#4

28 6 1
                                    

Hari biasa tidak ada yang berbeda langit cerah seperti yang diharapkan oleh Ozouta. Ia bangun dari tidurnya kemudian beranjak dari tempat tidurnya meninggalkan kamarnya yang masih berserakan. Saat ia berjalan ke kamar mandi hal yang tidak diinginkan terjadi, jatuh ke lantai.
"Aduh! Kok bisa basah di sini?"
Kemudian Ozouta pun menggunakan kekuatannya untuk kembali ke waktu disaat insiden itu belum terjadi.
"Oke gue harus hati-hati jalannya." Setelah Ozouta keluar dari kamar mandinya, ia terjatuh lagi untuk ke-2 kalinya. "Damn! Ini apaan yak? Takdir atau pilihan?" Dia pun menggunakan kekuatannya untuk kembali lagi.
"Oke gue harus hati-hati melangkah."
Beberapa detik kemudian, Ozouta terbengong dan terkekeh dengan perkataannya barusan karna ia sudah mengucapnya dan diucapnya lagi. Itu terdengar aneh baginya.

•••

Setelah beberapa menit kemudian, Ozouta pergi kesekolah. Disaat perjalanannya, tanpa sengaja ia menabrak seorang pedagang kaki lima dan menghancurkan dagangannya.
"Etdah lu bocah asal nabrak aja! Ganti woi!" Terdengar suara pedagang yang memarahinya tetapi Ozouta tidak bisa merespon dengan baik perkataan pedagang itu. Yang ia pikir hanyalah dirinya yang mulai pusing setelah ketabrakan itu. Seling beberapa detik kemudian, ia menggunakan kekuatannya lagi untuk kembali. "Kenapa ini terjadi padaku?"
Saat di perjalanan berikutnya, hal yang tidak disangka terjadi lagi. Ada sebuah paku yang menancap di ban motornya yang membuat ban itu bocor.
"Oh seriously?!" Ozouta pun tidak menghiraukannya, ia hanya menggunakan kekuatannya untuk kembali lagi. "Kali ini gue harus menaikkan tingkat ke hati-hatian gue." Katanya yang akhirnya sampai ke parkiran sekolah dengan aman.

•••

Kemudian, Ozouta berjalan ke pintu gerbang sekolah dan hal yang mendadak terjadi. Ia melihat dari kejauhan, ada kerumunan di depan pintu gerbang sekolah. Ozouta pun mulai penasaran dan saat ia tiba di pintu gerbang sekolah, ternyata pintu gerbang sudah ditutup. Ozouta terkejut karna biasanya pintu gerbang tidak pernah ditutup tapi mengapa kali ini ditutup.
"Kalian gak boleh masuk! Pulang sana!" Tegas sang penjaga sekolah yang berada di depan gerbang.
"Lah kok bisa ditutup pak? Sekarangkan masih pukul 07.12" balas seorang siswa yang baru saja tiba. Banyak sekali siswa-i yang berada diluar gerbang.
"Kalian gak pada baca peraturan yang baru? Pintu gerbang sekarang ditutup pukul 07.10"

"Sejak kapan? Memangnya ada di umumin ya?" Protes banyak siswa.

............

Ozouta tidak menghiraukan hal itu. Dia hanya berpikir kembali ke waktu 3 menit yang lalu. Tapi hal itu tetap saja sia-sia tanpa Ozouta sadari. Dia mengendarai motornya dengan cepat dan ketika sampai hasilnya sama saja. Tidak mengubah apapun, pintu gerbang sudah ditutup. Sejak saat itu dia berpikir.
Kembali ke waktu sebelumnya belum tentu bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Ozouta hanya pasrah saja di telan oleh takdir.

•••

Setelah masuk disekolah, Banyak yang mendapat hukuman. Ozouta melukakan hukumannya dengan lapang dada walaupun ada sedikit rasa kesal.
Ruby hanya mengamatinya dari kejauhan. Setelah Ozouta menyelesaikan hukamannya, ia langsung berjalan ke kelasnya. Saat Ozouta berada di depan pintu kelas, ia mengetuk pintu kelas. Ozouta mengira sudah ada guru yang mengajar tetapi kenyataannya berbalik, tidak ada guru yang masuk mengajar karna ada rapat. Ozouta mulai duduk dikursinya, seling beberapa detik setelah itu Dazai menepuk punggung Ozouta dari belakang yang membuat Ozouta terkejut.
"Tai banget lo zai!"

"Hehe, dari mana aja lo?"

"Ngesutradarain drama."

"Lucu sekluarga lo!"

Ozouta hanya diam setelah itu, ia memikirkan untuk kembali ke waktu sebelum Dazai menepuknya. Tetapi entah mengapa, Ozouta tidak bisa kembali.
Kenapa? Kenapa aku gak bisa kembali. Apa kekuatan ku menghilang? Tapi mengapa Ruby tidak bilang apa-apa? Aku akan menanyainya setelah pulang sekolah. Pikirnya Ozouta dalam hati.
Kemudian Dazai menepuknya lagi.
"Tai!"

"Pagi-pagi udah melamun aja lo. Kenapa?"

"Gak ada."

"Daripada melamun mending kita keluar." Ajak Dazai

"Okelah."

                           •••

Ozouta dan Dazai berjalan mengelilingi sekolah entah apa yang mereka cari tapi itulah kebiasaan mereka. Saat tiba di dekat depan kelas XI.2 IPS ada seorang siswi yang berdiri disitu. Siswi itu menatap Ozouta dengan tatapan mengerikan. Ozouta pun juga gak mau ngalah dengan siswi itu, mereka saling bertatapan sampai Ozouta dan Dazai mulai berubah arah.
"Kenapa tuh cewek?" Tanya Ozouta ke Dazai

"Siapa?" Balas Dazai yang tidak tahu-menahu

"Itu yang tadi dekat XI.2 IPS."

"Entah, gue gak liat."

                           •••

Akhirnya bell pulang sekolah berbunyi.
Kringg~Kriiingg~Kriiinggggg

Ozouta mulai bergerak cepat untuk pulang dan bertanya ke Ruby. Saat tiba di pintu gerbang ia bertemu lagi dengan siswi itu, Ozouta melihatnya tetapi tidak memperdulikannya sebab tergesah-gesah. Disaat yang bersamaan Ruby ada di depan pintu gerbang. Ozouta pun langsung mengalihkan perhatiannya ke Ruby.
Tidak ada yang bisa merasakan kehadiran Ruby karna dia tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Ruby pun langsung mulai berbicara ketika tidak ada yang melihat Ozouta tiba.
"Sepertinya ada yang sedang kebingungan nih?"

"Ruby, kau sudah tau masalahnya. Langsung to the point aja."

"Serius amat elah, amat aja gak serius. Yaudah deh, aku lupa bilang kekuatanmu memiliki kelemahan juga. Kekuantanmu hanya berlaku di pakai 5x sehari, setelah itu tidak bisa."

"Kenapa gak bilang dari kemaren." Ozouta menepuk punggung Ruby.

"Haha sengaja."

Ozouta menghela napasnya. "Untung tadi masih ada tersisa pas nabrak orang."

"Makanya hati-hati." Ruby hanya terkekeh.

"Yaudah, gue mau pulang."

"Gue? lo tinggal begitu saja dijalan yang sepi ini?"

"Lo kan bisa teleport kemana aja, lebay."

"Tapi pingin di antar."

"Yaudah deh, cepetan."

Sampai ketemu di part selanjutnya~
Jangan lupa tinggalin jejak ya
~thanks~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 MinutesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang