Part 4

2K 117 1
                                    

VOTE SEBELUM BACA !
WAJIB !

****

Baiklah, baiklah. Aku tidak tahu apa yang terjadi sekarang, yang pastinya ..aku sedang melihat Justin dan One Direction sedang latihan di atas panggung karena besok malam, konser akan dimulai. Aku baru saja disetubuhi Justin, dan aku mungkin tidak merasa sakit hati. Memang terdengar murahan dan aku tidak peduli apa yang kalian bicarakan. Aku mencintainya. Dan memang sebenarnya, walaupun kita mencintai seseorang kita tidak perlu memberikan seluruh tubuh kita pada mereka (sebelum menikah). Aku benar-benar bodoh dan aku tahu itu. Dan aku tidak peduli jika aku akan hamil meski sekarang aku memang masih sedang melewati masa subur. Aku akan menyalahkan Justin. Karena aku tahu dari Alfredo ..bahwa Alfredo sebenarnya mandul. Aku bahkan tidak mengerti mengapa ia memiliki anak, dan ternyata aku baru tahu saat ia memberitahuku bahwa ia mengadopsi anak. Berarti, sperma Alfredo sungguh tidak berfungsi di dalam rahimku. Dan aku benar-benar kasihan padanya.

“Nicki, kemarilah,” ucap Justin tiba-tiba saat Nicki sedang asyik bermain dengan ponselnya. Dengan gaya yang super genit, Nicki berjalan ke atas panggung dengan dada yang bergoyang-goyang. Iuh. Justin merangkul Nicki dan lalu ia mendekatkan Nicki pada Niall.

“H-hai, ap-apa kabar?” tanya Niall yang kelihatannya ..takut?! Astaga! Tuhan! Aku sungguh ingin tertawa sekarang. Justin melirikku dan mengedipkan satu matanya padaku. Aku sungguh malu. Dia benar-benar genit, untuk sekarang ini. Kuharap ia tidak menarik-ulur hatiku. Aku hanya bisa berharap.

****

Justin memegang pinggangku dengan kedua tangannya sedangkan aku terus tersenyum melihatnya. Aku dan Justin sedang berada di dalam bus. Hanya berdua. Dalam kegelapan. Aku melingkarkan kedua tanganku pada lehernya. Aku tidak mengira kalau Justin akan memperlakukanku semanis ini. Aku tidak berpikir sebelumnya. Dan seharusnya, aku tidak melakukan ini pada Justin karena ia telah menyakiti hatiku. Tapi, aku tahu ia labil. Aku memakluminya. Bibirku menyentuh bibirnya dengan sangat lembut. Ia mulai memasukkan lidahnya pada mulutku dan bermain dengan nyaman. Eksotis. Tangannya mulai turun ke arah bokongku dan langsung saja aku menaikkan tangannya pada pinggangku lagi sambil masih mencium bibirnya.

“Aku tidak akan pernah melupakan ciuman terbaik ini,” ucap Justin berbisik dan kembali menciumku lagi. Aku tersenyum dan lalu mengecup-ngecup bibirnya berkali-kali.

“Justin, aku tidak akan hamil,” ucapku menatapnya dan berhenti berciuman. Kemudian, kaki kami bergerak secara bersamaan walau tanpa ada musik. 

“Aku tidak berharap kau hamil, aku tahu Alfredo mandul. Aku sekarang tahu, kau mencintaiku bukan?” tanya Justin yang membuat hatiku melompat dan aku tersentak begitu saja. Aku terdiam, tak sanggup mengucapkan satu katapun. Dan aku berpikir, apa mungkin Kenny memberitahu Justin?!

“Bubu, apa kau menyukai Harry? Aku sering mendapatkan dirimu melihat Harry sambil tersenyum-senyum. Apa kau menyukainya?” tanya Justin lagi. Aku menganggukkan kepalaku lalu menggigit bibir. Masih terasa basah. Maksudku, bibirku masih terasa basah karena Justin. Tiba-tiba Justin menarikku untuk masuk ke dalam kamarnya. *ceklek* Ia menutup pintunya dengan cepat. Padahal aku ingin menjawab pertanyaan Justin. Dan Justin langsung menjatuhkan tubuhku di atas kasur dan menindih tubuhku. Semoga ia tidak melakukannya lagi meski aku bersedia untuk melakukannya. Aku tidak peduli dengan perkataan kalian! Aku memang murahan.

Justin mulai menciumi leherku dengan gairah yang menggebu-gebu. Dan ia mulai memegang kedua tanganku ke atas sehingga sekarang tanganku sedang berada di atasku.

“Oh, astaga! Ya ampun. Aku sungguh minta maaf,” ucap seseorang tiba-tiba. Aku dan Justin benar-benar terkejut akan kedatangan orang tersebut. Aku ingin mati sekarang. Jantungku sungguh berdebar-debar. Justin langsung berdiri dari tubuhku. Dan melihat Harry yang sedang berjalan untuk keluar dari Bus.

Mr Bieber Sucks | Herren JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang