Bagian Dua - Tamat / Part Two - End

367 42 16
                                    

=~=~

"Apa kau mau datang ke Tradisi Taka ?"tanya Takao sambil duduk disamping Midorima.

"Huh ?"

"Shin-chan, kau pasti mendengarku tadi😑."

"Tradisi Taka ?"ulang Midorima. Takao mengangguk.

"Aku pernah mendengar tentang tradisi itu, tapi aku tak pernah mau datang kesana."

Takao tersenyum."Kalau begitu, maukah kau datang ? Ajak juga yang lain,"

"Kalau aku tidak mau datang bagaimana ?"

"Shin-chan, kumohon, datanglah,"Takao memasang puppy eyesnya."Ne ? Datang, ya ?"

Wajah Midorima memerah samar saat Takao menatapnya seperti itu. Kalau sudah begini sih,

"Akan kuusahakan, nanodayo. Ini bukan berarti aku mau datang, tapi kau yang memaksaku nanodayo,"jawab Midorima sambil menaikkan kacamatanya.

"Yosh ! Sudah diputuskan ! Kalau begitu, tradisi Taka dimulai pada hari Minggu besok, pukul sembilan pagi. Kalau Shin-chan tidak datang, aku akan menyirammu dengan air lho~"

"Lakukan itu dan aku takkan pernah bertemu denganmu lagi nanodayo."

Takao nyengir lebar. Kemudian keheningan kembali melanda.

"Takao, ada yang ingin kuberitahu padamu, nanodayo,"kali ini Midorima yang memberi informasi pada Takao. Iris hijaunya menatap tajam iris silver milik Takao. Pipi Takao memerah.

"N-nani, Shin-chan ?"

"Aku..."Midorima mendekatkan wajahnya ke wajah Takao. Wajah Takao sampai semakin memerah dibuatnya."...ingin mengajakmu ke festival musim panas yang dibuat para youkai."

"E-eeeh ?"

'Shin-chan, kau patahkan kokoro ini 😥😥,'

"Memang apa yang kau pikirkan, nanodayo,"

"Aku tidak memikirkan apa-apa,"jawab Takao berbohong.

"Hm, jadi kau mau datang atau tidak, nanodayo. Festivalnya diadakan hari Senin, sehari setelah tradisimu diadakan, nanodayo."

"Akan kuusahakan !"jawab Takao semangat. Saking semangatnya, ia terlalu memajukan wajahnya sehingga jarak antara wajahnya dengan wajah Midorima sangat dekat.

"E-eeh ?"

Takao sontak menjauhkan wajahnya sambil nyengir lebar.

"Aku akan berusaha untuk datang ! Jadi Shin-chan juga harus datang ke tradisi keluargaku ya !"

Takao mencium pipi Midorima cepat, lalu berlari menjauh darinya. Meninggalkan Midorima dengan wajah sangat memerah sehabis dicium Takao.

"Aku akan menunggumu Shin-chan ! Dan juga balasan ciumanmu !"

=~=~=~

Tradisi Taka sudah berlangsung. Tradisi yang memberi makan kepada para elang di Gunung Takao ini merupakan penghormatan karena para elang tersebut sudah menjaga Gunung Takao dengan sangat baik. Keluarga Takao juga berhubungan baik dengan para elang tersebut.

"Kazunari ! Ayo cepat, tradisi ini akan dimulai !"

"Ha'I paman, aku sedang memasang obi-ku !"balas Takao dari dalam kamarnya.

Tradisi ini cukup melelahkan, karena jika tidak hati-hati dan tidak teliti, para elang tersebut bisa mengamuk atau bahkan mati. Jika makanan yang disediakan kurang, maka bisa terjadi perebutan makanan sehingga para elang tersebut akan mengamuk dan mengacaukan kehidupan Gunung Takao. Kalau makanan yang diberikan terlalu banyak, para elang tersebut akan kekenyangan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, elang tersebut akan mati, dan juga akan mengacaukan kehidupan Gunung Takao.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takao Kazunari's Summer Holiday~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang