MEL'2

28 2 3
                                    

Banyak typo mohon dimaafkan karena ngetiknya lagi di hp. Ceritanya maki  gak jelas gak ada ide di awal cerita adanya malah ide konflik :v

Karena di dunia ini hanya ada 2 pilihan. Terus mencintai tetapi di abaika  atau berhenti tetapi selalu menangis dalam hati?

Seperti biasa hidupku yang monoton. Pagi ini pergi ke sekolah lagi. Aku malas turun dari mobil karena memang masih jam 6. Aku melihatnya lagi laki laki berjaket merah dengan motornya melewatiku lagi. “dia siapa sih?” batinku. Aku berjalan kedalam kelas duduk bersama novi. “len nanti pupang sekolah gue punya cerita. Jangan pulang dulu kek kita jarang cerita bareng taugak” kata rachel kepadaku dengan wajah cemberut. “iya cheeel nanti deh. Kita duduk di trotoar aja nanti taapi  beli jajan dulu yak” sahutku “beres dah” lanjut rachel. Seperti biasa suasana yang membosankan terjadi di dalam kelas. Tidak mengerti pelajaran sudah menjadi hal biasa.

Seperti janjiku tadi kepada rachel aku menunggunya di trotoar sekolah. Karena rachel masih sibuk akhirnya aku menunggunya sendirian dengan mendengarkan instrument dari hp ku. “woy len” sapa rachel “lama amat sih lo” sahutku. Aku menoleh kebelakang, laki laki itu lagi. “chel itu yang berenti deket pos satpam siapa sih” “julian kenapa?” jawab rachel “heh? Sumpah lo? Anjir brati itu yang kata echa cowo ganteng itu bukan si? Brati gue ada kontak dia dong! Eh anjir kok dia noleh ke kita sih?” jawabku “apaan sih lo heboh sendiri anjir len, geli gue” sahut rachel. Rachel bercerita tentang kedekatannya dengan reza lelaki berperawakan kurus dan putih. Aku mendukung rachel dengan reza karena reza juga temanku sewaktu les. Dia adalag orang yang agak pendiam tetapi pintar melawak. Penyuka anime dan semua yang berbau jepang. “tapi gue takut len, gue kan beloman kenal lama. Nanti pas dia tau sifat asli gue nanti malah jadi ilfeel gimanadong?” tanya rachel kepadaku. “mmmm yaudahlah dari sekarang gausa jaim jaiman yang penting cocok dulu. Kalo ngga cocok terus nggak nyaman kan percuma chel” nasehatku. Rachel mencerna kalimatku dalam diam. Setelah setengah jam bercurhat ria aku dan rachel pulang.

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur. Senangnya bisa mencium bau kasur yang sangat menenangkan. Dengan seragam lengkap aku tertidur.

“Alena magribnya udah mau habis! Kamu gak mau sholat apa! Kamu mau mama masuk neraka gara gara annaknya selalu telat sholat?!” bentak mama marah marah. Aku yang dibangunkan dengan cara seperti itu mendadak pusing dan sempoyongan mandi lalu sholat.

Disekolah sama seperti biasanya kehidupan monoton. Tetapi tidak monoton seperti kelihatannya. Tingkah laku bram and the genks dikelas selalu mengundang gelak tawa. “chel chel cogan cheeel” bisikku kepada rachel. “biasa aja si.. tatapannya sombong. Gantengan juga reza” sahut rachel tak acuh. Aku hanya memandang kepergiannya dari dam cendela. Aku menebak julian mau ke perpus untuk meminjam buku. Karena memang kelasku dilantai atas dekat dengan perpustakaan sedangkan kelasnya ada di bawah disamping kelas 12.

Aku menghempaskan tubuhku di kursi teempat kursusku. “lenaaaa” sapa gaga kepadaku. “apaan ga?” jawabku. “eh ko kenal sama julian gak sih? Dia anak mia 2” “JULIAN? YA KENAL LAHH YANG GANTENG ITU KAAAN?? Eh...” jawabbku keceplosan. “wahhh lo suka sama julian ya? Tenang gue samlein kok gue dulu satu smp sama dia” “anjir ga gue Cuma bilang dia ganteng doang kok bukan suka” jawabku dengan cemberut. Gaga yang orang nya memang usil selalu mengejekku. Aku hanya diam capek menanggapi. Toh julian pasti belum mengenalku.

Keesokan harinya ditempat yang sama gaga menyapaku seperti biasa mencolek dagu seenaknya dan berkata dengab gembira “eh gue kemaren ketemu julian looooh terus gue bilaang deh ada yang suka sama dia namanya alena hahahahha” terang gaga “eh anjir seriusan lo? Ett dasar gaga bego!!!” kataku marah “terus dia bilang apa?” lanjutku dengan agak sedikit deg deg an “dia bilang hah? Alena? Yang mana tuh gak kenal gue” “hah? Oh. Yaudah” jawabku sekenanya.
Teman teman di kelasku sudah banyak yang tau jika aku adalah secret admirer nya julian. Dimana alex? Dia sudah tenggelam bersama ketenarannya. Jam ke 3-4 adalah pelajaran mam ana. Mam ana menyuruh kelasku untuk mengoreksi hasil ulangan dari kelas mia 2. “leeeen, nih lo yang koreksi. Hasil ulangan cogan lo” kata endy “hahaha anjir thanks ndy” jawabku. “Julian Kusuma” batinku dalam hati. Aku mengoreksi dengan teliti dan ternyata hasil ulangan julian hanya 20 saja. Aku membuka aplikasi bbm modus untuk membicarakan nilai matematikanya.

Chat room

Alena : PING!!!
Julian : PING!!!
Alena : lo julian kusuma kan? Gue ngoreksi ulangan mat-ipa lo
Julian : serius? :v paling dapet nol :v
Alena : dapet 20
Julian : anjir sama aja-_-

Hanya itu saja dan tidak kubalas lagi. Aku memasukkan hp ke saku menyusuri koridor sekolah berjalan bersama rachel ke kantin. “gue rasanya ga pernah liat julian di kantin deh chel” ternagku kepada Rachel. “yaelah apaan dah lo. Otak lo kenapa isinya dia mulu si pantes matematika goblok banget” jata rachel kepadaku. Aku hanya cemberut dan langsung meminu. Es jerukku.

Keesekonnya tibaa tiba ada kontak julian muncuk di notif bbm ku

Julan :kwhskalpqoajsksms
Alena: apaan?
Julian: kepencet
Alena: *just read*

Sejujurnya aku senang tapi aku harus stay cool dan menjaga sikap ke julian. Agar terkesan baik, anggun, dan sempurna. 

Julian ternyata sedang dekat dengan echa. Itu kabar kali ini. Aku mendengus kesal tidak mood melakukan apa apa. Aku hanya ingin move on kepada julian,karena berada di posisi secret admirer sangat menyakitkan.

---------------------------------------------------------

Masih sekitar 880 kata. Masih belun tembus 1000 :v tapi gapapa lah ya... lagi sumpek sama tugas. Selamat begadang dan selamat malam 😙😙😙

My Endless Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang