4

0 0 0
                                    

     Air hangat dari shower mengalir ke tubuh ku. Melemaskan syaraf-syaraf ku yang menegang sejak kemarin. Setelah selesai mandi aku turun kebawah menuju meja makan.           
        Axel sudah duduk menungguku,ia tersenyum melihat ku. Ia menarik kursi ku lalu mempersilakan ku duduk,ia juga mengambil kan ku makan. Karena perut ku memang sudah lapar aku makan dengan lahap. Axel selalu memandang ku, aku tak tahu arti tatapan matanya itu. Bahkan sampai aku selesai makan ia tetap memandang ku. Karena risih aku memandangnya balik. Ia tersenyum padaku. Selama beberapa saat mata kami memandang sama lain.
            "Tidakkah jantungmu berdetak kencang?" tanyanya. Aku menurunkan pandangan ku lalu memandangnya lagi.
              " tidak, jantung ku sudah berhenti berdetak sejak dulu." jawabku santai.
               "Bahkan  saat kita pacaran dulu?" tanya nya.
                "Kau tahu,aku tidak pernah mencintai mu. Dan kau tahu siapa yang ku cintai." jawabku. 
          Aku kemudian berdiri dari kursi ku meninggalkan ia terdiam menahan amarah atas jawabanku. Tiba-tiba ia berdiri lalu menghalangi jalan ku. Ia memegang kedua lenganku lalu mencoba mencium ku. Bibirnya yang basah dan lembut menyentuh bibirku dengan paksa. Beberapa saat otakku menjadi blank. Lalu aku berusaha melepaskan dirinya darinya. Ciuman ini terasa menjijikkan dan hambar tanpa rasa cinta di antara keduanya. Aku menginjak kakinya keras hingga ia melepaskan ku. Frustasi karena aku tidak membalas ciuman nya ia berteriak seperti orang gila,ia meraih tongkat yang ada di sampingnya lalu menghancurkan benda-benda yang ada di sekitar nya. Sikapnya membuat ku ketakutan. Ia terus memukuli benda-benda itu hingga benar-benar hancur.
         Jessica kemudian datang menghentikan nya tapi tak berhasil.
  "Axel,hentikan!sadarlah,kontrol emosi mu" kata Jessica.
Ia tetap bertindak seperti orang gila,menghancurkan benda-benda.
        Melihat nya, tidak ada simpati untuk nya mengingat apa yang ia lakukan 5 th yang lalu. Ia telah menghancurkan orang yang ku cintai persis seperti apa yang ia lakukan sekarang. Tak tahan melihat nya lagi. Aku pergi meninggalkan nya menuju kamarku,ia memandang ku dengan tatapan menyedihkan.
         Aku menutup pintu kamar ku. Samar aku mendengar suara Axel menangis. Aku jatuh meringkuk di depan pintu kamar ku, menangis perlahan. Bayangan masa lalu datang dalam memoriku. Masa saat aku bersamanya dengan bahagia. Seperti nya kisah ini tak ada satupun pihak bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

wingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang