WILL'S PARTY

39 4 2
                                    

"Buat apa nih?." Tanya gue bingung sambil membuka amplo hijau tosca.
"Pesta Ulang Tahun Gue." Kata Will tersenyum.

"Kenapa elo ngundang kita?." Tanya Bagas mengintrogasi.
"Mmmm, gue yang bujuk Will biar kalian gabung." Misyel tersenyum kearah Will, disambut dengan anggukan Will membenarkan.

"Jangan ga datang ya, 4 hari lagi." Kata Misyel memastikan kearah gue.

"Bye. Ayo Will." Misyel merangkul tangan Will.

Misyel dan Will berbalik meninggalkan gue dan Bagas.

Gue yang mimpi atau gimana, gue rasa Will berbalik dan tersenyum kearah gue.

"Ahhhh..Gas, elo lihat ga ?, barusan Will senyum kearah gue." Pekik Gue menahan ledakan kegembiraan gue.

"Ra, elo ga usah ngaco deh, mungkin salah lihat elonya." Kata Bagas menghiraukan gue dan berjalan menuju kelas.

Mendengar pernyataan Bagas, gue menyadarkan diri gue bahwa itu salah lihat aja.
"Tapi Gue yakin, Will tadi seyum kearah gue." Kata gue yakin dalam hati, sambil mengikuti Bagas.

"Ra, elo yakin bakal datang?."tanya Bagas sambil berjalan. Tapi, tetap lihat gue.
" datang dong, elo engga?."
"Kalau elo ikut, gue bakal ikut."

"Gas?." Panggil gue saat Bagas ingin masuk kekelas.
"Kenapa ra?."
"Hari ini, gue mau olahraga sendiri."
Gue bisa lihat reaksi butuh penjelasan dari wajah Bagas.

"Mmmm, gue pengen sendiri aja olahraganya, lagian elo jadi bisa jalan sama Grecia." Gue berlalu meninggalkan Bagas yang masih bingung maksut dari perkataan gue.
.

.
"Aaaahh,,, pasti gara - gara Will." Kata Bagas tersenyum sambil masuk kekelas

°°°°°°°°°
AUTHOR POV

3 hari berlalu, dimana Klara sangat menikmati waktu olahraganya bersama Will, Klara semakin menyukai Will, tidak ada rasa benci yang dirasakan Klara terhadap Will.

"Ra, elo bakal datang kan?."
Setelah olahraga, Klara dan Will, beristirahat di ayunan dekat taman.

Mendengar pertanyaan Will, Klara menoleh kearah Will.

"Gue takut elo malu." Klara menunduk.

"Gue berharap elo datang."

Klara tercengang mendengar perkataan Will. Klara memilih untuk tidak membalas perkataan Will.

Mereka tenggelam dikesunyian.
Tidak ada yang memulai pembicaraan.

Klara menoleh kearah Will yang sedang memandangi langit sore, Klara menebak - nebak, apa yang dipikirkan oleh Will.

Klara merasakan kenyamanan sekarang.

Tiba - tiba, Klara terpikirkan sesuatu.
"Andai gue secantik Misyel, elo bakal suka sama gue diluan?." Batin Klara sambil senyum - senyum sendiri.

°°°°°°°°

Pesta ulang tahun Will, akan dirayakan jam 8 malam nanti.

4 sore
" mampus nih gue, harus pakai apa nih."
Klara gelisah mencari gaun apa yang dia pakai, Klara bukan berasal dari Keluarga miskin. Dia adalah anak dari dirta jayaraja,
Pemilik pengusaha mobil sport yang cukup sukses, yang berada di Kanada.

Ibunya Klara sudah meninggal sejak dia kecil dan ayahnya berada diluar negri.

Sejak kecil Klara tidak memiliki sisi feminim sehinnga tak pernah terpikir olehnya mengenai gaun, satu hal yang dia suka adalah makan.

"Bi, tolong dong..."  mohon Klara kepada bibi ruti yang sedari tadi dibelakang.
"Ahhh... Bentar ya non." Bibi ruti meninggalkan Klara yang resah menggeleda lemari bajunya.
.

I Love Him But I Love You MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang