Chapter 1

240 6 2
                                    

Yoon Hyejin menggertakkan gerahamnya menahan gemeletuk karena dingin yang menghinggapi tubuhnya, mata lelahnya dipaksa untuk tetap terbuka menjaga kesadarannya, tubuhnya yang lengkap dengan piama tidur terendam di bak mandi. Tubuh itu bergetar bukan hanya karena dingin, matanya yang menatap tanpa arah menjelaskan betapa ketakutannya gadis itu.
"Aku bukan Alice" lirih pelan itu tidak terdengar jelas, namun sarat dengan ketakutan

Brak!!
Hyejin mengangkat wajahnya, pintu yang tertutup itu mendadak terbuka menampakkan wajah cemas Ayahnya.
"Appa dowajuseyo, nan dulyeowo"
Ayah tolong aku, aku takut~
.
.
.
"Hari ini aku memimpikan hal yang sama, aku tidur di saat aku tak mengantuk sama sekali, semuanya seakan nyata hingga aku tak sadar kapan itu mimpi atau kenyataan, aku takut untuk tidur"
Hyejin mengatakan semuanya pada ayahnya yang kini sedang memeluknya, pria yang berumur sekitar 50an itu hanya mengelus rambut Putri satu-satunya

"Itu hanya bunga tidurmu, kau akan baik-baik saja, tidurlah appa disini menjagamu" ucapnya menenangkan

"Berjanjilah bangunkan aku jika aku terlihat gelisah"

"Baiklah"

"Appa rasanya aku akan gila"

"Ya kurasa putriku agak sedikit gila, tapi nak orang yang sukses adalah orang yang gila" ucapnya tersenyum lembut, putrinya terkekeh pelan kemudian menutup matanya mencoba untuk tidur

.

Mata hijau gelap itu mengerjap merespon cahaya terang yang menyilaukan. Kemudian sosok itu berbalik dan menutup matanya kembali lalu sedetik kemudian terbelalak

Dimana aku?!

Hyejin duduk terperanjat, cermin besar dihadapannya memantulkan sesosok perempuan cantik dengan rambut pirang keemasan, gaun putih melekat ditubuhnya yang kurus.

Hyejin mengerutkan keningnya, apa sosok itu memang dirinya?

"Kau sudah bangun"
Hyejin menoleh kaget mendengar suara berat itu, tak ada siapapun di sana kecuali seekor kucing yang aneh, kucing bermata biru menyala, bulunya berwarna hitam dengan sedikit loreng berwarna biru kehijauan senada dengan matanya. Menawan dan menakutkan secara bersamaan.

Hah?!
Kembali mata Hyejin terbelalak, kucing itu menghilang berubah membentuk aura hitam hingga semakin pekat menampakkan sesosok manusia.

"Kurasa aku tak akan bisa bicara denganmu jika aku bukan manusia"

"Siapa kau dan dimana aku?" Tanya Hyejin tegas menutupi rasa takutnya

Lelaki itu sedikit memiringkan kepalanya, seperti menimbang-nimbang sesuatu.

Menghilang lalu muncul kemudian dalam sekejap duduk ditepi ranjang tepat samping Hyejin. Setengah terkejut tanpa sadar Hyejin melempar selimutnya ke arah lelaki itu. Tapi sosok itu menghilang lagi lalu muncul berdiri membelakangi Hyejin, sedikit menoleh pada Hyejin ia berkata

"Kau berada di tempat yang kau tinggalkan, dulu sekali. Dan tutup tubuhmu itu, lekas mandi dan ganti pakaianmu, ku tunggu kau di luar"

Hyejin menarik selimut itu perlahan menutupi piama tidurnya. Apa ini alam bawah sadarnya? Hyejin sedang tertidur? Appa kumohon bangunkan aku!

.

Hyejin melangkah keluar kamar tempat ia terbangun dengan tubuh segar setelah berendam dengan air hangat, ruangan dengan atap tinggi langsung menyambutnya. Lelaki dengan jubah hitam itu berdiri menatap keluar jendela besar yang menyilaukan.
"Kau tak ingin mengganti gaunmu?"
"Aku tak punya pakaian lain"
"Seluruh isi lemari disana milikmu nona, lekas ganti gaun transparan mu"
Hyejin refleks menyilangkan tangannya, berlari kembali ke kamar tadi.

Aish! Lelaki itu menyebalkan dalam berbagai arti.

Hyejin membuka lemari besar dihadapannya, dan terpukau. Puluhan gaun, sepatu, aksesoris bahkan perlengkapan make up lengkap tertata di dalam lemari besar itu.

Dengan semangat ia mengeluarkan beberapa gaun, sepatu dan aksesoris rambut, menarik salah satunya dan bercermin, menyimpan kembali dan mengambil yang lain. Terus seperti itu hingga gaun hijau sebetis dengan sedikit renda di setiap sisinya dirasa cocok untuk ia pakai. Hyejin pun mengganti gaunnya dan mengambil sepatu dan aksesoris rambut yang senada. Make up? Tak ia lirik sedikitpun.

Hyejin keluar dari kamar itu, lelaki yang entah siapa namanya kini menghadap padanya dengan latar sinar dari jendela besar di belakang. Apa dia punya mata dibelakang kepalanya? Hingga ia tahu kapan Hyejin sudah mengganti gaun tidurnya? Itu sedikit menakutkan.
"Kemarilah"
Hyejin melangkah menuruti perintah lelaki itu, dan hei dia memiliki wajah yang cukup tampan, oh tidak setelah dilihat lebih dekat dan tanpa gangguan kilau cahaya dari jendela dia memang sangat tampan. Bahkan meski aura menakutkan itu masih menguar dari tubuhnya.
"Kau memang dia"
Hyejin diam, sedikit mengerutkan kening.
"Ini sedikit menyebalkan, tapi Mad Hatter benar ia tak salah mengenalimu"
"Apa maksudmu?"
"Apa kau lupa padaku?"
"Aku tak mengenalmu" ujar Hyejin percaya diri.
"Tak masalah jika kau lupa, aku chesire kau boleh memanggil ku dengan nama bumi ku, Kim Taehyung"
"Kim Taehyung?"
"Benar, nona Alice"
Air muka Hyejin berubah seketika
"Aku bukan Alice!"
Alice, kini Hyejin sedikit membenci nama itu.
"Tidak, tentu kau adalah Alice"
"Aku tidak tahu siapa Alice, dan berhenti memanggilku dengan nama itu"
"Tentu kau tahu, Alice adalah kau sendiri"
Tidak! Lelaki ini tidak tampan dia menyebalkan!
Oke bukan itu masalahnya.
"Jadi nona Alice, kita harus menemui Mad Hatter sekarang"
"Jangan panggil aku Alice!"
"Baiklah, aku mengalah jadi haruskah ku panggil kau Hyejin?"
Hyejin diam tak menolak ataupun mengiyakan, lelaki ini membuatnya kesal.

.

Kini dihadapan Hyejin berdiri lelaki berkulit seputih susu, berambut sehitam malam, matanya kecil agak sipit dan berkantung mata sedikit gelap. Jika rambutnya berwarna putih, ia terlihat seperti penderita penyakit albino. Kaus dan celana panjangnya bahkan berwarna putih. Chesire mengatakan bahwa ia adalah Mad Hatter, Hyejin bahkan tak peduli jika ia adalah Mad Lover sekali pun.
"Jadi Alice?"
"Namaku Yoon Hyejin! Bukan Alice!"
"Bukan, kau adalah Alice dan selamanya adalah Alice"
Hyejin diam, lelaki ini lebih menakutkan daripada Cheshire. Hyejin tak berkata apapun untuk menolak pernyataannya.
"Dan kau harus menebus dosa mu yang lalu"
Hyejin masih diam, mata kecil itu menekannya hingga tak bisa bicara sedikit pun.
"Kau telah ditakdirkan untuk mengalahkan Jabberwocky"
Siapa lagi itu?!
"Dan untuk memenuhi takdir itu, kau harus menemukan pedang vorpal milikmu"
Aku tidak suka Cheshire tapi aku lebih tak suka lelaki ini!

.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alice in WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang