3

79 6 0
                                    

Terimakasih atas dukungannya
.
.

"Sumpah lo bikin gue jadi nambah klop! Udah ketemu setan biadab Noel, sekarang elo bikin baju gue kotor semua!" Bentak Gege tanpa melihat lebih dahulu pemilik mobil warna hitam itu.

"Sorry ge, gue tadi buru buru," Kata Evan.

   Evan terus berusaha menatap mata Gege yang sedari tadi tertunduk melihat bajunya yang sangat kotor.

"Kok suaranya mirip Evan yah, enggak pasti bukan Evan ini cuma perasaan lo aja kali Ge, Evan kan masih sekolah, coba lo liat pelan pelan dan yakin ini bukan Evan." Batin Gege.

   Gege pelan pelan meliat pria yang baru saja membuat bajunya kotor itu dan berharap itu bukan pria baik hati "Evan".

"Evan." Kata Gege kaget.

"Iya Ge, ini Evan lo gak apa apakan gue buru buru tadi sorry ya," Ulang Evan

    Evan terus memperhatikan Gege yang mungkin masih tak menyangka dirinya yang membuat bajunya sangat kotor itu.

"Eh iya gak apa apa gue yang salah kali berdiri deket kubangan sialan itu." Kata Gege sambil tersenyum.

"Lo mau kemana sini gue anter." Tawar Evan.

~~~

    Mobil hitam Evan membuat kenyamanan tersendiri bagi Gege. Gege terus memandangi isi dalam mobil Evan yang serba cream coklat, Gege terus asik dalam diam sampai Evan memecahkan keheningan itu.

"Lo mau kemana Ge," Tanya Evan santai.

"Gue ikut lo aja Van, gue gak ada tujuan males gue kalo ke rumah ada induknya mak lampir sih," Kata Gege tanpa menatap Evan.

"Ya udah lo gak apa apakan ikut gue ke Taman," Kata Evan.

"Taman? Ya ampun Evan.."Batin Gege.

   Gege terus memikirkan hal hal romantis secara berlebihan setelah Evan mengucapkan taman, entah taman mana yang akan di kunjungi mereka. Tapi Gege terus merasa senang tak karuan

   Belum sampai 5 menit Gege duduk di mobil hitam Evan tiba tiba mereka sampai pada taman yang di tuju

"Yuk," Kata Evan menghancurkan pikiran Gege.

"Yuk," Kata Gege girang.

   Gege pun keluar dari mobil dengan begitu senang, segara mensejajarkan langkahnya dengan Evan yang sedari tadi tetap cool dengan diamnya, Gege bahkan masih memikirkan hal hal romantis ditambah lagi Evan terus tersenyum melihat tingkahnya lucunya.

   Gege mulai merasa familiar dengan taman ini terasa seperti taman yang baru saja ia tinggalkan bukan lebih tepatnya Gege terpaksa meninggalkan taman ini karena pemiliknya yang reseh.

"Eis, tunggu inikan taman..." Kata Gege menghentikan langkahnya

"Taman apa?" Kata Evan penasaran.

"Taman punya Noel," Kata Gege polos tanpa melihat Evan.

"Hahaha, sejak kapan ni taman jadi tamannya Noel," Kekeh Evan.

"Apa?" Kata Gege sambil dengan cepat melihat wajah Evan.

"Jadi si Noel setan biadab itu bohongin gue." Batin Gege.

"Is Noel," Gerutu Gege.

"Kita pergi aja ya." Ajak Gege.

"Bentar aja kok." Bujuk Evan.

   Evan terus menatap Gege tangannya mulai reflek mengelus puncak kepala Gege yang sedang menahan amarahnya tapi Evan tetap menganggap itu adalah ekspresi lucu seorang Gege yang sangat ia suka, setelah puas mengelus lembut puncak kepala Gege Evan menarik pelan tangan Gege menuju pohon kesukaan Noel.

DARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang