VOTE SEBELUM BACA ...
WAJIB KARENA INI PART TERAKHIR.. !*****
Justin meminta supir Bus untuk berhenti di sebuah Supermarket. Aku tidak tahu ia akan membeli apa. Yang pasti sekarang, bus ini berhenti di depan Supermarket dan aku hanya bisa berdoa. Berdoa bahwa Justin harus selamat diluar sana. Karena, aku yakin. Pasti banyak sekali fans diluar sana. Kenny dan Justin masuk sambil membawa 1 kantung kertas belanjaan. Well, inilah Amerika. Seperti yang kalian tahu, kita cinta alam. Jadi, harus memakai kantung kertas dan bukan kantung plastic karena plastic susah sekali diurai. Butuh beratus tahun untuk menghancurkannya. Kulihat Kenny melihatku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Apa dia sudah tahu kalau aku hamil?! Tapi kemudian Kenny tersenyum padaku. Dasar Hitam Baik Hati. Aku menyayanginya.
“Bubu,” panggil Justin sambil tangannya menyuruhku untuk masuk ke dalam kamarnya. Aku berdiri sedangkan bus sudah berjalan kembali. Kulihat wajah Justin terlihat begitu serius. Untung saja, Nicki dan Carly juga para kru sedang tertidur. Well, sekarang tengah malam. Maksudku sudah jam 2 malam. Aku masuk ke dalam kamar Justin dan melihat Justin tersenyum lalu ia memamerkan susu hamil yang ia pegang dengan dua tangannya dan mendekatkannya pada dada kanannya. Seperti iklan susu hamil. Yeah, Justin cocok menjadi bintang iklan susu hamil. Aku tertawa kecil.
“Ini air panas, nah. Kau buat sendiri, untuk bayi kita,” ucap Justin mendekatkan dirinya pada diriku dan lalu mengelus pundakku. Ia menatap mataku lalu bibirku dan seperti itu terus secara bergantian. Dan lalu ia mengelus perutku yang membuatku sedikit bergetar geli.
“Dia belum menjadi bayi Justin, ini baru beberapa hari yang lalu,” ucapku protes. Justin hanya memutarkan bola matanya dan mengangguk-angguk. Oh, aku benci susu. Tapi, apa memang aku harus minum susu?! Baiklah, tidak apa-apa. Untuk janin ini. Tapi ini kan baru beberapa hari?! Untuk apa aku minum susu? Aku tidak mau.
“Bagaimana rasanya dipegang tangan oleh Zayn?” tanya Justin yang mulai kelihatannya ingin bertengkar denganku. Ia memperlihatkan wajah dingin sekarang. Astaga, kapan ia akan segera normal?! Aku tidak menjawabnya. Aku bahkan tidak berani.
*****
Aku sedang berjalan-jalan bersama Harry di taman Hotel yang besar sekali dan indah. Justin harus latihan koreografi bersama Ryan dan beberapa dancers jadi aku dan Harry lebih baik berjalan-jalan. Ia memegang tanganku dengan erat dan daritadi ia terus menanyakkan hal-hal yang bersangkutan dengan diriku dan hidupku. Kadang aku bosan untuk menjawab pertanyaannya. Tapi, sebagai perempuan yang baik ..aku menjawabnya.
“Eh, Nicki bilang kau hamil. Apa benar?” tanya Harry yang membuatku tersentak. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku secara spontan.
“Tapi waktu di Bus, aku melihatmu dan Justin …Dan aku yakin itu bukan untuk yang pertama kalinya,” ucap Harry kembali menerka dan itu benar. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku lagi. Tentu saja aku tidak mau memberitahunya. Ini masih harus dirahasiakan. Kemudian, dia mengangguk-angguk percaya.
“Harry, aku juga yakin kau sering melakukan itu,” ucapku dengan tawaan renyah. Harry ikut tertawa dan memetik setangkai bunga. Ih! Padahal sudah ada peringatan untuk tidak memetik bunga.
“Haha, yayaya ..Kau benar. Tapi itu dulu, tidak sama seperti sekarang,” ucapnya tersenyum. Berarti dulu dia sering bermain dengan perempuan di sekolahnya. Iiih, bahaya juga jika kita berteman dengan Harry. Apalagi jika kalian seksi. Aku tidak bisa membayangkannya lagi.
“Kenapa bisa seperti itu?” tanyaku lagi. Ia berhenti melangkah, aku juga berhenti melangkah. Dia menatap mataku dalam-dalam sambil tersenyum dengan manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Bieber Sucks | Herren Jerk
FanfictionBy: Herren Jerk Gak nyesel deh .. Mending baca aja ..