SATU - NEW SCHOOL

40 3 0
                                    

Sekarang aku berada di ruang kepsek SMA Pelita Harapan. Aku melihat beberapa murid yang melihatku dengan aneh dan bingung. Mungkin karena aku sebentar lagi akan menjadi murid baru di sekolah ini.

"Putri, kelasmu ada di XI IPS 3. Silahkan ikut saya."kata Bu Siska mempersilahkan. Aku mengikuti Bu Siska menaiki tangga dan menunggu di luar.

"NOVAAL! KEMBALIIN BEDAK GUEE! DASAR TERONGG!"suara merdu memaksa masuk ke dalam rongga telingaku dan hampir membuat gendang telingaku pecah.

"Sesama terong dan cabe tidak boleh menghina, kawan."

"Enak aja gue bukan ter--"

"Bisakah kalian diam?!"teriak Bu Siska dengan pelototannya itu. Semuanya panik dan langsung duduk diam seperti tak ada kehidupan di sini.

"Kalian itu bukan anak kecil lagi! Ngapain masih main-main? Dan kamu Noval, kenapa kamu lari-larian?!"

"Saya lagi olahraga pagi Bu."

"Olahraga itu di lapangan! Bukan di kelas."

"Lah, kalo saya ke lapangan sambil lari-lari ntar saya dikira sama pak Joko telat masuk, malah bukannya dikira olahraga nanti saya ditambah suruh bersihin toilet lagi, makanya saya lari-lari di kelas bu. Emang ibu gak kasian sama saya yang lembut ini?"

"Udahlah! Terserah. Murid-murid kalian kedatangan murid baru. Putri, masuk dan perkenalkan dirimu."

Aku berjalan memasuki ruang kelas ini yang bisa kubilang seperti kapal pecah. "Gue Putri Rasyinta. Panggil gue Putri."

"Ada yang mau bertanya?"tanya Bu Siska.

"Anjir singkat amat."

"Mau jadi pacar gue gak?"

"Eh, gue bilangin pacar lo baru tau rasa. Dasar playboy!"

"Apa-apaan kamu Karel? Udah, kenalannya nanti aja. Putri silahkan duduk di tempat yang kosong."kata Bu Siska.

"Baik, bu."

"Put-psst-putri lo duduk sama gue aja, kosong nih."

"Len, lo geser sono, Putri mau duduk disini nih."

"Put, ntar bagi id line ya?"

"Dav, liat noh ada cecan masa lo gak tertarik sih? Ah yaudah kalo lo gak mau. Putri duduk sama gue aja  sini."tanya seorang cowok pada teman di depannya lalu bertanya padaku.

Aku pun duduk disebelah cowok yang diajak ngobrol oleh cowok di belakangnya tadi. Ia sedari tadi diam saja. Menanggapi perkenalanku saja mungkin tidak.

"Iyalah si Putri gak mau duduk sama gue, orang maunya aja duduk sama si kampret."cibir cowok itu lagi. Aku bingung. Aku memperhatikan cowok di sebelahku ini. Alisnya tebal, rahangnya kokoh, menurutku dia lumayan tampan. Karena yang paling tampan menurutku itu cuma Genta. Siapa lagi kalau bukan pacarku.

"Kenalin Put, gue Galang. Nanti ke kantin bareng gue yuk?"tanya cowok itu yang kedua kalinya.

Aku tidak menjawab. Aku tidak peduli jika dia berpikir aku ini sombong. Toh, ini tujuanku.

***

Mulmed contoh doañg😂

What the Meaning?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang