Tiga

18 2 0
                                    

--

"Baiklah anak-anak, tugas ini ibu deadline minggu depan. Baiklah kalau begitu, ibu tinggal".

"Terima kasih, bu". Ucap siswa 10 IPA 1 serempak.

Tugas berat pertama di kelas 10. Bukan, bukan karena tugas nya sulit. Tetapi karena tugas ini berkelompok, satu kelompok berisi 2 orang dan Anin harus berada dalam satu kelompok dengan Renan.

Oh, ya Allah. Kenapa harus sama dia?. Ujar Anin dalam hati

"Kenapa harus sama lo sih. Lo kan pendek, pasti otak lo juga pendek. Nggak bisa mikir yang bener". Ujar Renan dengan santai

Tentu Anin sangat geram, bisa-bisanya Renan mengatakan dirinya seperti itu. Renan benar-benar menguras emosi Anin.

"Heh, cowok sombong. Siapa juga yang mau satu kelompok sama lo? Kesombongan lo tuh nutupin otak! Makanya lo nggak bisa ngomong baik-baik sama cewek". Anin pun marah besar kepada Renan, biar saja tugas kelompok itu tidak selesai. Anin sudah sangat muak dengan kelakuan Renan.

"Untung aja lo cewek, kalo cowok udah gue abisin lo. Sumpah lo tuh jadi cewek nggak ada feminin nya dikit. Bawaan nya ngajak ribut terus". Balas Renan dengan sinis.

"Kalo berani lawan aja gue. Gue nggak takut sama lo!". Anin pun tidak mau kalah dengan Renan.

"Dan lo beruntung, karena gue anti ngelawan cewek". Ujar Renan yang kemudian pergi meninggalkan Anin.

Sumpah ya, itu cowo beneran gila. Batin Anin.

•••

Bel istirahat pun berbunyi, Anin dan ketiga sahabatnya bergegas menuju kantin.

Saat di kantin, mereka berbincang-bincang tentang semua hal sembari memakan pesanan mereka.

"Eh Nin, lo satu kelompok sama si Renan ya?". Tanya Dea

"Hmmm"

"Ih Anin mah, ditanya jawabnya gitu doang". Dengus Dea

"Iya iya sorry, abis nya gue males banget bahas soal tuh cowok". Balas Anin dengan sedikit helaan nafas.

"Kenapa lagi sih sama tuh cowo? Bikin ulah lagi dia sama lo?". Tanya Firly.

"Ya gitu deh, masa tadi dia ngatain gue pendek. Ya emang sih gue pendek. Tapi dia bilang karena gue pendek, jadi nya otak gue juga pendek nggak bisa mikir. Gila nggak sih. Sebel banget gue sama tuh cowok". Cerocos Anin tentang Renan.

"Ya ampun, gila ya tuh cowok. Masa sama cewek omongannya nggak bisa di jaga banget"

"Sumpah deh, gue bingung kenapa bisa hampir satu angkatan klepek-klepek sama dia. Padahal sifatnya sombong gitu". Ujar Salma dengan geli.

"Dia kan selalu cuek sama cewek lain, jadi anak-anak nggak tau yang sebenarnya". Ujar Firly yang sedang menyeruput es jeruk pesanannya.


"Bener juga tuh kata Firly, dia kan sok jaim gitu kalo di depan banyak cewe". Tambah Dea

"Udah dong, kenapa jadi ngomongin dia sih?"

"Iya juga ya, udah yuk ah ke kelas udah bel juga"

Bel masuk berbunyi, mereka berempat kembali masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya.

●●●

Pendek banget ya? Maklum abis uts susah mikir ehehe.
Gimana ya kelanjutan Renan dan Anin ? Tunggu terus yaa. Makasih, maaf kalo banyak salah. Maaf msh belum bisa nulis banyak hehe

salam, dira❤

24 Oktober 2016

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Word [Can't Describe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang