" ternyata loe asyik juga, kemarin wali kelas bilang kalau bakalan ada murid baru di kelas kita gitu dan murid itu pindahan dari Bandung, so pasti itu loe kan " jelasnya dengan panjang lebar seolah dia penceramah.
" oh iya loe belum kasih tau ke gue nama loe siapa " gila ni cewek udah ngomong panjang lebar baru nanya nama gue siapa atau gue juga yang terlalu kebawa suasananya sampai-sampai lupa memperkenalkan namaku padanya.
" gue Leona, loe bisa kok panggil gue Ona atau sesuka hati loe aja " lalu dia menarikku tanpa alasan layaknya pencuri anak saja. Apa aku akan diperjualbelikan olehnya atau dibawa pada laki-laki hidung belang oh tidakkkk!!!! Bunda tolong Leona.
Dan ternyata apa Cecil membawaku ke kelas yang sedari tadi aku mencarinya namun tak terlihat batang hidungnya. Kumat deh begonya gue tuh kelas kan gak punya hidung mana bisa kelihatan.
Gak nyangka tuh cewek sok akrab iya Cecil aku satu kelas dengannya. Dia memang diciptakan Tuhan untukku sebagai kompas iya penunjuk arah. Apaan sih gue emang dia pujaan hati loe apa na. Gue masih doyan cowok kok suerr deh!
Daaannnnnn
Apa yang aku lihat suasana ruang kelas itu begitu gue idamin dech kayaknya. Ada yang lempar-lemparan kertas sama teman-temanya ada juga yang main gadged. Ahhh ini surga deh buat gue kali-kali kek kelas kek gini gak hening mulu kaya di kuburan.
Emang sich buat nuntut ilmu tapi ilmu aja gak tau apa-apa gak ngapain harus nuntut dia. Mending kek gini ada candaanya kan gak bikin boring.
" ehh Cil itu siapa yang loe bawa " tanya salah satu siswa di kelas itu. Sialan tuh anak tanyanya apa yang loe bawa kirain gue barang apa dibawa-bawa kalau gue ini bukan anak baru mungkin udah aku lempar dengan sepatu. Sabar Leona sabar. Anggap saja dia tupai kelaparan. Emangnya tau tupai kelaparan stop! Jangan tanya padaku. Aku sendiri tak mengerti apa yang aku bicarakan.
Ada satu cowok yang sedari tadi diam seperti mobil-mobilan tak berisi baterai. Aku tertuju padanya rambut rapi yang membuatnya sexy serta body yang mendukungnya membuat semua kaum hawa jatuh padanya. Tapi tidak dengan aku Cecil teman baruku bilang kalau dia playboy cap kura-kura ninja. Iya itu julukanku untuknya walaupun belum pernah kenal.
Dengan terkejut semua yang ada dalam kelas itu segera menempati tempat duduknya masing-masing setelah salah satu siswa bilang ada pak Edwin. Iya itu yang aku dengar tapi tak mengenalnya hanya dengar namanya saja. Ternyata benar dari arah pintu masuklah lelaki berkemeja abu-abu dengan dasi hitam beserta celana hitam dengan beberapa buku ditanganya.
Selamat pagi anak-anak! Sapanya sembari mendudukan pantatnya di kursi. Iya tentu saja di kursi kalau dilantai emang mau judi tuh bapak guru... Hahahhaa
Selamat pagi pak! Layaknya murid baik-baik dan teladan seluruh siswa membalas salam dari pak Edwin dengan bersamaan seperti paduan suara pada acara purnasiswa.
" Pagi ini kita kedatangan murud baru apa kalian sudah berkenalan dengannya " tanyanya yang mungkin murid baru yang dimaksud adalah aku. Iya aku Ona.
" boro-boro kenal pak wajahnya aja jutek banget kayak orang jualan gak laku-laku " sahut salah satu murid di kelas itu yang bernama Rado. Memang aku belum tau jelas tentangnya namun aku ingin menjambak rambutnya kareba sudah mengataiku.
Ona ayo perkenalkan dirimu! Suruh pak Edwin yang tentu saja tak bisa ku bantah kali-kali dia kan guru.
" selamat pagi teman-teman! Nama saya Theressia Leona bramantyo, biasa dipanggil Ona atau Leona juga bisa, saya pindahan dari bandung " aku mulai memperkenalkan diri dengan gugup dan gemetar karena suasananya kan asing jadi bukan salahku kan kalau aku haru gugup.
"Baiklah Ona kembali ketempat duduk dan kita akan mulai pelajarannya" iya kata-kata itu seolah tak ingin kudengarkan. Dan aku ingin keluar secepatnya dari ruang kelas ini.
Kringgggg...!!!!
Iya itulah bunyi yang dari tadi gue tunggu. Itu tanda istirahat yang membubarkan pikiran para murid dari pelajaran pencepat tua ini.
Gue bersama teman baruku Cecil bergegas menuju kantin untuk mengisi kekosongan perut yang sudah sedari tadi konser akbar didalamnya dan memprotesku untuk segera mengisinya.
Belum keluar dari kelas satu cowok yang aku lihatin tadi pagi nglihat gue dengan sorotan mata yang sexy pula.
" hai Ona " sapanya genit padaku.
" hai juga " balasku menyapa.
" kau cantik juga, apa kau ingin dinner denganku lusa " cowok ini benar- benar membuat aku ingin melemparkan tanganku ke mukanya. Benar-benar playboy cap kura-kura ninja. Berkenalan saja tidak sudah mengajakku dinner. Ohhh tidakkk!! Bunuh saja laki-laki ini Ona.
" hanya mau bicara itu, maaf gue kira loe hari singkirin tangan loe karena apa? Gue mau lewat dan males ngladenin cowok tengil kaya loe " aku melotot padanya seolah-olah membuatnya menyingkirkan tanganya yang dari tadi menghalangiku dan Cecil.
" penuhi dulu tawaranku, lalu aku akan memberi jalan untukmu " suaranya kembali membuat aku ingin menonjoknya saja.
" singkirkan tanganmu atau aku patahkan tangan jelekmu ini " aku berbohong berkata tangan jelek karena tangan playboy itu begitu putih halus seperti perawatan setiap minggunya. Shit! Kalah aku dengannya.
" kau tantangan baru bagiku Ona " ucapnya dengan mencubit pipiku lalau meninggalkan ruang kelas. Dan aku ingin sekali mengejar laki-laki sialan itu karena sudah tidak sopan padaku.
" sudahlah Ona kita ke kantin saja toh perut kita sudah keroncongan " tahan Cecil yang mungkin tak ingin aku menghabisi playboy itu.
Loe mau pesen apa biar gue yang pesenin? Tanya Cecil yang begitu baik sama gue padahal kita baru kenal loh. Tapi udah akrab ajja kayak sodara.
" mie ajja sama teh Cil "
ini neng pesenanya!
" eh iya na Keenan itu cowok paling cool loh di sekolahan ini biarpun dia playboy tetep aja dia di gandrungi cewek-cewek disini. Gue aja yang bisa satu kelas sama dia bersyukur banget sama Tuhan " aku hanya melahapa mie mendengar ocehan Cecil dan aku tak menghiraukannya.
" wellll... Apa urusanya sama gue " dengan meminum teh aku bertanya maksud Cecil berbicara seperti itu.
" loe masih tanya maksud gue, Ona
Loe sadar gak banyak yang pengen deket sama Keenan tak terkecuali gue, dan loe... Loe beruntung banget bisa diajak keenan dinner tapi loe malah nolak " Cecil begitu keras berceramah didepanku sehingga semua yang ada di kantin itu mengarahkan pandanganya pada kami.#terusin_aja deh bacanya
Biar gak nyesel gitu lohhh
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For a While ( Leona & Keenan )
RomansaBrakkkkkkk.....??? Buku terjatuh dan tak sengaja dia lagi yang mencari gara-gara, oh tuhan apa tak ada lelaki lain didunia ini selain wajah tengil miliknya itu. Kata orang dunia luas namun kenapa harus dia lagi, dia pula yg menjadi musuhku, dan dia...