Kematian

295 22 21
                                    

    "DO NOT CROSS POLICE LINE" Tulisan itu terpampang di sebuah gedung kumuh tua di tengah sebuah kota, banyak orang-orang berkerubung di sana. Mobil-mobil polisi terparkir rapi di samping gedung tersebut. Sepertinya ada sebuah kasus besar yang sedang dicairkan banyak orang. Ternyata memang benar, terjadi lagi sebuah kasus pembunuhan yang sama, seperti yang telah terjadi dua hari yang lalu di kota New york. Pembunuhan bermotif yang melibatkan banyak korban di dalamnya, entah siapa orang busuk yang ada di balik kasus ini. Karena sejauh ini, dari sekian banyak kasus pembunuhan yang sama, identitas pembunuh itu belum juga terungkap.
 
Di sebuah ruangan, tergeletak seorang mayat laki-laki tua yang di duga sebagai korban pembunuhan. Mayat itu sedang di kerumuni polisi dan tentu saja, Ideon ada di sana.

"Aku bingung!" Ujar seorang polisi.

"Apa yang membuatmu bingung Mr. Glenn?" Tanya Ideon.

"Aku tidak mengerti bagaimana orang itu membunuh orang ini, sedangkan aku tidak menemukan setetes darah pun di tubuh mayat ini, dan tidak ada bekas kekerasan, dan setelah kami coba indentifikasi ternyata tidak terdapat juga racun di tubuh mayat ini. Lalu bagaimana orang itu bisa membunuh orang ini?" Mr. Glenn mencoba menjelaskan.

"Aku pernah berfikir sama sepertimu, tapi menurutku ada satu cara yang di lakukan pembunuh itu, yang tidak kita tahu. Yah, ini adalah sebuah teka teki". Ujar Ideon.

Tiba-tiba seorang polisi berteriak memanggil nama Ideon..
"Ideon, Glenn, i found something there.. Come on! Follow me!" ujar polisi itu mengajak Ideon dan Mr. Glenn menuju sebuh ruangan.

Setibanya di ruangan tersebut, polisi itu langsung menunjukan sebuah bukti yang ia temukan.
"RACHE" Sebuh tulisan dari darah terpapar jelas di sebuh tembok.

"Ini, ini dia bukti yang aku temukan, lihat!, ini sungguh membingungkan". Jelas polisi tersebut.

"Rache?, apa itu? Apakah itu nama seseorang?". Ideon kebingungan dengan sebuah bukti yang di tunjukan polisi itu.

"Rache?, apa mungkin itu "Rachel"?" Tanya Mr. Glenn

"Tidak! Aku yakin ini adalah sebuah kata yang di maksud pembunuh itu kepada kita." Kata Ideon

"Maksudmu?".

"Aku akan pergi, dan aku akan segera selesaikan kasus ini". Ideon pergi begitu saja meinggalkan tempat itu.

Setelah kejadian itu, Ideon mulai mencari cara untuk benar-benar menemukan identitas pembunuh itu, yang selama ini terus berkoar dengan membunuh banyak korban. Yang entah belum diketahui apa penyebab nya.

Waktu semakin malam, Ideon sedang berbaring di atas kasur, kedua bola matanya menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih. Suasana malam itu sangatlah sunyi, tidak ada sura manusia, binatang, atau bahkan musik sekalipun. Karena Ideon adalah jenis anak yang kurang menyukai hal-hal yang bising yang mengganggu telinganya. Ideon mengambil sampel hasil jepretannya yaitu sebuah barang bukti bertulisan "RACHE" dan ia memikirkannya.

"Apa sebenarnya arti dari kata ini?" batinnya.

"Apa aku cari saja arti kata ini di kamus?, ah tidak! Itu tidak mungkin sebuah kata dari bahasa inggris, lalu itu apa?" Ideon mulai kebingingan.

Keesokan harinya, Ideon terbangun, dan ia segera bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah semua nya siap, Ideon langsung menuju sekolah.
Setibanya di sekolah, seperti biasa, tidak ada seorang pun yang menyapa nya, karena memang suatu perubahan karakter tenjadi. Ideon berpenampilan seperti anak culun di sekolah, sehingga tak satupu dari teman-temannya tahu bahwa sebenarnya Ideon adalah seorang detektif handal. Bahkan di sekolahnya, Ideon tak memiliki seorang teman, banyak teman yang menjauhinya karena sikapnya yang culun dan sangat anti sosial.

Hari itu sekolah sedang bebas dan tidak belajar, karena semua guru sedang melakukan rapat sehingga guru tidak bisa masuk ke kelas untuk memberikan pelajaran. Hal yang sangat di tunggu oleh semua murid adalah waktu pulang, tibalah waktu pulang adalah sebuah kesempatan untuk Ideon merubah dirinya lagi. Ia berencana untuk melanjutkan kembali misinya dalam menyelesaikan kasus pembunuhan bermotif itu. Bersama anjing pintarnya ia langsung menuju tempat kejadian untuk melakukan aksinya.
Setibanya di tempat itu, Ideon tak ingin buang waktu lama lagi, ia langsung beraksi mencari-cari dan melacak tempat itu untuk menemukan sebuah bukti untuk kasus ini.

Tiba-tiba saja suara anjing terdengar begitu jelas. "Guk-guk". Yaitu suara anjing Ideon seolah memanggil tuan nya. Ideon langsung menghampiri dan bertanya.

"What's up?"

Anjing itu berjalan, menunjukan sebuah benda kepada Ideon.

"Jaket? Jaket siapa ini?"

Di lacaknya jaket tersebut hingga Ideon menemukan sebuah dompet kulit berwarna coklat. Terdapat beberapa lembar uang dollar,  sebuah ATM, dan sebuah kartu nama bernamakan "Mr. Stefan Smith - New York"

"Sekarang aku tahu siapa orang busuk itu!" Batin Ideon.

Ideon pergi meninggalkan tempat itu, ia langsunge menuju ke sebuah tempat. Tepatnya, sebuah kota kecil di New York.

Ideon : Terkadang kita membutuhkan waktu untuk sendirian, dimana kita bisa menyatukan hati dan fikiran agar bisa berada di satu jalan yang sama..

Maaf kalo ada typo.
Next? Jangan lupa vote dan Comment!
Keep reading 😃 tunggu kelanjutan ceritanyaa.
#action #actiongenre #loveit

RACHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang