan muridnya."
"Apa aku kelihatan pedofil kalo aku mau jadi pacar kamu?"
Aku terbangun dengan keadaan yang penuh keringat, setelah sekian lama tidak memimpikan hal tentangnya lagi sekarang mimpi itu datang. Aku mengacak rambutku frustasi dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Mungkin berjalan-jalan sebentar akan membuatku lebih baik, walaupun ini masih malam.
Jalanan sekitar hotel sangat sepi, untung saja didekat hotel ini ada sebuah taman, akupun segera menuju taman tersebut. Aku duduk di bangku yang ada di taman, taman? Mengingatkanku padanya lagi.
"Ini udah malem, gak baik perempuan keluar malem-malem gini." Kuputar kepalaku menuju asal suara itu. Sial, kenapa harus dia lagi. Langsung saja aku berdiri dan pergi meninggalkannya, sayangnya dia berhasil memegang tanganku.
"Aku tau aku salah." Katanya dengan nada penuh sesal, maaf tidak akan bisa mengembalikan piring yang pecah.
"Tian aku-"
"Tian." Aku masih tetap diam tanpa menoleh ke arahnya sedikitpun.
"Tian tolong ngomong sesuatu! Jangan diem aja kaya gini." Kali ini aku menatap wajahnya, melepaskan genggaman tanganku dari cengkramannya.
"Udah ngomongnya?"
"Kamu berubah jadi kasar gini." Ucapnya dengan memberikan tatapan aneh padaku.
"Kamu yang ngerubah aku jadi gini."
"Aku tau aku salah. Aku minta maaf Tian."
"Memang."
"Apa kamu lagi suka sama orang lain?"
"Lebih tepatnya udah pacaran." Jawabku bohong, aku masih suka kamu Tama!
"Secepet itu?" Tama menghembuskan nafasnya perlahan "Dia bener-bener orang yang beruntung. Apa orang itu Raka?"
"Ya." Jawabku lagi dengan mantap, percayalah hatiku mengatakan aku masih menyayangimu. Sebisa mungkin kutahan air mata yang akan turun, kenapa harus menangis lagi.
Tama menatapku, memberikanku seulas senyuman yang berarti tanda selamat, aku tau dia juga tersakiti. "Aku balik dulu. How stupid i am for thinking that you still love me." Tubuhnya mulai menjauh selangkah demi selangkah, begitupun pandanganku yang semakin kabur karena kepergiannya.
"Kenapa..." air mata sukses membanjiri pipiku dengan derasnya, berkali-kali aku mengusap kedua pipiku namun tetap saja masih mengalir.
Hal yang paling menyakitkan itu bukan saat pasangan kita menghianati kita, bukan saat cinta kita bertepuk sebelah tangan, bukan juga saat hubungan kita berakhir, tapi hal yang paling menyakitkan itu, saat ada dua orang yang saling menyayangi tidak bisa bersatu karena alasan yang tidak jelas.
-TO BE CONTINUE
HI GUYS!! MAAF BANGET TELAAAAAT SOALNYA LAGI SIBUK BANGET + BULAN DEPAN AUTHOR DAH MULAI UAS HAHAHA. THANKS FOR READING AND DONT FORGET YOUR VOMMENT!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS YOU
Short StorySaat semua orang meninggalkan Tian secara perlahan, hanya "dia" lah yang tetap bertahan. sequel of "My Teacher My Crush"