Spitting In Your Own Face?

4.8K 498 33
                                    

Taehyung merasakan genggaman di pergelangan tangannya mengerat, dengan susah payah dia mengimbangi langkah Jungkook yang menyeretnya ke lantai dua.

Kamar miliknya dulu. Tapi?

"Aku menempati kamarmu. Aku tidak pernah sekamar dengan Yonghee." Taehyung tercengang dan diam. Jungkook melepas genggamannya masih tidak mau menatap Taehyung. Jungkook melemparkan surat milik Yonghee ke atas kasur dan membongkar seluruh isi lemarinya hingga menemukan sebuah sekop kecil.

"Harusnya aku tahu sejak awal.. aku dijebak, entah kenapa aku bisa berpikir aku benar-benar melakukannya hanya karena aku bangun telanjang bersama Yonghee diatas ranjang yang sama." Perkataan vulgar itu melecos begitu saja yang di tanggapi dengan gelagat geli dari Taehyung.

"Ini mungkin akan menjelaskan semuanya. Tapi, ini tergantung padamu Tae." Taehyung sebenarnya sangat penasaran, Jungkook menatap cemas jika saja Taehyung menolaknya, Taehyung berpikir bisa saja hal tak terduga seperti, Dalam empat tahun segala hal bisa terjadi.

"Tidak akan ada yang berubah saat kau mendengarkan penjelasanku tapi bagiku juga, aku tetap tidak akan melepas tanggung jawabku terhadap Yongjung."

Taehyung akhirnya mengangguk, keduanya sama-sama menahan napas, seolah mulai menemukan jalan keluar.

"Baiklah, ikuti aku." Taehyung berusaha meyakinkan dirinya, apapun itu yang ada di depannya nanti, rentetan penjelasan yang akan tersaji, hatinya tidak akan goyah.

"Ini Fu." Taehyung diam di depan sebuah patung besar di belakang rumah mereka, patung keberuntungan dimana hanya Yonghee yang memanggil patung itu Fu. Dan kini sedikit ada perasaan dimana Jungkook menangkap sesuatu yang lain dari surat Yonghee.

Bagian Jungkook yang belum dia ketahui. Jungkook menggali tanah di dekat patung itu dengan sekop kecil tadi. Menampilkan sebuah kotak kecil, tanpa kunci hanya dibiarkan tertutup.

Jungkook berdiri dan mengarahkan sebuah benda ke arahnya.

"Ingat benda ini?"

Deja vu, otomatis hatinya menjeritkan nama Jimin saat merasa keadaan persis seperti enam tahun yang lalu terjadi di depan matanya, langkahnya mundur pelan.

"Karena aku mencintaimu."

Dorr!

"Akh!"

Jantungnya berdetak cepat dan di luar kendali seolah kembali mendengaar jeritan Jimin dulu, melihat betul ekspresi Jungkook yang sangat dingin sama seperti dulu.

Cklek

Kling.

Suara sesuatu terjatuh pelan, Taehyung membuka kembali matanya yang sempat terpejam erat. Sempatkah dia mengatakan sesuatu? bibirnya memang membelah, menunjukkan sebuah celah kecil tapi tidak dengan kata apapun yang ada di otaknya yang menguap tanpa sempat dia lontarkan.

Peluru.

Satu peluru.

Jungkook menurunkan pistolnya saat dia berhasil mengeluarkan peluru terakhir dalam pistol itu.

"Satu peluru sudah hilang. Dan tinggal satu. Kau pikir kenapa aku menyiapkan hanya dua peluru dalam pistol ini?" Taehyung menutup celah bibirnya dan menggeleng pelan, dia memang memantri sebuah jawaban yang membuatnya linglung.

"Aku memang berencana bunuh diri setelah membunuhmu saat itu."

Deg

Tidak ada hari seburuk hari ini, tidak setelah Jungkook mengatakan hal ini, beberapa hal yang Taehyung sadari bahwa harusnya dia tidak pergi dan menghilang mengubur ketakutannya tanpa dia sadari dia juga ikut mengubur kebenaran.

One Way LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang