Part 1

255 58 59
                                    

Saat ini Nadine, Dina, Sulis sedang menikmati makanan yang mereka pesan.

"Eh Nad kek nya anak itu ngeliatin elo mulu deh" ujar Dina tiba tiba.

"Yang mana Se? Udah biasa Nadine mah diliatin" tanya Sulis penasaran sambil menoleh-noleh kan kepala nya.
Se adalah panggilan kesayangan mereka untuk Dina.

Nadine hanya diam tanpa perduli dengan lelaki yang memperhatikan nya sedari tadi.

"Noh yang duduk di pojokan"

"Gila ganteng parah. Lo harus liat dulu Nad. Gua yakin pasti lo suka"

"Nadine? Suka sama cowo? Dah gak mungkin. Hidup dia kan cuman belajar dan belajar"

"Jangan kek gitu Se. Siapa tau dia sekarang kecantol sama tuh cogan"

"Gak penting banget deh ngomongin cowo." Nadine pun akhirnya mengeluarkan suara nya. "Yok lah balik ke kelas"

"Lo gk mau liat tuh cowo dulu Nad? Cogan loh"

Nadine pergi tanpa menjawab pertanyaan Sulis terlebih dahulu. Seperti itulah seorang Nadine Putri Wijaya, gadis yang sangat tidak perduli dengan lelaki.

***

Sesampai nya mereka Di kelas kedua teman Nadine masih saja ribut tentang lelaki yang entah namanya dan asal usulnya itu. Mereka masih berdebat tentang mengapa lelaki itu terlihat sangat tampan dan cool.

Memang tidak diragukan lagi lelaki itu memang tampan dengan seluruh bagian tubuh yang benar benar pas berada pada dirinya.

Alis yang tebal, hidungnya yang cukup dikategorikan mancung itu, wajah yang putih bersih ditambah posture tubuh pada lelaki itu yang tinggi, tetapi ada satu kekurangan pada dirinya yaitu berat badanya. Ya dia memang terlihat kurus tetapi masalah itu tidak menjadi sesuatu yang akan merubah ketampanan nya. Serta ada satu lagi sesuatu yang tidak boleh dilupakan oleh lelaki itu. Ya senyum nya lah yang tidak boleh dilewatkan jika membicarakan dia.

***

Teeeetttt....
Bel berbunyi tanda jam pelajaran sudah berganti. Saat ini pelajaran dikelas Nadine adalah Sejarah dan entah mengapa para siswa dan siswi merasa bosan jika sudah mangikuti pelajaran yang satu ini.

"Bu Indah kemana ya Buy?" Kalimat itu ditanyakan Dina kepada Sulis, tetapi bukannya mendapat jawaban tetapi Sulis malah tambah asyik dengan pekerjaan nya.

"Woi!! Lo ini denger gua ngomong gak sih?" Tambah Dina lagi.

"Apasih Se?" Sulis mulai terganggu aktivitas nya karena suara teriakan dari Dina yang tak henti henti nya berbicara padanya.

"Jadi dari tadi lo gak ngedengerin gua ngomong?" kesal Dina pada Sulis.

Tanpa rasa bersalah Sulis menjawab pertanyaan dia "Enggak" disertai dengan cengiran nya yang membuat Dina tambah merasa geram kepadanya.

"Astaga!! Gua udah ngoceh dari tadi, lo sama sekali gak ngedengerin gua?"

Ditengah keributan mereka, ada seorang cowo yang datang menuju kelas mereka, Ya itu ketua kelas mereka namanya Arezza Pahlefi. Sering dipanggil Reja.

"Minta perhatian nya sebentar!"
kata Reja yang sudah berada didepan kelas.

"Cepetan sih Ja, mau ngomong apa? Ngomong tinggal ngomong kok ribet banget" Cerocos nyayu.
Nyayu emang seperti itu orangnya gak bisa diem yah bisa di bilang cerewet gitu.

"Jadi gini Bu Indah gak masuk katanya sih sakit"

"Yeaayy"

"Yuhuuu"

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang