05

39 5 0
                                    

" dia "

" iya dia memang aneh tapi selalu membuatku senang dengan tingkah anehnya itu. Aku baru mengenalnya memang tapi aku langsung saja terpikat olehnya " nenek tersenyum menepuk pundakku dan aku semakin malu saja padanya.

" siapa gadis yang dapat memikat hati cucu oma ini. Oma jadi penasaran "

" dia beda dengan yang lain oma. Ona iya itu namanya oma. Tapi oma dia kelihatannya selalu kesel dengan Keenan oma karena tingkah Keenan yang sering gila. Dia selalu marah pada Keenan " aku

" dasar anak bodoh. Sudahlah oma mengerti sekarang. Sudah malam kamu istirahat dulu besok di bahas lagi " oma berdiri dari ranjangku dan meninggalkanku sendiri di kamar.

Aku segera memejamkan mataku jikalau tidak mungkin hanya Ona, Ona dan Ona yang akan ada dipikiranku saat ini. Dasar bodoh! Oma pun bang bodoh padaku seperti Ona. Dan Ona lagi yang kusebut.

_

Cepet amat ni malam iya baru aja gue tidur kok udah pagi aja sih.

What! Bentar! Gila gue! Gue tidur setelah pulang sekolah dan sampai sekarang. Doyan banget gue sama tidur. Ni tidur pakek resep apa coba kok enak banget rasanya di diri gue.

Pagi bunda! Aku menyapa pahlawanku dengan begitu riang.

"Kelar tidurnya. Kok udah bangun aja " mulai deh bunda ngledekin gue dengan ketus. Tapi tak apa! Gue cuek!

Untuk apa aku mendengarkan ocehan bunda karena kemalasanku. Aku beranjak keluar rumah dan menunggu angkot.

Iya hari ini bunda tak bekerja. Jadi, aku harus rela dan setia menunggu sopir angkot berhenti di depan rumahku.

Bunda begitu kejam walaupun tak bekerja bukankah dia seharusnya mengantarkanku kan aku baru di Jakarta kalau sampai tersesat bagaimana. Entah mungkin bunda ingin itu. Shit!

Mobil yang aku tunggu-tunggu datang. Iya tentu angkotlah yang aku maksud bukan mobil lainnya.

Pusing,laper bercampur jadi satu. Hemmmmm setiap pelajaran pasti aku merasa begitu.

Tatapan gila itu kembali kulihat. Siapa lagi kalau bukan Keenan.mengapa dia selalu mengganggu hidupku Tuhan. Mengapa juga aku harus satu kelas dengan manusia sepertinya.

Dasar sial! Iya itulah nasibku sekarang. Ia mengedipkan sebelah matanya padaku dannn bodohnya mengapa aku harus melihatnya pula.

Bisa-bisa aku akan katarak bila melihatnya. Oh Tuhan jauhkanlah penyakit satu ini dari kehidupanku. Keenan maksudku.

Dia semakin menjadi dan secara tidak sadar " cukup " aku berdiri menggebrak meja.

Semua melihatku dengan tatapan kosong tak terkecuali pak Baron yang saat itu mengajar.

Dasar Ona bodoh! Tidak sadar dengan yang aku lakukan itu lah kelkuanku yang secara tidak langsung memalukan diriku sendiri.

Ona! Teriak pak Baron padaku. Dan aku merasa ia akan meledak sebentar lagi. Aku harus segera menutup telingaku. Stop Ona jangan menambah kemaluan lagi cukup ini saja.

" apa yang kau lakukan. Apa kau tak mengerti ini jam palajaran. Cepat keluar dari kelas ini " ledakan pak Baron dengan menunjuk pintu isyarat untuk aku keluar dari kelas itu dengan segera.

Aku segera keluar dari dalam kandang macan itu. Sebelum pak Baron macan Jantan itu akan segera melahapku hidup-hidup.

dasar lelaki gila, aku benci padanya dia selalu saja membuatku sial. Gara-gara dia aku dihukum seperti ini harus panas-panasan dengan menatap ke atas tiang bendera. Ohhh ya ampun ini adalah kali pertama aku harus dihukum dengan menjewer telingaku sendiri beserta kuangkatkan kaki kananku.

Panas? Iya hanya itu yang kurasakan dan kesal juga yang menempel dalam tubuhku. Serasa aku ingin makan manusia saja.

" hei jutek " dan kau tahu siapa itu prua gila itu Keenan siapa lagi kalau bukan dia.

"Mau apa loe kesini belum puas juga ngerjain gue. Toh loe mau bunuh gue sekarang. Kenapa loe ganggu hidup gue mulu loe kurang kerjaan iya dasar gila loe. Pergi dari sini " celotehku seolah tak ada jeda sama sekali karena aku memang cerewet walaupun terkadang memasang wajah jutek.

Cup! Bibirnya mendarat di pipi kiriku. Dan seketika aku hanya melongo di iringi hati yang berdebar kencang.

Rumah sakit! Iya itu tujuanku sekarang aku terkena jantung mungkin.

" ssstttt sudahi omong kosongmu. Kau cantik sekali honey. Aku semakin terkesima dengan auramu. Pipiku juga begitu empuk layaknya spring bed yang bisa bikin nyaman hidupku " aku masih melongo dengan kejadian tadi. Aku tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi padaku.

Sungguh Tuhan ini bukan kemauanku maafkan aku Tuhan hukum saja lelaki mesum itu.

" hei pria gila mau kemana loe ? " teriakku tapi cowok mesum itu tak menghiraukan dia terus berjalan meninggalkan aku yang berteriak keras seperti di hutan.

Aku sadar aku dikawasan sekolah bukam camping di pegunungan. Jika teriakan merduku tak segera kuhentikan sudah dapat dipastikan amukan masalah yang akan menyerangku beserta tambahan hukuman dari guru-guru.

Apa yang dia lakukan begitu keterlaluan. Dia menciumku seenak jidat jenongnya itu. Apa dia tak berpikir sebelum bertindak dasar lelaki binatang tak punya akal.

Aku ingin mengubah diriku menjadi grandong ataupun mak lampir yang dapat melenyapkan manusia dalam sekejap mungkin Keenan orang yang pertama kali akan ku lenyapkan dari dunia ini.

Tuhan tolonglah aku dari cobaan lelaki mesum itu!

-

Hari ini capekku dua kali lipat dengan capekku kemarin selain hukuman aku harus pulang naik angkot berdesakan dengan orang lain.. Sial sekali nasibku ini. Apa aku kurang beramal atau yang lainnya. Kurasa memang benar.

Aku langsung menuju kamar tanpa menghiraukan sapaan bunda.

Kurebahkan badan mungilku ke ranjangku berwarna biru laut dengan animasi doraemon. Anak-anak? Memang bukankah aku masih anak SMA.

" sayang kamu kenapa" bunda pasti curiga karena pipiku selalu memerah jika aku sedang kenapa-kenapa, ishh tak bisa bohong kan. Tak apa malah bagus masuk surga kan gue.

" Ona sebel bun sama Keenan dia cowok gila yang pernah Ona kenal. Dia selalu ganggu hidup Ona sampai-sampai Ona tadi dihukum pokoknya Ona kesel sama tu cowok gila" aku mengadu pada bunda layaknya anak SD  yang sedang berantem dengan temannya. Tapi tak apa tak penting juga.

" siapa itu Keenan pacar kamu atau..." aku memotong pembicaraan bunda.

" stop! Bunda dia itu temen sekelas Ona tapi dia nyebelin bun Ona aja gak kenal sama dia terus dia tiba-ngajakin Ona dinner. Kurang ajar kan bun anaknya. Terus tadi pagi dia lihatin Ona terus sampai Ona risi dan tak sadar Ona teriak di dalam kelas sampai dihukum sama pak Baron. Lalu tu cowok gila nemuin Ona dan apa bum dia nyium pipi kiri Ona. Upsss " yaelahhh gue keceplosan bilang ke bunda kalau gie dicium sama tu cowok sableng. Malu? Banget. Ngapain? Nutup mulut secara spontan.

" dia nyium kamu? " bunda tertawa lepas benar-benar emak yang satu ini memang senang sekali melihat anaknya dalam keadaan yang jengkel.

Sungguh ingin aku membungkam mulut bunda yang tertawa lebar bagai gerbang masuk dufan.

" lucu sekali anak itu. Bunda penasaran dengannya" astaga bunda semakin ngawur apa dia gak ngrasain perasaan anaknya apa malah pengen ketemu. Jangan-jangan bunda naksir terus nikah sama berondong dan ayah gue cowok gila Keenan itu. Ohhhh Ona sudah lupakan pikiran jelekmu itu!
.
.
.
.
.
.

Jangan berhenti baca terus iya, jelek gapapa yang penting udah mau usaha. Hargai! 😊😊😊

Love For a While ( Leona & Keenan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang