Home of the hunter

118 14 11
                                    

Keesokan harinya, Ideon pergi menuju sebuah rumah mewah yang terletak di tengah sebuah kota. Rumah mewah itu berpagar hitam tinggi. Ideon yakin, itu adalah rumah pembunuh yang selama ini ia cari. Dengan masih berpakaian seragam SMA, ia berdiri tepat di depan pintu gerbang rumah itu, ia kebingungan harus bagaimana supaya ia bisa masuk ke dalam rumah itu. Ideon duduk sejenak sambil berfikir. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang, Ideon terkejut dan langsung memutar badannya.
"Siapa kamu? Apa yang sedang kamu lakukan?". Tanya seorang gadis cantik memakai seragam SMA.

"Aku, sedang...." belum selesai Ideon bicara, gadis itu memotong pembicaraannya.

"Tunggu, logo di bajumu sama seperti logo di bajuku, apa kita berasal dari satu sekolah yang sama? Tapi, aku belum pernah melihatmu. Siapa namamu dan  kamu kelas berapa?" tanya gadis itu.

"Aku Ideon, XII-4 social." jawab Ideon.

"Ideon? Aku pernah mendengar nama itu, tapi bukan kan kamu adalah seorang anak culun di sekolah? Lalu apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya gadis itu lagi.

"Aku akan jelaskan semuanya padamu, tapi tidak disini, sekarang kamu ikut aku!" Ideon menarik tangan Gadis itu menuju sebuah tempat.

Dan sesampainya di tempat itu, ideon langsung menjelaskan semuanya kepada Gadis itu..

"Sebenarnya, aku adalah seorang detektif, aku berpura-pura menjadi anak culun di sekolah supaya tidak ada seorang pun tau tentang jatidiriku". Jelas Ideon.

"Detektif? Haha..haha". Gadis itu tertawa mendengar penjelasan Ideon.

"Kau tidak mungkin seorang detektif, dari tampangmu saja, kamu seperti orang culun. Sudahlah, jangan terlalu berampi-ampi". Sambung gadis itu.

"Aku tidak berbohong, coba lihat ini!". Jawab ideon sambil menunjukan sebuah sertifikas dari saku celananya. Jelas saja, itu adalah sebuah sertifikat bernamakan "Ideon hadley harly" Detektif muda berumur 16thn.

"Oh God! Ini benar? Aku tak percaya ini.". Ungkap gadis itu.

"Sekarang kau percaya kan?". Sindir Ideon.

"Yeah, sekarang aku percaya. Tapi, satu hal yang aku bingung, kenapa selama ini kamu menyembunyikan identitasmu sebagai seorang detektif muda dan berpenampilan menjadi seorang anak culun?". Tanya Gadis itu.

"Aku hanya tidak ingin banyak orang tahu bahwa aku adalah seorang detektif, maka dari itu aku menyembunyikannya.". Jawab Ideon.

"Begitu ya?, dan sekarang kau malah membongkar rahasiamu sendiri kepadaku, sedangkan aku adalah orang yang baru kamu kenal?". Ujar Gadis itu.

"Shit! Aku bodoh!". Erang Ideon.

"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan meborkarnya pada siapapun, asalkan kamu melibatkanku kedalam kasus mu. Deal?" Gadis itu mengulurkan tangannya.

"Baiklah!, tapi aku belum tahu namamu?". Tanya Ideon.

"Namaku, Elena Emillia Jhonson!".

"Nama yang indah!". Puji Ideon.

"Lalu, apa yang sedang kamu lakukan sekarang? Apa ada yang bisa aku bantu Mr. Ideon?". Tanya Elena

"Sebenarnya aku sedang mencari cara untuk bisa masuk ke rumah besar itu.". Kata Ideon sambil menujuk sebuah rumah.

"Rumah itu? Rumah Mr. Stefan Smith? Memangnya ada apa dengan dia?"

"Sebenarnya aku sedang menyelesaikan sebuah kasus pembunuhan, dan Mr. Stefan smith adalah orang yang aku curigai!". Jawab ideon sambil menunjukan sebuah bukti.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mencari cara untuk bisa masuk ke dalam rumah itu." Elena mengajak Ideon menuju rumah itu.

"Permisi! Permisi! Ada orang di dalam?" Elena berteriak memanggil sang penghuni rumah.

Tiba tiba seseorang keluar dari gerbang rumah dengan menggunakan pakaian rapi.

"Elena? Ada perlu apa kamu datang ke sini?" . Tanya orang itu.

"Jadi begini tuan, sebenarnya saya ingin masuk ke dalam, untuk meneliti tanaman indah yang tuan punya, soalnya aku sedang ada tugas sekolah." Jelas Elena.

"Hanya itu saja?." Tanya orang itu lagi.

"Iya!".

"Siapa dia?". Tanya tuan itu sambil menunjuk kearah Ideon.

"Oh dia, Dia adalah eon, teman saya". Elena menepuk nepuk pundak ideon

"Ha lo s sa ya i de deon". Kata Ideon gagu, Ideon sengaja berkata gagu, agar semua penyamarannya tidak diketahui.

"Oh baiklah, Elena dan kamu gagu, boleh masuk!". Tuan rumah itu mempersilahkan Ideon dan Elena Masuk.

Setelah dipersilahkan, ideon dan elena langsung menuju halaman rumah, untuk sekedar melakukan aksinya.
Dengan kecerdasan, ideon menyimpan sebuah perekan suara di baju penjahat itu saat penjahat itu sedang berdiri membelakanginya. Dan sekarang perjahat itu masuk kedalam rumahnya.

"Misiku sudah selesai, aku sudah memasang alat itu, sekarang ayo kita pulang!". Ujar ideon mengajak elena pulang.

"Secepat itu kah?". Tanya Elena.
"Aku akan menyelesaikannya setelah ini.". Jawab Ideon dengan wajah sedikit bahagia. Keduanya pergi meninggalkan rumah besar itu.

Ideon : adalah sebuah kesempatan dimana orang yang aku cari kini mulai menampakkan dirinya...







Next? Jangan lupa vote dan komen ya guys! Tunggu kelanjutan ceritanya! 😁

RACHE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang