[Hello Secret Admirer! ]
ketika cinta terbalas dalam keheningan~《《《《 ......... 》》》》
"Kriiing...kringg...kringg..."
Bel istirahat berbunyi, gue yang sedari tadi menunggu saat dimana gue bisa bebas dari pelajaran matematika dengan sigap beranjak meninggalkan kelas.
"Diraaa tungguin gue."
Siapa lagi coba kalo bukan temen gue yang nyebelin bawelnya plus plus pake banget banget.
Vania Theresia tralala ulalaaaa.
Tapi gakpapa gakpapa, dia orangnya baik kok. Gak fake kayak anak jaman sekarang, yang bilangnya beiib beiiib beeiiib eh tapi ngomongin dari belakang. Cih.Lah kok gue malah ngenalin si Veya duluan ya.
Ok.
Ok.
Tuhkan ketauan kalo gue 'sedikit' bego.
(Skip)Nama gue Helisya Andira, biasa di panggil Dira. Setelah gue survey keorang orang ternyata sifat gue tuh...
"Dira? MOODY-AN."
"Kadang baik kadang jahat sih dia."
"Bego nya kelewatan." dih kurang ajar.
"Cantik." Ah bisa ajaa kamoeh
"Dira tuh misterius banget, susah buat ditebak."
Kalian bisa menyimpulkan sendiri kan sifat gue kayak apa hehe. Sekarang gue duduk di bangku SMA. Dan lo tau kan? Cerita apa yang biasanya tercipta di SMA?
Yup. Cinta.***
Gue mempercepat langkah kaki gue menuju kantin yang diikuti Veya dibelakang gue. Tiba tiba...
Brruuukk
Gue menabrak seseorang dan itu membuat gue dan dia terjatuh. Ternyata....
Orang itu adalah orang yang udah lama gue kagumin.
Senior gue.
Orang yang selalu gue ceritain dalam torehan perasaan gue yang gue ungkapin di atas kertas. Namanya Arga Dirgantara. Gue udah suka sama dia semenjak hari pertama gue masuk ke SMA.
Dan ketika di survey ternyata sifat dia itu ....
"Pinter, baik."
"Ohh kak Arga, dia manis banget sumpaah."
"... kayaknya agak cuek gitu deh kalo sama cewek. Bener gak sih?"
"Pinter matematika kan?"
"Banyak banget tau yang suka sama dia, ya termasuk gue. Ya ampun buat kak Arga i love you so much dah" whaat? -.
Kalian bisa tebak kan dia se-Perfect apa?
Sejak awal, gue gak pernah ngungkapin perasaan gue ke dia secara langsung, kenapa?
Pertama, gue gak terlalu suka ngumbarin perasaan secara langsung.
Kedua, dia itu senior.
Ketiga, disekolah gue ada yang namanya senioritas. Dan kalo boleh jujur, gue takut sama senior.
**
"Ssiapp, maaf Kak." ujar gue yang langsung berdiri tegap dengan muka yang tertunduk dan merasa bersalah.
Dia yang tadi juga terjatuh pun langsung berdiri sembari mengangguk dengan senyum tipisnya yang sangat manis bak kue brownies seolah mengatakan
Iya gak apa apa
Gue yang saat itu bertarung dengan jantung gue pun langsung meninggalkan dia dan menundukkan kepala sedikit lalu mengucapkan
"Siap, permisi kak"
Veya pun mengikuti langkah gue, setelah mengucapkan hal yang sama dengan yang gue ucapkan dan sedikit menunduk kepada Kak Arga.
Hufft...
Gue menghela nafas lega. Karena jantung gue yang sedari tadi gak bisa diajak kompromi akhirnya mau ngertiin gue yang sedari tadi maksain dia buat berhenti."Wee beruntung banget lo Dir bisa tabrakan sama Kak Arga." Celoteh Veya sembari menyamai langkah kakinya dengan gue.
"Apaan sih." balas gue dengan wajah yang agak memerah.
"Kok muka lo merah? Jangan jangan lo suka ya sama Kak Arga? Hayoo ngaku lo!!"
"Ya enggaklah, mana mungkin gue suka." Kok lo bener sih. Gue suka sama dia.
Diantara temen temen gue, gak ada satupun yang tahu kalo gue memendam rasa yang dalam terhadap seorang. Gue gak pernah cerita masalah percintaan gue ke mereka. Gue memendam rasa itu dalam dalam terhadap diri gue sendiri. Awalnya, biasa aja. Gue gak mau ngungkapin karena gue terlalu takut ngambil resiko bahwa nantinya gue tau dia gak punya perasaan yang sama. Tapi perasaan itu lama lama berubah menjadi pisau yang digenggam erat erat dalam tangan. Sakit. Perih. Gue gak tau apa yang seharusnya gue lakuin sama perasaan gue.
Dear Diary, terkadang aku iri kepada burung yang berkicau dengan bebas menceritakan segala perasaan dalam lagu yang melantun indah. Kenapa aku tak bisa seperti mereka? Aku terkekang dalam tahanan yang melarangku melantunkan nada nada yang indah. Dan terlalu takut menerima kenyataan bahwa laguku tak akan didengarkan atau justru malah diabaikan.
Mungkinkah dia juga punya perasaan yang sama? Gue gak tau. Dan untuk saat ini, gue belum ingin tahu.
Hai hai♡
Maaf ya Prolognya agak gaje gitu huhu. Itu nanti ceritanya bakalan tentang secret admirer kok tapi di campur sama daily life remaja gitu biar gak bosen hihi.
Oh iya jangan lupa kritik dan saran yaak. Maafkan diriku soalnya masih banyak banget yg harus aku pelajarin disini hiks.
Thankyou thankyou♡♡Big Love
Author♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Secret Admirer!
Roman pour Adolescents"I choose to love you in silence, can i be your secret admirer?" Ketika cinta terbalas dalam keheningan. Aku dan dia memilih jalan yang berbeda untuk saling mencintai. Ketika setiap insan dalam asmara menuai setangkai bunga sebagai pengungkap sebuah...