"Ma." Suara Kaindra menggelegar di sepenjuru ruangan. "Mama!!" Teriaknya sekali lagi. Kala itu Ibunya baru saja keluar dari kamarnya di lantai dua. Dan saat ini, ia sedang menuruni tangga tampak tergesa-gesa mengambil gagang telepon.
"Yuki angkat teleponnya!" Desak Ibunya, mengacuhkan panggilan Kaindra yang mungkin jadi terbilang tidak penting, ia memiliki perasaan bahwa deringan itu akan segera berakhir jika tidak diangkat. Didapatinya anak lelaki itu akhirnya berinisiatif mengangkat telepon dengan cibiran singkat terlebih dahulu.
Hanita Kaeda duduk di tengah-tengah sofa. Tangannya dengan lihai mengambil remot TV dan mengganti-ganti channel masak-memasak. Sesekali diliriknya Kaindra yang masih melayani panggilan yang entah dari siapa itu. Bantal berwarna dongker menjadi tumpuannya dan berusaha serius melihat tayangan televisi.
"Siapa?"
Kaindra menghempaskan tubuhnya di sofa dan mendesah berat. "Itu, si Kevin," ia menoleh sejenak kemudian ikut menonton.
"Kamu itu, ya, jawabin telepon malas banget. Apa harus, ya, Mama terbirit-birit keluar kamar dulu terus turunin tangga buat teriakin suruh kamu angkat telepon?!"
"Iya, Ma. Iya." Jawabnya malas.
"Yuki!"
"Iya, Mama sayang. Yuki denger." Ia memeluk Hanita singkat. Sementara wanita pertengahan empat puluh tahunan itu ogah-ogahan membalas pelukan itu, karena terlanjur kesal.
"Oh ya, tadi kamu mau ngomong apa?"
Kaindra memperbaiki posisi duduknya dulu sebelum menjawab. "Bang Kevin akhirnya move on!"
(cerita telah dihapus untuk keperluan penerbitan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Get Married! (CERITA SELESAI)
Chick-Lit(BUKU TELAH DITERBITKAN) Suatu masa jalan pikiran Miki Haruna terganggu oleh dua pilihan. Hidup dengan cinta dan kesederhanaan, atau bertahan dengan materi yang berlimpah tanpa asmara. Bagaimana kalau sejauh ini ia tidak pernah merasa memiliki kedua...