Weirdo Boyfie

Satu

Refal sudah berdiri sejak 15 menit yang lalu di depan rumah Keisha. Perempuan itu belum saja keluar sejak Refal menunggunya. Ya, bukan hal baru jika Refal harus menunggu Keisha berdandan walau hanya untuk pergi ke sekolah. Bahkan Refal sudah tidak percaya lagi dengan perkataan Keisha yang harus menunggunya selamat lima menit, tetapi ketika Refal menunggu waktunya sudah melebihi lima menit.

Lelaki itu mendaratkan bokongnya kembali pada jok motor vespa kesayangannya yang diberi nama jagur. Jagur adalah pemberian dari almarhum Kakeknya sejak Refal masih menduduki bangku SMP. Maka dari itu Refal sangat menjaga motor antik pemberian dari kakeknya, bahkan Refal enggan menggantinya dengan motor-motor yang lebih bagus dari jagur.

Wajah Refal dapat terlihat jelas dari kaca spion motornya, lelaki itu sesekali memajukan bibirnya sambil bercermin kepada kaca tersebut sampai ia tidak menyadari kehadiran Keisha.

Keisha memutar bola matanya dengan malas melihat tingkah konyol Refal. "Udah ngacanya?"

Refal tersentak kaget saat Keisha sudah berada di sampingnya. "Udah sexy mirip Kylie belum?" tanya Refal sambil memajukan bibirnya ke depan dan memasang wajah sexy.

Keisha menghiraukan pertanyaan dari Refal, perempuan itu berjalan mengambil helmnya.

"Eitt," Refal menggelengkan kepalanya. "Udah berapa kali gua bilang, bandel amat lu dugong!" Refal menarik tangan Keisha agar lebih mendekat.

Sebenarnya Refal sudah bosan menasehati Keisha dengan masalah yang sama setiap harinya yaitu memakai seragam ketat dan lip tint yang agak mencolok.

Tangan lelaki itu menangkup wajah Keisha, jempolnya mengarah kepada bibir perempuan itu. "Udah berapa kali emak bilang, jangan pake yang beginian. Lu mau ngelenong atau mau sekolah? Bibir lu merah amat kaya habis makan darah," omel Refal sambil menghapus warna lip tint pada bibir perempuan itu.

Keisha mendorong bahu Refal dengan keras agar lelaki itu menjauh darinya. "Bisa nggak sih lo nggak ngatur-ngatur gue?"

"Bisa nggak sih berhenti lari-lari dipikiran gua?"