part 2-kematian

49 7 0
                                    

Reja berkata dalam dalam hati "bagai mana ini , aku harus bilang apa sama tasia jika orang tua nya tidak ditemukan? Jika aku jujur pasti dia akan marah pada ku". Reja mengerjakan otak nya kuat kuat, "ok aku harus jujur pada Anastasia kalau orang tua nya tidak di temukan, tapi aku tidak boleh putus asa dulu untuk mencari mereka" sambung Reja dalam hati.

Sekarang sudah 4 hari, tapi kenapa mereka belum di temukan juga. "Aku punya ide, karena sungai itu di sebelah kanan dan kirinya hutan. Berarti aku dan tim pencari harus mencarinya di hutan juga". Reja berkata sangat keras dan semangat, sampai semua tim pencari yang sedang istirahat menatap Reja lekat-lekat.

Karena pemikiran Reja masuk akal, akhirnya tim pencari tidak mencari di sungai saja. Mereka membagi kelompok menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok 1 mencari di sungai, kelompok 2 mencari di hutan sebelah kiri sedangkan kelompok 3 mencari di hutan sebelah kanan.

***

"Bi sari om kemana bi?" Anastasia berteriak di kamarnya. Karena dia tidak tau bahwa orang tuanya belum ditemukan, jadi dia sangat ceria. "Ya non ada apa?" Bi Sari berlari kelantai 2 karena memang kamar Anastasia Yang di rumah Reja berada di lantai 2.

"Itu Bi om Reja ko belum pulang sih Bi? " Anastasia mengatakannya dengan wajah sedih. Bi Sari bingung mau bilang apa karena Reja bilang bahwa dia tidak boleh bilang kalau Reja sedang mencari orang tua Anastasia yang hilang. "An... Nu... Non... Anu" Bi Sari terbata bata engatakannya sampai mengundang kecurigaan Anastasia "apaan sih Bi ada apa? " Anastasia sudah merasa ada yang aneh.

"Itu non si juraganteh nuju di kafe, aya ursan pakerjaan mun tesalah mah non" setelah Bi Sari berpikir, akhirnya terpikir juga alasan yang membuat Anastasia percaya. "Ouh gitu Bi ngomong dong dari tadi, ngomong gitu juga ko repot sih Bi" setelah itu Anastasia pergi keluar untuk pergi bermain lompat tali.

Walau pun Anastasia baru ke rumah Reja dia sudah mempunyai teman, karena memang tasia cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. "Hai, ouh iya nama mu Anastasia yah? " tanya satu anak perempuan yang seumuran dengan nya "iya, nama kamu siapa? " Anastasia bersalaman dengan perempuan itu "nama ku resara".

Dan ada satu laki-laki yang memperkenalkan dirinya, "hai nama ku Guiren" kata laki-laki itu. Di sambut tatapan tajam oleh Anastasia dan Drisella, "kamu kenal dia? " tanya Anastasia kepada Resara "aku gatau, aku baru liat dia" Resara mengatakannya sambil melihat Guiren dari ujung rambut sampai kaki.

"Iya aku baru pindah, rumah ku di sebelah nanti kalian juga main ya ke rumah ku" Guiren mengatakannya sambil tersenyum dan menunjukan rumah nya. "Ouh senang berkenalan dengan mu Guiren" Anastasia dan Resara mengatakannya bersama.

"Kita berteman baik ok" Guiren dan Resara mengangguk. "Ouh iya panggil aku Ren saja ya" Guiren mengatakannya sambil mengedipkan sebelah mata. Sontak membuat para wanita di depannya tertawa "heh malah ketawa, kalian ga tertarik dengan ku gitu?"

"Heh ren, dasar kita masih kecil tau. Eh oh iya aku mau nanya ko mata kamu aneh sih kecil banget? " Anastasia memandang mata giuren dengan sangat teliti. Guiren langsung cemberut dari awalnya gembira jadi langsung cemberut seperti itu.

"Loh kenapa ren? Aku salah apa? " Anastasia bertanya kepada Guiren karena tidak enak membuat Guiren cemberut. "Engga apa ko Anastasia, aku itu sebernya.... " Guiren menggantungkan perkataannya dia seperti malu untuk mengatakan nya "apa ren apa? " Drisella pun ikut kepo sekarang.

"Aku itu adalah.... Keturunan.... China, tapi gausah panggil koko ya", sontak membuat kedua wanita di depannya tertawa puas. "Puas kalian ketawanya?" Guiren kembali cemberut, "aduh maaf maaf, tenang aja ren aku juga keturunan Belanda" Anastasia langsung mengedipkan mata kepada Guiren, "aku juga keturunan Belanda loh" Resara mengatankan sambil lompat lompat.

"Heh ikut-ikutan aja lumah" Guiren mengatakannya sambil menoel Drisella, "apaan sih lo ren aku emang keturan Belanda tau" Resera membalas Guiren dengan menonjok tangan nya.

"Aduh dasar lumah, sakit tau" Guiren mengusap ngusap tangannya kesakitan. "Masa laki-laki cemen sih"

***

"Non non kesinih non" Bi Sari memanggil Anastasia dengan berlari sambil dengan wajah kaget, "apa Bi bentar" Anastasia berlari masuk menghampiri Bi Sari.

"Non anu non, orang tua non teh.... " Bi Sari menggantung perkataan nya karna sesak karena sudah berlari. "Ada apa sih Bi? Udah tua masih aja lari lari kaya anak muda aja deh", "anu non orang tua non teh, meninggal" sontak Anastasia yang tadi ceria jadi mengeluarkan air yang deras dari mata nya, dan sekarang dia jadi duduk di lantai karena tidak kuasa mendengar itu.

Hah bagai mana ini? Orang tua Anastasia meninggal bagai mana ini apa yang akan terjadi?

Ouh iyu pembaca tercinta hai hai hai, apakabar nya? Maaf ya kalau banyak yang typo maklum kalau aku masih belajar

Kasih vote ya dan komen juga tentang typo nya biar aku bisa rubah nanti ya, makasih bay bay

Buku Rahasia AnastasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang