Bagian Satu / Part One / Ichii

475 39 20
                                    

"Kaa-chan ! Kazu berangkat !"seru Takao sambil memakai sepatunya.

"Tunggu dulu Kazu !"kata ibunya sambil memberikannya sebuah bungkusan."Ini, untuk tradisi Taka. Sampaikan permintaan maaf kami karena tidak bisa datang."

"Ossu !"seru Takao sambil meletakkan tangannya di dahi, membentuk pose menghormat."Aku berangkat, Kaa-chan !"

"Iya ! Hati-hati di jalan !"jawab ibunya sambil melambaikan tangannya.

Takao balas melambai pada ibunya, lalu menyeret koper ke halte bus. Ia tidak sabar sampai ke Gunung Takao, untuk bertemu dengannya.

~=~=~=~=

"U-uh, aku dimana ?"seorang anak kecil terlihat ketakutan sambil matanya mengamati sekeliling. Tak ada siapapun. Yang ada hanya pohon-pohon tinggi berjejer, semak belukar, dan rumput yang tumbuh tinggi.

"Siapapun, tolong aku !"serunya sambil berlari. Air mata mengumpul di pelupuk matanya, mencoba mencari jalan keluar.

"Otou-chaaan ! Okaa-chaaan ! Oji-chaaan ! Oba-chaaan ! Tolong Kazu 😭😭 !"teriaknya.

"Hoi, kau berisik sekali,"suara berat seseorang mengagetkannya. Dengan takut anak kecil bernama Kazu itu menoleh ke belakang.

"Apa yang kau lakukan disini, nanodayo,"seorang pemuda berbadan tinggi besar dengan rambut berwarna hijau lumut dan memakai celana panjang hitam dan kaus oranye menatap tajam kearah Kazu dari balik lensa kacamata.

"G-gyaaa ! Wortel raksasa berjalaan 😵!"Kazu ketakutan, ia berjongkok dan menangkupkan kepalanya di lututnya. Ia menangis ketakutan.

"Tidak sopan,"muncul perempatan di dahi pemuda itu.

"Kau tersesat, bukan ? Ayo, kuantar kau ke gerbang hutan Akashi,"

"Kau siapa ? Kata Kaa-chan tidak boleh menerima apapun dari orang yang tidak dikenal,"Kazu mengangkkat kepalanya dan memandang iris hijau pemuda itu. Wajahnya sedikit memerah. Kazu kemudian menghapus air matanya.

"A-aku Midorima Shintarou, nanodayo. Kau sendiri siapa ?"Midorima ikut berjongkok, berhadapan dengan si kecil Kazu.

"Eeh ? Midorima Shintarou ? Shin-chan !"serunya senang. Muncul perempatan di dahi Midorima."Aku Takao Kazunari ! Senang bertemu denganmu, Shin-chan !"

Takao mengulurkan tangan, namun Midorima enggan menyentuhnya.

"Nani 😶?"

"Tanganmu basah. Keringkan dulu, nanodayo,"Midorima mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya. Kemudian ia memegang tangan mungil Takao dan membersihkannya dengan lembut."Bu-bukannya aku ingin membersihkan tanganmu ya ! Aku melakukannya karena memang harus !"

"Memangnya kenapa Shin-chan ?"

"Aku tidak bisa menyentuh air, nanodayo. Kalau aku menyentuh air maka aku akan meleleh lalu hilang,"jawab Midorima sambil menaikkan kacamatanya."Kau yang bertanya tadi ! Jangan kira aku mau menjawabmu !"

"Air ? Kenapa kau tidak bisa menyentuh air ? Jadi kau mandi bagaimana Shin-chan ?"tanya Takao lagi.

"Aku tidak butuh mandi."

"Hee, kalau begitu Shin-chan pasti bau sekali !"

"Kata siapa ? Kami para penghuni hutan Akashi tak butuh mandi, nanodayo."

"Kenapa ? Manusia kan butuh mandi !"

"Karena aku bukan manusia. Cerewet sekali, ayo kuantar kau pulang. Aku pusing mendengar ocehanmu itu."

Tangan Takao ditarik lembut, lalu mereka berjalan berdampingan dengan Midorima yang menggandeng tangan Takao. Sementara Takao menatapnya kebingungan.

Takao Kazunari's Summer Holiday~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang