Penawaran Awal

41 1 0
                                    

Irish menggigit kuku-kuku jarinya. Otaknya dipaksa berpikir keras untuk mencari cara agar mendapat uang untuk membeli sepatu idamannya.

Kepala Irish berputar mencari Noval. Cowok itu masih mengobrol dengan karyawati toko tersebut. Demi kerang ajaib, ia tidak akan rela sepatu idamannya jatuh ke tangan cowok itu. Hanya Irish Dirlaga yang boleh membawa pulang sepatu itu.

Irish langsung mengeluarkan ponselnya dari saku lalu menelpon sahabatnya,"Halo, Sil. Sil, gue butuh bantuan lo."

"Bantuan? Oke, apa yang bisa gue bantu?"

"Gue butuh uang."

"Berapa?"

"Sembilan puluh tujuh..." Irish merendahkan suaranya dan berbisik pelan,"...juta"

"WHAT?!"

"Sesil, ini urgent. Urgent banget!"

"Sorry, Rish. Gue cuma punya setengahnya. Emang buat apa sih?"

"Gue mau beli sepatu kacaaa." Irish menjerit tertahan.

"Ya ampun, kirain gue lo kerampokan atau punya penyakit kanker dan butuh duit buat berobat. Ternyata cuma sepatu? Makin gila ya lo!"

"Sesiiil, gue demen banget sama itu sepatuuuu."

Irish meremas ujung dressnya gemas. Matanya nyaris copot ketika seorang karyawati mengambil sepatu idamannya itu dari tempatnya. Ia langsung mengutuk Noval saat itu juga.

"Ya udah sih, lo tinggal kumpulin duit dulu. Sembilan puluh tujuh juta itu duit yang nggak sedikit."

"Nggak! Nggak bisa! Noval juga mau sepatu itu! Dan gue nggak rela!" Irish membalikkan tubuhnya membelakangi toko.

"Bentar, bentar. Noval? Noval Rusdiantoro?"

"Iyaaaa, Noval dia. Siapa lagi sih Noval yang tajir di kampus kita."

"Jual mobil lo."

"HAH?!"

"Nggak ada cara lain."

Irish menghentakkan kakinya kesal lalu memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.

"Nggak bisa! Gue tambah keliatan miskin kalo sampe jual mobil."

Irish kembali berpikir namun tidak ada satupun ide yang muncul. Tidak ada yang tersisa dari kekayaan Papa-nya. Hanya ada uang kuliah sampai ia lulus tahun depan.

"Gue bakalan ngelaku-"

"Rish."

Irish berbalik. Noval lagi! Cowok itu membuat kacau harinya. Juga, pembawa sial.

"Apa?! Lo mau hina gue? Lo pikir lo suci? Terus gue penuh dosa?!"

Ngomong apa sih lu, Rish. Ya, ampun. Irish buru-buru membungkam mulutnya sendiri.

"Gue mau lo jadi tunangan gue."

Irish menurunkan tangannya. Apa ada yang salah dengan pendengarannya?

"Lo ngomong apa tadi?"

"Gue mau lo jadi tunangan gue."

"Kenapa gue mau?" Irish bingung. Noval sedang lapar kah? Atau kepalanya kebentur apa gitu makanya jadi gesrek.

"Lo harus mau dan gue serius."

Irish membeku ketika sepatu idamannya diletakkan kembali ke tempat semula. Berarti Noval tidak jadi membelinya, bukan? Tapi, kenapa ada nama Noval tertulis di bawah sepatu itu.

"Sepatu itu bisa jadi milik lo. Kalo lo mau terima tawaran gue."

👠👠👠

Sepatu KacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang