Daisy tidak tahu sudah berapa lama dia terkurung di tempat ini, dengan kaki terbelenggu membatasi setiap pergerakannya.
Setiap kali dia berjalan, suara logam yang beradu dengan lantai memecah kesunyian.
Dengan susah payah, dia menarik meja kayu besar yang berada di samping tempat tidurnya untuk mencapai ventilasi udara.
Hanya dengan melakukan itu dia bisa melihat bunga yang indah dan juga untuk menghibur hatinya yang suram.
" Apa yang kamu lakukan? " suara serak seorang pria mengejutkannya hingga tanpa sengaja tergelincir dari atas meja, jika pria itu tidak segera menahannya dia mungkin akan jatuh tersungkur.Dengan gugup Daisy menundukkan kepalanya menjawab " a-aku hanya melihat bunga."
" Benarkah? Tidak mencoba untuk pergi lagi?"
Daisy menggigit bibirnya dengan keras tidak menjawab, takut dengan aura suram yang di bawa oleh pria itu.
" Lihat aku." Daisy meringis saat pria itu menjepit dagunya dengan kedua jarinya yang panjang, memaksanya untuk mengangkat wajahnya.
" Aku sudah berkali-kali mengingatkanmu untuk menatapku saat aku berbicara." menatap Daisy dengan ganas.
Daisy menganggukkan kepalanya mengerti.
Melihatnya Pria itu melepaskannya dengan kasar, lalu membawanya ketempat tidur dan menekannya di bawahnya.
Dengan panik Daisy menggelengkan kepalanya, memohon pada pria itu dan secara naluriah mencoba melepaskan diri.
" haha.." Pria itu tertawa mengejek. Dia menekannya lagi tanpa usaha, dia membisikkan kata paling menghina di telinganya.
" Kamu hanya pelacur yang di beli olehku, sudah seharusnya kamu melayaniku."
Ejekan itu membuatnya terdiam. Tanpa menyadari apa yang terjadi pria itu sudah merobek pakaiannya, menyentuh kulit telanjangnya tanpa kelembutan.
Ketika Daisy terbangun pria itu sudah tidak ada lagi, sama seperti hari-hari lainnya.
Jika bukan karena rasa sakit pada tubuhnya dan pakaian robek yang tersebar di lantai, dia pasti akan berpikir semua yang terjadi semalam adalah mimpi buruk.
🌼🌼🌼
Minggu, 05/04/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
DAISY
Storie d'amore" Dasiy tidak pernah mendambakan cinta yang seindah negeri dongeng ataupun kehidupan yang bergelimang harta, dia hanya ingin hidup sederhana menikmati secangkir teh hangat di bawah naungan pepohonan dengan semerbak aroma bunga. Tapi kedatangan Damar...