4

84 7 0
                                    

Gege terus berpikir keras untuk mengetahui siapa yang telah menelponnya Gege dengan cepat berjalan meninggalkan pianonya dan berjalan ke balkon miliknya, Gege segera menelpon Rana dengan maksud menanyakan apakah dia yang menelponnya dan jawabannya adalah BUKAN......

   Pikiran Gege terus melayang siapakah yang sampai 30 kali menelponnya. Handphonenya kembali berdering tapi kali ini berbeda, Handphonenya menandakan telah masuk 1 pesan Gege dengan cepat membukanya tapi Gege terus dibuat tak mengerti dengan pesan yang telah orang itu kirimkan.

Gege terus membaca ulang pesan itu.

"Gue yakin tangan lo gak apa apakan?" Gumam Gege, otaknya terus berputar mencari jawaban dari pesan ini.

"Apa sih maksudnya? Tangan gue gak apa apa kok, kenapa dia nanya hal hal yang aneh? Gue yakin dia mau neror gue deh," Gumam Gege sambil terus memegang erat Handphone miliknya.

Sudah lebih dari 30 menit Gege belum juga mendapatkan arti dari pesan aneh itu, lelah berdiri lama Gege akhirnya duduk di ujung kasur miliknya. Belum sampai 5 menit ia duduk namun ia berdiri kembali dan berjalan menuju balkonnya melihat air kolam renang yang tenang. Tangannya seperti ingin sekali menyentuh air tenang tapi apa daya tangannya tak mungkin sampai.

Pesan berikutnya pun datang tanpa menunggu Gege memecahkan pesan sebelumnya. Gege mulai asik menatap sudut kolam yang terus di terpa air, pikirannya benar benar melayang bahkan dering Handphone itu tak mampu mengusiknya.

Gege mulai meraih Handphone miliknya dibacanya pesan yang baru diterimanya beberapa menit lalu. "Kayanya gue salah, tangan lo mungkin emang gak apa apa tapi otak lo yang lagi salah 😏" Gumam Gege ia terus membaca berulang kali emoticon yang disisipkan pada pesan yang membuat Gege geram sendiri, seperti mendapat pesan berhadiah yang oleh disebarkan nomor-nomor iseng.

 "Kayanya gue salah, tangan lo mungkin emang gak apa apa tapi otak lo yang lagi salah 😏" Gumam Gege ia terus membaca berulang kali emoticon yang disisipkan pada pesan yang membuat Gege geram sendiri, seperti mendapat pesan berhadiah yang oleh dis...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya Gege memutuskan untuk tidak membalas pesan itu sama sekali. Kemudian Gege mulai mematikan Handphonenya dan melemparnya kembali ke atas kasur empuk miliknya. Kaki Gege dengan perlahan menuju ke Grand Piano berwarna putih itu untuk melanjutkan apa yang telah tertunda.

Permainan piano Gege yang indah akhirnya berakhir seiring tenggelamnya sang matahari, di baringkannya tubuh mungil miliknya ke kasur kemudian ia memejamkan matanya, sesekali tangan terus mengusap wajahnya Gege mulai mengingat ingat apakah besok ada pr.

~~~

~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang