Status Plate

200 6 0
                                    

Arifureta: Volume 1 Chapter 2

Chapter ini dipersembahkan oleh Quindalin

--

Karena mereka semua setuju untuk berpatisipasi dalam perang, para murid harus belajar bagaimana caranya untuk bertarung. Bahkan jika mereka memiliki banyak kekuatan ekstra dan potensial, mereka hanyalah murid SMA Jepang normal yang terbiasa dengan kedamaian. Tiba-tiba melawan monster dan iblis tanpa pelatihan hanya akan menghasilkan kegagalan dan tentu saja, kematian.

Bagaimanapun, gereja dan kelompok yang terlibat sudah memperkirakan ini, Ishtar mengatakan, gereja ini terletak di "Gunung Dewa" dan berada di kaki gunung adalah "Kerajaan Hairihi". Kerajaan Hairihi memiliki hubungan dekat dengan Gereja, dewa yang mereka sembah, adalah Dewa Pencipta yaitu Eht dan negeri ini didirikan oleh Charm Byrne. Hubungan antara Kerajaan Hairihi dan Gereja sangat kuuat karena Gereja mendukung negeri ini. 

Para murid berjalan keluar melalui gerbang depan Gereja. Mereka akan menuruni gunung dan mengunjungi Kerajaan Hairihi. Gerejanya terletak dipuncak "Gunung Dewa". Ketika gerbang gereja yang megah terbuka, terdapat lautan awan yang menyambut mereka. Bahkan jika itu sangat tinggi, mereka tidak merasakan efek karena dataran tinggi. Mungkin itu karena sihir yang membuat lingkungannya menjadi nyaman untuk ditinggali. Mereka terkagum dengan pemandangan indah langit biru, matahari yang bersinar, dan juga lautan awan.

Ishtar mendesak mereka untuk melanjutkan perjalanan, selagi membual tentang sesuatu. Akhirnya sebuah tumpuan lingkaran berwarna putih yang dikelilingi oleh pagar terlihat. Sebuah koridor indah yang terbuat dengan material yang sama dengan yang ada di katedral menuntun mereka menuju tumpuan tersebut.

Diatas tumpuan tersebut, terdapat formasi sihir yang besar diukir diatasnya. Karena disana terdapat lautan awan di sisi lain pagar, para murid berkumpul ditengah tumpuan dengan gelisah.

Ishtar mulai merapal sebuah mantra.

"Jalan yang menuntun, terbuka untuk yang beriman, "Tendou""

Segera setelah ia mengatakan itu, formasi sihirnya mulai bersinar. Tumpuan tempat mereka berpijak mulai bergerak secara lancar layaknya sebuah gondola yang digunakan untuk menaiki gunung untuk berselancar, Tumpuan tersebut terus bergerak secara diagonal kearah daratan. Tampaknya, "Rapalan" tadilah yang menggerakan tumpuan melalui formasi sihir tadi. Bagi para murid, melihat sihir untuk pertama kalinya membuat mereka gembira. Ketika tumpuan tempat mereka berada menembus awan, mereka mulai gaduh.

Akhirnya, mereka melewati awan dan daratan bisa terlihat. Mereka bisa melihat daratan. Mereka bisa melihat kota yang besar dibawah. Sebuah kastil besar dibangun menyatuu dengan gunung dan kotanya menyebar dari depan kastil tersebut. Ini adalah kerajaan Hairihi. Tumpuan tadi menuntun mereka keatas atap dari sebuah menara megah yang terhubung dengan istana kerajaan.

Hajime tertawa sinis saat melihat nilai produk yang ditampilkan. Untuk turun dari surga melewati lautan awan, mereka dipersembahkan sebagai Pilihan Dewa. Mereka tidak hanya mempersembahkan para murid sebagai Pilihan Dewa, mereka juga mempersembahkan para murid sebagai anggota gereja.

Hajime mengingat masa Jepang pra-perang. Saat itu agama dan politik selalu dihubungkan dengan erat. Ada kemungkinan bahwa itu akan menyebabkan masalah nanti. Bagaimanapun, dunia ini mungkin lebih ketat. Lagipula, dunia ini mempunyai kekuatan untuk menyentuh dunia lain, semua selagi mengikuti ajaran "Kehendak Dewa".

Kemungkinan mereka kembali, semua tergantung pada menyelamatkan dunia dengan perasaan kepada Dewa mereka. Selagi memperhatikan pusat kota dan pemandangannya makin jelas, Hajime menekan perasaan gelisah yang ia rasakan di hatinya. Bagaimanapun, ia akan melakukan apa yang ia bisa.

Arifureta Shokugyou De Sekai SaikyouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang