Prolog

941 98 12
                                    

Di World Meeting, terlihat para Personafikasi dunia sedang berdebat. Mereka sedang berdiskusi tentang masalah krisis ekonomi. Semua orang serius dalam hal ini. Amerika yang biasanya makan Burger menghentikan makannya, dan Italia juga. Semua personifikasi sedang di landa krisis ini.

"Jadi adakah usulan kalian tentang hal ini?" tanya German bertanya kepada para personifikasi yang ada.

"bagaimana jika kita menggali tambang di Rusia?" ujar Amerika tiba-tiba membuat para Personafikasi merinding tiba-tiba karena mendapatkan aura menyeramkan.

"tidak bisa da, aku juga terkena krisis ekonomi dan aku juga harus memberi makan rakyatku da" ujar Rusia dengan senyumnya yang penuh arti.

"Vee~ bagaimana ini? Doitsu," ujar Italia yang depresi berat.

"tenanglah Italia." ujar German menenangkan Italia.

"Bagaimana dengan Indonesia? Negara itu mempunyai SDA yang begitu kaya, dan kini dia merupakan salah satu negara adidaya." ujar tiba-tiba Denmark membuat para motherland dan ASEAN, serta Cina dan India kaget.

"apa maksudmu aru?!" ujar Cina menahan amarah.

"kamu kenapa cina-gege?" tanya Taiwan sambil menenangkan cina. Dia tahu bahwa Indonesia dulu mempunyai hubungan dengan cina di masa lalu, namun dia tidak tahu bahwa hubungannya begitu dalam.

"Ya, Denmark benar. Hero tak pernah melihatnya di Meeting selama ini. Dia ada dimana? Untung saja Hero baik, seminggu yang lalu aku mengirimkan dia undangan. Hero memang penyelamat kaliankan, hahaha" ujar Amerika.

"Bloody hell! Apa yang kamu lakukan, hah!" teriak Inggris.

"Kenapa, iggy?"

"lebih baik kalian kasih tahu tentang hal ini pada mereka semua. Mereka juga berhak mengetahuinya, 'kebenaran' tentang Indonesia. Bukan begitu eh, Netherland, Jepang." ujar sinis inggris pada orang yang dimaksud.

Sedangkan Netherland hanya mengisap pipa yang berisi asap itu, sambil menatap langit-langit ruangan itu dengan tatapan terluka, rindu, dan menyesal. Sementara Jepang hanya menundukkan kepalanya
Namun jika di perhatikan secara sesama terlihat setetes air mata mengalir di pipinya.

"gomenasai, gomenasai, gomenasai, honto ni gomenasai. Indonesia-san wa, gomenasai" ujar jepang terus menerus mengucapkan hal yang sama membuat para Nation-tan bingung.

"sebenarnya ada apa?" ujar Hungaria.

"Indie, atau yang sekarang bernama Republik Indonesia telah lama tiada. Dia,...

Mati. Saat kemerdekaan, di saat kebebasannya ada." ujar Netherland sambil menghembuskan asap dari mulutnya.

"broe,... "

Mendengar hal itu, semua negara terbelalak mendengarnya. Negara yang merupakan salah satu negara adidaya dan negara paling maju di Asia tidak memiliki personifikasi. Siapa, siapa yang ada di baliknya?

Tok. Tok. Tok.

Semua orang langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu ruang Meeting. Ketika pintu itu terbuka, terlihat seorang gadis remaja berumur sekitar 15-17 tahun. Rambutnya hitam sepunggung yang di ikat tinggi dan sedikit bergelombang di ujungnya. Wajah cantiknya polos tanpa ada make up. Mata coklat gelap yang hampir hitam itu menatap datar orang-orang di sana. Kulitnya yang khas Asia tenggara yaitu sawo matang menjadikannya makin mempesona.

"maaf, apakah di sini ruang World Meeting?"

"iya, maaf nona. Tapi siapa anda? Dan bagaimana Anda bisa anda tahu tentang hal ini" tanya balik German curiga pada gadis di depannya. Meeting ini hanya segelintir orang yang tahu, dan tidak sembarang orang.

"aku datang ke sini karena mendapat undangan.," jawabnya sambil menunjukkan surat undangan yang memang asli dan terdapat stempel World.

"aku baru menemukannya di tumpukan dokumen tadi, dan aku langsung berangkat ke sini jadi mohon pengertiannya. " tambahnya sambil menundukkan badannya.

"vee~ siapa anda nona cantik?" tanya Italia.

"Aku adalah salah satu Personafikasi dunia. Namaku Nesia, aku adalah Personafikasi dari....,
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salam kenal,"

TBC.

Aku Nesia! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang