Chapter 1 ( Awal Pertemuan )

13 0 0
                                    

Hari demi hari terus berganti serasa baru kemarin rasanya mulai masuk di bangku smp/sltp.
Tak disadari bahwa waktu cepat berlalu,  besok aku dan mama harus pergi ke pasar membeli pakaian sekolahku yang baru yaitu ... putih abu-abu ,  :)

" Bang, ayo cepat kita kepasar .. sebelum pasarnya tutup nanti. " kata mama memanggilku.

Bergegas aku langsung siapkan motor untuk di pakai ke pasar . " iya ma.. ayo kita berangkat "

Aku dan keluargaku adalah golongan orang yang memiliki harta material yang sederhana kalau mau membeli sesuatu itu harus ketempat yang sederhana seperti pasar.,
Akan tetapi harta yang di berikan Kristus , senantiasa beasar membahana .. hehhe asek  :D

Sesudah dan sesampainya kami di rumah, mamah langsung menarik tanganku dan mendudukanku disamping Ayah. Sepertinya ada pembicaraan serius yang ingin di sampaikan padaku.

" ada apa ini ma?? Kok , mama duduk an ku di sini ? " tanyaku dengan nada yang membingungkan.

" Tanya Ayah.. biar Dia yang menjelaskan " jawab mama sambil tersenyum..

" kami ada rencana menitipkanmu tinggal di asrama putra st.Laurensius."

" Apa ?!  Kenapa Mama dan Ayah ingin aku di Asrama kan bisa sakit nanti" sentakku terkejut, karena yang aku tau kehidupan asrama sangat di batasi kalau mau keluar asrama hanya hari sabtu dan minggu saja , juga tidak jarang di dengar kabar kalau anak asrama kebanyakan punya penyakit gatal gatal ( kalau ini tergantung orangnya masing masing sih kalau gk bisa jaga kebersihan wkwk )

" kami ingin kau semangkin terbentuk karakternya dan semangkin disiplin " Jawab Mama dengan nada lembut.

Akupun tidak bisa menolak permintaan mereka aku menyetujui untuk tinggal di asrama.

Seminggu  Menjelang hari mulai sekolah aku dan mama mulai berangkat ke Asrama untuk mempersiapkan peralatan kamar dan Ospeek.
Di tengah tengah sela kesibukan kami mulai membenahi tempat tidur dan lemari ( Unit Vincent :)  ) tiba- tiba terdengar dari arah samping lemariku suara lembut seorang gadis,
Sentakku dalam hati " mungkinkah di unit kamar ini kami para pria akan di jaga oleh seorang gadis bersuara lembut..? "
Aku beranikan diri melirik ke arah lemari yang pada saat itu di tutupi oleh bidang pintu lemarinya sendiri.

Ketika aku mulai melirik tampaklah penampakan seorang gadis manis berkacamata dengan kondisi rambut yang di kuncir. Sekilas dia tampak sedang kerepotan membenahi perlengkapan se orang pria yang dia bantu ...

 " Because AVOIDANT "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang