MEL'1

72 5 3
                                    

Disini adalah posisi dimana aku belum menyesal menatap mata elangmu yang bisa membuatku terpesona oh arjunaku.

Awal dari kisah yang sangat menyedihkan dimulai dari selesainya masa orientasi siswa di SMA Cendrawasih 2. Aku mengangkat tas tentengku berjalan dari gerbang menuju barisan. Menyungingkan senyum termanis kepada semua kakak osis. Memberi salam sesopan dan sekeras mungkin. Aku memang bukan tergolong anak baik. Tetapi untuk masalah seperti ini aku sangat anti mencari gara gara. Malas lebih tepatnya, maka dari itu aku menuruti semua permainan kakak osis dan berharap hari ini selesai dan bisa sekolah dengan normal.

Pagi ini tidak ada bangun pagi. Tidak ada baju hitam putih, tidak ada tas tenteng, tidak ada fantovel dan tentunya tidak ada id card. "I'm totally free!!!" Kataku dalam hati ketika akan menyalakan mobil nissan juke merah yang sudah kuidam idamkan "but hell no. Ugh mamaaaaaa kontak mobil aku dimanaaa aku udah telat nih" jeritku. "Nih hati hati bawanya. Pulang sekolah langsung les dan langsung pulang. Gak boleh jajan sembarangan. Kalo laper pulang aja. Gak usah beli es dipinggir jalan. Kalo ketauan mama sita semua barang barang kamu" kata mama panjang lebar. "Uh mama, i'm adult! i know mana yang benar dan mana yang salah." Sahutku. "Oke cepet berangkat hati hati"

Aku memarkir mobilku di depan lobi sekolah. Disekolahku memang diperbolehkan membawa mobil. Tapi tidak semua membawa mobil. Mungkin sekitar 10 orang dari 1 sekolah yang membawa mobil. Dan sisanya memilih membawa motor. Aku menenteng tasku dan berjalan di koridor sekolah. Menaiki tangga dan.. "hai len" "emm hai lex ngapain ke atas? Bukannya kelaslo dibawah paling ujung ya?" Tanyaku sedikit basa basi karena jantungku yang dag dig dug tidak karuan melihat perawakan tegap ini menyapaku. "Enggak. Tadinya sih mau nungguin lo di depan kelas lo. Mau nunjukin sesuatu. Tapi 5 menit lagi bel nih. Nanti aja deh pas pulang sekolah" "emm okay. Gue duluan ya!" Jawabku dan sedikit berlari menaiki tangga.

Aku duduk bersama Novi di deret belakang nomer 2. Aku belum mengenal siapapun dikelas ini kecuali rachel sahabatku dari smp, icha, bara dan endy. Aku membuka buku dan mencatat semua yang guru jelaskan. Aku menguap dan sedikit bosan karena gurunya sedikit sedikit cerita tidak penting tentang hidupnya. "Kamu! Yang tadi menguap ayo maju kedepan. Introduce u're self" perintah guruku. "Mampus" batinku. Aku yang sangat malas berurusan dengan siapa siapa di masa ini malah menjadi pusat perhatian di kelas sekarang. Aku maju dan memperkenalkan diriku. " hai. My full name is Alena Bagaskara. U can call me Alena. I'm 16 years old. And i want to be a pediatrician. Okay any question?" Jawabku lancar. *krik krik* suasana mulai akward guruku mempersilahkan aku duduk lagi dan menyuruhku menutup mulut jika sedang menguap. "Oh gosh it's digusting" amukku dalam hati.

"Chel, makan diluar aja males gue didalem sumpek" pintaku. "Oke bentar gue mau ambil minum dulu". Aku membuka aplikasi bbm melihat ada pesan dari Alex untuk menunggunya di lapangan basket karena mau menujukkanku sesuatu. "Woy len serius amatsi lo baca bbm. Taken aja kagak senyan senyun sendiri geli gue" sahut echa temanku dikelas sebelah. Echa adalah temanku yang paling muda, cantik, autis, gila, pintar, dan tentunya mempunyai cap sebagai "buaya cewe". Echa meminjam hpku dan melihat isi bbm. "Sok artis banget sih lo invitation sampe ratusan gini gada yang lo acc" kata echa. "Gue lagi males berhubungan dengan orang baru cha" sahutku seadanya.  "Eh ini gue acc ya Julian lo tau gak sih dia siapa. Dia ganteng parah anjir. Anak mia 2. Dia naik vixion ke sekolah" kata echa. "Yayayaya serah lo dah" sahutku malas

Bel tiga kali menandakan telah usainya kegiatan belajar mengajar. Aku dan rachel berjalan menuju parkiran yang lokasinya dekat dengan lapangan basket. Aku duduj di bawah pohon bambu menunggu alex. "Woy! Ngelamunin apaan dah lo?" Tanya alex. "Nggak ada. Cuna kepikiran duluan mana telur sama ayam" sahutky seadanya. "Dih kocak lo. Gak lucu jayus bangetsi. Nih deh marah marahnya tunda aja dulu  sekarang dengerin ini." Sambungnya. Aku mendengarkan suara merdunya yang mengalun dengan lenbut di telingaku. "Wih keren! Buat sendiri?" Tanyaku. "Iya buat sendiri. Itu artinya adalah seorang laki laki yang sedang menunggu waktu untuk menyatakan kepada wanita tembem nya""jelasnya.

Aku masuk kedalam mobil dan re-makeup karena jarak sekolah-rumah-tempat les terlalu memakan waktu dan belum juga macetnya. Aku memoleskan milk cleanser ke wajahku lalu dilanjut dengan toner, memakai pelembab bedak lalu sentuhan terakhir baby lips. Dan yang paling akhir parfum. Aku merasa lumayan segar. Aku duduk bersandar dan menyalakan ac. Menikmati dingin yang menyegarkan. Aku masih berada di halaman sekolah karena les dimulai masih 1 jam lagi. Aku melihat seorang lelaki melewati sebelah mobilku dengan menaiki vixion merahnya lengkap dengan jaket dan helm yang berwarna merah. Kaca yang tertutup menghalangi wajahnya. Aku hanya sedikit kagum dengan sosok itu.

Malam ini seperti malam malam sebelumnya. Kesepian? Pasti capek? Saangat. Aku meraih handphoneku melihat adakah yang membbmku? Ternyata banyak. Tetapi aku masih kesepian karena alex tidak mengirimi pesan satupun kepadaku. Aku membuka buku meneliti kata demia kata. Mencerna sedikit demi sedikit. Memahami dengan seksama. Handphoneku bergetar menganggu konsentrasi “alex calling” aku kaget dan langsung berlari ke balkon kamar menjerit sejerit jeritnya dan akhirnya mengangkat telfon dari alex. “ya? Ada apa?” jawabku sok cool. “cha tadi lo gue tungguin di lapangan kok gak muncul muncul?” tanyanya. “loh? Ini alena bukan anisa/icha” sahutku lirih agak kecewa. “ohh alena sori len salah telfon soalnya di kontak kayanya nama lo sebelahan sama anisa. Bye” katanya dan langsung ditutup. Aku menghembuskan nafas kasar. Lelaki yang kutunggu tunggu dan ketika aku girang ia langsung menghempaskanku sedalam dalamnya. Sakit.

------------------------------------------------------------
Hai! Ini cerita pertama yang bakal aku keep di wattpad butuh komen dan saran. Maaf kalo agak absurd. Dan nanti juga lumayan berliku liku alurnya. Dan nanti bakal ke part part selanjutnya tergantung dari aku sibuk atau nggak karena aku udah kelas 12 sibuj try out dan lain lain. Sooo ayo kita baper bersama dengan hangatnya kata kata.

My Endless Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang